Selasa, 27 November 2012

[RANDOM] Produk skincare yang nggak jelas...

Selamat siang temans :)

Saya pernah posting kalau saya ini suka ngintip timeline olshop yang berjualan lewat twitter.  Produk yang ditawarkan memang banyak : baju, tas, jam tangan, fonts blackberry, kosmetik korea, sampai produk skincare.  Produk skincare sendiri beraneka ragam, mulai dari produk perawatan wajah sampai ujung kaki.  Beberapa minggu lalu timeline sempat full dengan iklan krim-krim perawatan wajah ini : krim a-DHA, krim walet, krim Anisa, dan beberapa merk lain.  Semua menjanjikan hasil wajah yang cerah, putih, mulus, dan bebas jerawat dalam waktu yang singkat.  Semua dijual dalam bentuk paket terdiri dari krim siang, krim malam, sabun muka, beberapa ada yang menyertakan toner.  Harga yang ditawarkan berkisar antara IDR100,000 sampai IDR300,000.

Tidak terlalu mahal. Saya sendiri nyaris tergoda untuk membeli paket krim walet.  Siapa sih, yang nggak pengen punya kulit wajah yang : cerah, putih, mulus lembut kayak kulit bayi, bebas jerawat, tidak berminyak, tidak ada flek hitam, serta pori-porinya kecil?  Dalam waktu cuma 2 minggu pulak!  Hayooo....ada yang begitu?
Dengan kondisi kulit wajah seperti di atas, make-up akan lebih mudah diaplikasikan.  Segala warna make-up pasti masuk, kan kulitnya putih :).  Pastinya kelihatan lebih cantik ya...

Hohoho. Seperti biasa saya browsing dulu kalau hendak membeli suatu produk, terutama produk untuk wajah ya.  Lihat-lihat dulu review di blog orang-orang, coba cari-cari dulu forum yang membahas tentang krim-krim paketan begini.  Ternyata, ooo...ternyata.  Di forum femaledaily.com, krim-krim begini masuk dalam thread produk yang nggak jelas dan cenderung berbahaya.

Kenapa berbahaya?  Karena krim ini disinyalir mengandung merkuri yang tinggi. Merkuri ini menghambat pembentukan pigmen sehingga kulit menjadi lebih putih.  Jika pemakai tidak tahan terhadap merkuri, akan timbul gejala penolakan di awal pemakaian seperti kulit memerah dan meradang atau jerawat bertambah.  Jika pemakai kebetulan kulitnya tahan, hasil di kulit wajah memang putih dan mulus tapiiii...si merkuri ini akan menyerap dalam kulit dan jalan-jalan bareng aliran darah ke organ-organ tubuh yang vital seperti ginjal, jantung, hati, sumsum tulang belakang dan otak.  Lama-lama makin banyak merkuri yang menumpuk, dan menimbulkan keracunan merkuri, yang sampai sekarang belum ada penawarnya :(
Gejala keracunan merkuri bisa di-googling sendiri ya :)

Naaah, sekarang kayak apa sih krim-krim yang ditawarkan itu?  Kebanyakan kayak gini ...
Yang warna kuning itu krim siang, warna putih krim malam, sabun muka yang harus dipakai tiap kali cuci muka, dan salep anti alergi atau anti jerawat itu ya?  Beberapa paket juga ada yang menjual dengan toner, yang dipakai sehabis mencuci muka dengan sabun sebelum memakai krim-krim itu.

Haaiiish, di forum femaledaily banyak yang sharing efek-efek yang tidak menyenangkan dari penggunaan krim-krim ini.  Ada pula yang sharing, beli krim dari sumber yang berbeda tapi dapetnya begitu-begitu juga...krim kuning-putih, sabun transparan oranye, sama toner/salep.
Whoaaaa...udah nggak ada tulisan bahan aktifnya apa, pabrik pembuatnya di mana dan siapa, nggak punya nomer registrasi BPOM.
Haduuuuuh, makanya krim-krim ini mendapat sebutan krim gajebo, ga jelas bok!

Habis membaca thread forum itu, saya jadi berpikir ulang. Aaah, buat apa punya kulit wajah mulus dan putih tapi numpuk merkuri di dalem badan?  Wajah saya bebas jerawat saja saya sudah sangat bersyukur, nggak usah sampai putih dan muluusss...:).  Kalaupun memang ingin wajah yang bersih dan mulus, ada baiknya konsultasi ke dokter kulit dulu, terutama kalau jerawatnya lumayan parah :).

Dokter kulit juga sebaiknya yang independen, bukan praktek di klinik kecantikan atau salon ya.
Menurut saya, kalau di klinik kecantikan atau salon...si dokter emang udah ngeracik krim perawatannya tapi sudah dalam jumlah yang banyak.  Tinggal dikasih ke pasiennya, jadi kadang beda pasien tapi krimnya sama.  Kalau dokter kulit praktek independen, dia akan kasih resep krim racikan sesuai kondisi kulit kita, bawa ke apotik untuk diracik, baru bisa dipakai.  Nanti beberapa minggu setelah pemakaian, kita kontrol, mungkin resep krimnya akan diganti...disesuaikan lagi dengan kondisi kulit sekarang. Idealnya sih begituuu.... :)

Jadi temans, tolong hati-hati dalam memilih produk perawatan kulit muka ya. Daripada murah tapi numpuk racun, atau malah efeknya nggak jelas, kita harus ke dokter untuk berobat malah lebih mahal.  Kalau ada yang nawarin produk-produk dengan efek cepat tanpa kejelasan, cari-cari infonya dulu.  Minimal ada website resmi dari produsennya.

Lalu tiap kali habis pakai make-up jangan lupa bersihkan sampai benar-benar bersih dengan pembersih wajah yang cocok,  lalu gunakan pelembab kulit wajah ya ;)

Semoga cerita saya kali ini berguna :)

Thank you for reading and visiting my blog :)











Senin, 26 November 2012

[RANDOM] Saya lebih suka (baca : selalu) menonton tv berbayar

Selamat siang temans :)

Di posting blog sebelumnya saya pernah cerita kalau saya jarang menonton tv lokal. Lalu apa yang saya tonton?  Hehehe, saya memilih menonton tv berbayar.  Mahal? Nggak juga, sekarang banyak operator tv berbayar yang menjual paketnya dengan harga murah meriah.  Kemarin adik saya cerita, dia baru langganan Aora TV, katanya harga paket per bulannya nggak mahal-mahal amat.  Walaupun kualitas siaran di saat hujan agak menurun (baca: jelek).  Di rumah suami saya langganan First Media sebagai operator internet, di mana diwajibkan mengambil layanan tv berbayarnya, ya sudah...tentu saja saya lebih memilih nonton tv berbayar.  Masa' sudah dibayar, nggak ditonton?  Rugi dong...:D

Okay, channel apa saja yang saya tonton?

Saya penggemar berat manga dan anime, begitu juga dengan suami saya. So, channel yang paling sering ditonton saat ini adalah Animax.  Rasa kangen saya terhadap anime terobati dengan menonton channel ini.  Di internet beberapa situs menyediakan link download untuk episode anime yang paling baru, tapi saya tidak suka karena harus download dulu.  Buat saya yang diputar di Animax sudah cukup menghibur.  Selain anime, Animax juga sering memutar promo video lagu-lagu Jepang terbaru, terutama original soundtrack anime tertentu.  Juga ada acara tentang kebudayaan Jepang dari sudut pandang seorang penggemar anime.  So fun to have Animax on our package.


Channel berikutnya yang saya tonton adalah Star World.  Channel ini banyak memutar film-film seri Amerika dan reality show, baik yang drama atau komedi, yang durasi 48 menit atau 24 menit.  Seperti Desperate Housewives, Grey's Anatomy, How I Met Your Mother atau New Girl.  Suami saya pernah bertanya, kalau nonton film seri begini...bukannya sama saja dengan nonton sinetron ya?  Tapi sinetron Amerika.  Saya terdiam mendengar pertanyaannya.  Iya juga ya....:D.  Nggak ada bedanya.  Eh ada doong...pemainnya kan orang bule.  Halaaaah... Ya nggaklah. Menurut saya beberapa film seri punya jalan cerita yang bagus dan kompleks dibandingkan dengan sinetron Indonesia.


Untuk penggemar sinetron Indonesia, tidak bermaksud menjelek-jelekkan ya.  Maaf kalau menyinggung.  Saya percaya ada sinetron yang bagus, hanya saja tidak termasuk dalam preferensi tontonan saya...*sungkem*

Channel yang juga menjadi favorit saya adalah National Geographic.  Di channel ini saya bisa menonton film dokumenter tentang hewan-hewan dan tumbuhan di benua lain, yang mungkin tidak bisa saya lihat secara langsung.  Saya juga bisa melihat dokumenter investigasi kecelakaan pesawat, atau rekonstruksi detik-detik menjelang suatu kejadian alam bencana.  Channel turunannya adalah NatGeo Adventure dan Wild.  Channel dokumenter lain adalah Animal Planet, khusus mengenai hewan-hewan yang liar maupun yang dipelihara manusia :).  Banyak yang saya pelajari dari channel-channel ini.



Suami saya tidak membeli package film box office, kebetulan saya juga tidak terlalu berminat.  Hanya package kami menyediakan 1 channel film bioskop, bedanya...bioskop Asia :D.  Jadi yang diputar adalah film-film Korea Selatan, Jepang, Hongkong, atau China. Channel ini namanya Screen Red Asia  Kalau nggak salah, channel ini bagian dari HBO, cuma khusus film Asia saja.  Buat saya yang penggemar berat Jepang-Jepang, tentu saja suka bangeeet...


Satu channel favorit saya, Travel and Living Channel (TLC).  Isinya tentu saja mengenai jalan-jalan dan makan enak :D.  Belum ada budget buat jalan-jalan ke luar negeri, ya nonton dulu aja deh.  Juga suka ada acara masak-masak gitu, seperti Simple and Fresh by Donna Hay.  Meskipun semuanya kelihatan enak dan menyenangkan kalau di tv. Heheheh...


Kalau saya lagi pengen nonton gosip artis Amerika, saya pindah ke E! Entertainment Channel. Di sana selain gosip juga ada berita tentang film-film baru di Amerika.  Tapi karena isinya kebanyakan reality show artis kayak Keeping Up with Kardashians atau Married with Jonas, saya jadi malas nontonnya...:D

Masih ada beberapa channel lain, tapi yang sering saya tonton ya channel-channel di atas.  Kalau sedang tidak pengen nonton tv, saya lebih memilih membaca, browsing di internet, atau menulis blog seperti ini.  Supaya otak saya tidak terlalu teracuni dengan acara tv :D. Tapi kenapa tidak ada channel acara olahraga?  Saya dan suami bukan penggemar acara olahraga, jadi kami tidak membeli paket channel olahraga...*ngumpet*

Saya rasa banyak temans yang sudah berlangganan tv berbayar juga ya, terutama yang menyukai siaran-siaran olahraga.  Huuuup...ada yang mau sharing tentang channel favoritnya?  Ditunggu lho...:)

PS. all images taken from Google.

Thanks for reading and visiting my blog :)




Minggu, 25 November 2012

[REVIEW] Johnson's Milk Baby Lotion

Selamat pagi temans :)

Pagi ini saya kembali dengan review salah satu produk, senjata perang andalan dalam dompet kosmetik saya yaitu Johnson's Milk Baby Lotion.  Seperti biasa, review ini adalah pendapat pribadi saya, tidak ada hubungannya dengan produsen, dan tidak ada unsur paksaan ke temans pembaca sekalian :)

Saya ini kebetulan memang suka dengan produk untuk bayi.  Sabun mandi, lotion, tissue basah, bahkan cotton buds pun saya pakai untuk yang bayi, bukan dewasa.  Naah, sudah 2 bulan ini saya jatuh cinta dengan Johnson's milk baby lotion ini. Beli karena pas cium-cium di rak supermarket, wanginya kok enak ya.  Cocok sama sabun mandinya (lihat posting review sabun mandi di sini).
Okelah, saya coba....ternyata emang enak dipakai, terutama habis mandi pagi. Segaaaar...:)

Yuk, kita lihat penampilan depan kemasan baby lotion ini...
Kemasannya sederhana, dengan warna biru lembut.  Deskripsi produk sesuai kemasan : double nourishing ingredients for smooth and fair skin.  Ada keterangan mildness clinically proven, yang artinya sudah terbukti secara klinis kelembutan produk ini untuk kulit bayi.  Saya beli kemasan 100 ml, ada juga pilihan kemasan 200 ml.

Bagian belakang kemasan...
Ada logo halal, alhamdulillaah. Saya perhatikan, belum banyak produk bayi yang sudah terdaftar halal di Majelis Ulama Indonesia.  Hmmm, semoga saya bisa istiqomah memperhatikan logo halal sebelum membeli produk, baik makanan atau non makanan :).

Baby lotion ini masih diproduksi di Malaysia dan diimpor ke Indonesia oleh PT Johnson & Johnson Indonesia.  Ada no telepon layanan pengaduan konsumen, yang menurut saya penting dicantumkan di semua kemasan produk, tapi sayangnya belum semua produsen mencantumkannya di produk mereka.
Bahan-bahan aktifnya kebanyakan memang bahan kimia ya (namanya susah untuk diketik ulang :D).  Saya percaya lotion ini aman untuk kulit bayi dan dewasa :).

Tekstur milk baby lotion ini seperti lotion pada umumnya, yaitu cair.  Warnanya putih susu, seperti pada gambar...
Beda kan sama body butter?  Lotion lebih beleber begitu dituangkan di kulit, harus langsung diaplikasikan...kalau tidak, bisa ke mana-mana cairannya. 
Yang jelas karena cair, lebih mudah digunakan dan lebih segar efek ke kulitnya, nggak lengket :)
Johnson's milk baby lotion ini wanginya segar dan lembut,  senada dengan sabun mandinya.  Jadi kalau habis mandi pakai lotion ini, badan berasa segar banget ditambah kulit jadi lembut.  Saya pakai lotion ini ketika kulit masih lembab, tidak begitu kering.  Pakai handuknya ditepuk-tepuk di kulit, jangan digosok, karena kalau handuknya digosok kulit menjadi kering dan lotion akan susah menyerap :). 

Buat saya, kemasan 100 ml ini saya pakai untuk 1 minggu.  Sedikit boros memang tapi daripada kulit saya kering kerontang?  Saya tidak suka pakai lotion untuk dewasa, karena kurang suka dengan wanginya.  Body butter juga sebenarnya lagi pengin yang untuk bayi, tapi nanti dulu deh...:)
Kalau lagi malas dandan, body lotion ini kadang jadi pelembab muka. Hehehe...

Nilai positif :
  1. Harum lembut dan segar, menyenangkan untuk dipakai.
  2. Ada pilihan kemasan kecil, enak dibawa pergi.
  3. Mudah didapatkan, tersedia di berbagai supermarket. 
Nilai negatif :
  1. Agak boros :D, karena kulit saya yang kering siiih...jadi butuhnya lebih banyak.
  2. Tutup flip, sering tiba-tiba terbuka sendiri sehingga cairan lotion tumpah :(
Nilai keseluruhan : 9/10

Membeli lagi?  Ya, tentu saja :)

Semoga review saya berguna...

Thank you for reading and visiting my blog :)












Rabu, 21 November 2012

[MANGA] Rose of Versailles

Selamat malam temans :)

Hari ini saya mau cerita tentang komik Jepang yang berjudul Rose of Versailles.  Komik ini sebenarnya sudah lama sekali diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo, sekitar pertengahan tahun 90-an.  Dulu sempat baca edisi bahasa Indonesianya, tapi setelah itu berhenti.  Kenapa berhenti ya?

*mikir*

Kayaknya saya baca dulu jaman kuliah di Yogyakarta, minjem di tempat sewaan komik. Terus karena harus pulang, saya nggak nerusin lagi.  Sekarang cari-cari komik ini lagi, ternyata sudah jadi rare collectible item, dan harganya selangit bok!  Hahaha, cari sana-sini, ternyata ada beberapa penggemar komik ini yang upload manga scanlationnya di beberapa situs komik online.  Yeaaaay, saya bisa baca lagi deeeh :D dan sudah tamat!  \(^o^)/
Ini sampul komik terbitan PT Elex Media Komputindo...
Judul asli komik ini adalah Berusaiyu no Bara (Berubara), beberapa negara menerbitkan dengan judul Lady Oscar.  Gambar dan cerita oleh Ikeda Riyoko.  Bergenre action, drama, historical, romance, shoujo, tragedy.  Ada 10 volume yang diterbitkan oleh Elex.  Animenya juga sudah pernah diputar di stasiun tv Indonesia (RCTI kalau nggak salah), dengan judul Lady Oscar.

Komik ini bercerita tentang kehidupan Oscar Francois de Jarjayes, seorang gadis yang dibesarkan oleh ayahnya sebagai laki-laki, dengan harapan dapat meneruskan karir sang ayah sebagai pengawal keluarga kerajaan.  Sedari kecil Oscar sudah diajarkan seni berpedang, berkuda juga bertarung, dan selalu ditemani oleh teman sekaligus pengawal yang setia, bernama Andre Grandier.  Oscar akhirnya berhasil masuk jenjang kemiliteran dan menjadi pengawal keluarga kerajaan, dengan tugas pentingnya mengawal putri Austria yang bernama Marie Antoinette.

Putri Marie Antoinette ini dijodohkan dengan Putra Mahkota kerajaan Prancis, Louis Auguste, yang nantinya akan menjadi Raja Louis XVI.  Putri Marie Antoinette menikah dengan Louis Auguste di usia yang sangat muda, yaitu 15 tahun.  Pernikahan ini tentu saja berlatar belakang politik, kalau nggak salah untuk menguatkan posisi Austria sebagai sekutu biar nggak dijajah negara lain.

Oscar dan putri Marie Antoinette menjadi akrab karena seumuran.  Oscar ini juga sering jahil kalau harus menghadapi putri dan bangsawan yang hadir di pesta kerajaan.  Biarpun mereka tahu kalau Oscar itu perempuan, karena Oscar gagah dengan seragam militernya mereka sering berebut perhatian Oscar dan pengen dansa dengannya :D jadi kadang si Oscar ngumpet, nggak mau dansa cuma pengen liat putri-putri lain berantem berebutan dirinya...*ngakak*

Suatu hari di sebuah pesta kerajaan yang lain, datanglah seorang bangsawan Swedia bernama Count Axel von Fersen.  Kenalan deh sama sang putri, naaah...cerita cinta antara Putri Antoinette dan Count Axel ini terus berkembang sampai akhirnya si putri jadi ratu, dan menjadi salah satu batu sandungan sang ratu. Rakyat Prancis beranggapan kalau si ratu selingkuh sama Count Axel, dan anaknya bukanlah anak sang raja.  Padahal sih nggak, anaknya tetap anak raja...karena si ratu baru bersatu dengan Count Axel di akhir-akhir cerita.  Itu pun berakhir tragis ya, karena Count Axel ini memutuskan untuk tidak menikah demi cintanya sama sang Ratu....duuuuh :(

Latar belakang komik ini adalah Revolusi Prancis, di mana rakyat Prancis lama-lama gerah dengan keluarga kerajaan yang sering foya-foya, menghamburkan uang pajak rakyat sehingga banyak rakyat yang kelaparan.  Sampai akhirnya rakyat memberontak dan Raja Louis XVI beserta Ratu Marie Antoinette dihukum pancung.  Yang saya suka dari komik ini adalah gambarnya Ikeda-sensei yang luar biasa glamour dan mewah.  Sampai ngebayangin itu perhiasan dan baju-baju yang dipakai kayak apa berkilaunya...
Yang saya tahu, Ikeda-sensei memang suka menggabungkan sejarah dengan cerita fiksi, yang justru menjadi kelebihan komik-komik karangan beliau.  Saking pinternya ngeramu cerita, saya jadi nggak tahu mana tokoh fiksi dan mana tokoh non-fiksinya. Yang saya contek di Wikipedia, Ratu Marie Antoinette jelas tokoh sejarah, Count Axel von Fersen juga, nah yang nggak ada ya si Oscar :D.  Bapaknya Oscar beneran tokoh sejarah, namanya General Francois Augustin Regnier de Jarjayes....

Dua jempol deh, untuk komik ini :)

Salut banget buat pecinta Lady Oscar, yang bersedia menerjemahkan ke bahasa Inggris, scan komiknya, dan upload ke situs komik online.  Kemarin sempat terpikir untuk beli komiknya, yang sekarang dihargai IDR25,000 per volume.  Duuuh, sayang....akhirnya ya baca online saja.
Tertarik untuk baca online, sila brosing ke www.mangahere.com 
Nikmati manga scanlation-nya sebelum dilarang oleh penerbit aslinya :D

Itu cerita saya tentang komik Rose of Versailles, maaf kalau nggak bisa ceritain semua karena ceritanya panjang dan kompleks, lagipula enakan baca sendiri kan? Hehehehe....

Thank you for reading and visiting my blog :)







Minggu, 18 November 2012

[MAKAN-MAKAN] Warung Leko, Bintaro, Tangerang Selatan

Selamat siang temans :)

Eheeee, saya sudah lama pengen menulis tentang restoran yang satu ini tapi lupaaaa terus, dan kebetulan juga kata-katanya baru berseliweran di otak saya siang hari ini.  Ada beberapa restoran di kawasan Bintaro tapi yang sering saya datangi tidak banyak.  Warung Leko adalah salah satu di antara yang tidak banyak itu.  Restoran ini ada di Rukan Kebayoran Arcade, Jl Boulevard Bintaro Jaya, Bintaro Jaya Sektor 7 Tangerang Selatan.  Dengan spesialisasi hidangan iga sapi penyet, sesuai dengan tag restoran ini yaitu Spesialis Iga Sapi Penyet.
Sebelum diajak ke restoran ini, saya belum pernah samasekali makan iga.  Bahkan dalam bentuk sop! Kalaupun makan sop iga, saya nggak ambil tulang iganya hanya mengambil daging dan kuah saja.  Nggak ngerti di mana enaknya menggerogoti daging yang nempel di tulang :D.  Suatu ketika di bulan puasa, unit kerja saya (sebelum saya berhenti)  mengadakan acara buka puasa bersama.  Teman-teman mengusulkan untuk berbuka puasa di restoran ini. Jadilah kami semua ke sana, walaupun saya dalam hati bertanya-tanya....saya bisa menikmati makanannya nggak yaaa....

Halaaaah...ternyata, tidak butuh waktu lama bagi saya untuk menyukai hidangan iga sapi penyet ini.  Lalu saya pun meracuni suami untuk ikut makan di restoran ini di lain hari. Ternyata, suami pun jadi ikutan suka.  Eheeeee...dan menjadi suatu kewajiban tiap sebulan sekali harus jajan dan makan di sini (-_-")

Warung Leko Bintaro ini lumayan  jauh dari rumah di Ciledug, tapi jalanannya tidak macet jadi kurang dari 40 menit sudah bisa sampai tujuan.  Kita bisa memilih untuk makan di dalam (non smoking) atau di luar ruangan (smoking).  Desain meja dan kursi seperti di warteg-warteg gitu, meja panjang dan kursi panjang dari kayu... Satu set meja bisa untuk 6 orang dewasa.

Tiap kali mampir kami selalu memesan menu yang hampir sama, yaitu Iga Penyet Goreng (suami kadang tambah pakai otot), Cah Kangkung, Nasi Merah, Es Jeruk Degan (suami kadang es jeruk biasa), dan tidak ketinggalan kerupuk (ini obat pedes yang paling manjur!).  Ada beberapa menu lain, tapi kami jarang memesannya.  Ayam goreng atau ikan terdapat di menunya, tapi karena jualan utamanya iga sapi penyet, ya kami selalu pilih itu...:)

Saat memesan, pasti ditanya...sambelnya mau sambel korek atau penyet?  Awal-awal saya selalu pesan sambel penyet, tapi kunjungan terakhir kemarin saya pilih sambel korek yang ternyata berasa lebih pedes boook!  Hahaha, kapok deh...banyakin kecapnya pas mau makan.

Bedanya apa antara korek dan penyet?  Sambel korek tidak menggunakan terasi dan tomat, hanya menggunakan cabai rawit merah, bawang putih dan merah, garam dan minyak.  Sedangkan sambel penyet menggunakan bahan yang sama, ditambah dengan terasi dan tomat (tolong dikoreksi kalau salah yaaa...).
Ini gambar menu yang kami pesan...
Waduuuh, minumannya nggak kepoto...:D

Okay, iga sapinya empuk sangat. Makanya saya langsung jatuh cinta dan merasakan enaknya menggerogoti daging yang menempel di tulang iga itu. Sambel korek dengan intensitas sedang menambah nafsu makan, sehingga kami kadang menambah 1 porsi nasi merah untuk berdua.  Taburan bawang putih goreng menguatkan rasa iga sapi yang bumbunya tentu saja adalah rahasia restoran ;).  Cah kangkung bertabur bawang putih goreng juga ikut meramaikan rasa di dalam mulut.  Semua bercampur dengan seimbang, kalau merasa terlalu pedas bisa tambahkan kecap di nasi atau di cobek iganya.  Atau sambil mengunyah kerupuk untuk mengurangi rasa pedas di mulut. Huaaah....huaaah...ini siapa sih, yang nemuin resep makanan kayak gini... *kepedesan**mbrebesmili**terharu*

Pelayanan di restoran ini cukup memuaskan, kami tidak perlu menunggu terlalu lama sampai makanannya datang.  Mungkin kalau datang rombongan lebih dari 6 orang, lebih baik jika melakukan reservasi menu terlebih dahulu,  khawatir menunggu terlalu lama dan keburu lapaaar.  Harga makanannya pun tidak terlalu mahal, per orang rata-rata IDR60,000 untuk menu standar seperti yang saya pesan.

Itu cerita saya tentang Warung Leko di Bintaro, kamu punya cerita juga tentang warung ini? Yuuk, sharing...:)

Thank you for reading and visiting my blog :)















Sabtu, 17 November 2012

[RANDOM] Menonton acara Toddlers & Tiaras

Selamat siang temans :)

Kemarin-kemarin saya lagi suka nongkrongin YouTube, selain mencari-cari promo video musik Jepang,  saya juga suka mencari video TV shows dari luar Indonesia.  Salah satunya adalah acara Toddlers & Tiaras.  Acara ini ditayangkan di TLC (Travel and Living Channel, salah satu anak channelnya Discovery), tapi hanya ditayangkan di Amerika, TLC Asia tidak menayangkannya.  Kalau di First Media, acara ini masuk di channel D-Home & Health (saya nggak langganan :D).  Karena saya penasaran, saya cari di YouTube...eeeeh, ada. Walaupun nggak semua episode sih...

Acara apa sih ini?


Intinya acara ini menceritakan tentang perjalanan beberapa anak (terutama perempuan) berumur 18 bulan - 9 tahun yang mengikuti kontes kecantikan (beauty pageant) di Amerika.  Disebutkan di Wikipedia bahwa acara ini penuh dengan kontroversi.

Kenapa?

Saya menonton beberapa episode, dan yaaaah...memang ada beberapa hal yang mungkin belum saatnya dilakukan atau diterapkan pada anak balita.  Contohnya rias wajah yang berlebihan, pemilihan kostum yang sangat heboh dan terlalu rumit untuk dipakai, perilaku yang meniru orang dewasa, dan sebagainya.  Belum lagi orangtua dan keluarga yang kadang berlebihan sikapnya.

Menurut saya (walaupun saya belum punya anak), anak yang berumur di bawah 6 tahun, masih harus banyak bermain dan bersosialisasi dengan teman-temannya, tapi karena harus mengikuti kontes kecantikan maka waktunya banyak digunakan untuk latihan, baik latihan berjalan ataupun latihan penampilan.  Ya kalau kemauan anaknya sendiri mungkin lain soal, ada di beberapa episode bahwa mengikuti kontes adalah kemauan si anak sendiri.  Tapi kalau masih bayi atau batita sudah diikutkan kontes? Apa itu bukan paksaan dan kemauan orangtuanya ya?

Setiap episode menceritakan perjalanan 3 anak perempuan kecil (ada yang laki-laki juga) dan keluarganya dalam mengikuti 1 kontes kecantikan.  Acara dimulai dengan penjelasan kontes kecantikan apa kali ini yang diikuti, misalnya Miss Tiny USA. Kontesnya ada yang berskala nasional, ada pula yang berskala negara bagian.  Direktur kontes akan menjelaskan apa saja yang dicari dari seorang anak perempuan, dan biasanya juga akan dijelaskan gelar apa saja yang diberikan di kontes ini.

Lalu peserta kontes dan keluarga dikenalkan kepada pemirsa, beserta persiapan dan latihan yang dilakukan si anak untuk menghadapi kontes itu.  Persiapan meliputi pemilihan baju yang akan dipakai sampai make-up yang akan dikenakan di wajah si anak.  Kalau kulit si anak kelihatan pucaaat banget, si anak akan di-tanning!!! Tanning adalah proses pencoklatan kulit supaya kelihatan lebih bersinar dan tidak pucat.  Untuk anak digunakan spray tanning di salon kecantikan, atau yang punya modal dilakukan sendiri di rumah (sampai ada yang punya sprayer obat tanningnya bok!).  Baju dipilih dan disesuaikan dengan tema kontes yang diikuti, ada yang harganya mencapai ribuan USD.  Ada pula yang membeli lewat ebay, yang katanya nggak mahal-mahal banget.  Makin bling-bling harganya makin mahal.  Make-up disesuaikan dengan baju yang dipakai.  Untuk anak-anak di bawah 2 tahun, biasanya make-upnya nggak medok banget.  Giliran udah di atas 3 tahun, banyak yang make-upnya medok...:D

Giliran kontes...setiap peserta tampil ke panggung berdasarkan pengelompokan umur untuk beauty contest.  Untuk talent contest biasanya berlaku untuk semua umur.  Masing-masing pageant mempunyai peraturan dan sistem penjurian yang berbeda-beda, demikian juga dengan pemberian gelarnya.  Yang saya tangkap, sepertinya tidak ada pemberian gelar ganda.  Kalau si anak sudah dapat gelar yang satu, tidak akan dapat gelar yang lain. Yang paling direbutkan adalah gelar Ultimate Grand Supreme, artinya pemenang secara keseluruhan.  Biasanya gelar ini mendapatkan uang juga sebagai hadiahnya, berkisar antara USD 1000-5000.

Yang bikin saya miris adalah kalau pesertanya berumur antara 2 - 3 tahun.  Belum ngerti apa-apa, sudah diminta bergaya di depan panggung.  Saya bandingkan dengan keponakan saya yang berumur 22 bulan, masih suka kesana-kemari, bicara juga belum jelas, dan masih suka nangis. Lha ini sudah harus bergaya, dipakaikan baju yang mekruk-mekruk dan kayaknya nggak nyaman di badan, dirias, rambut dipasangin rambut tambahan, masih harus menunggu pula untuk giliran tampil, ngantuk, capai, lapar, rewel, aaaaah...pokoknya saya ketawa sekaligus miris melihat acara ini.

Ini contoh dandanan yang berlebihan di acara ini :


Geleng-geleng kepala deh, kalau nonton acara ini. 

Belum lagi para ibu yang ambisius dan terobsesi dengan gelar yang harus diperoleh si anak.  Pokoknya anak harus tampil dengan baik di atas panggung.  Lupa gaya saat di panggung? Ohohohoho, si ibu akan mencontohkan dengan penuh semangat dari bawah panggung (di belakang para juri tentunya).  Menangis di atas panggung?  Si ibu akan meminta anak untuk berhenti menangis.  Seperti yang dilakukan oleh Carrie, ketika anaknya Kennedy (2 tahun) naik pentas dan menangis meminta hadiah...


Terobsesi dengan gelar juara karena pada waktu mudanya si ibu pernah beberapa kali memenangkan gelar juara kecantikan, sehingga anaknya juga harus menang.  Atau dulu sama sekali tidak pernah ikut kontes kecantikan, sehingga sekarang si anaknya harus ikut dan menang.  Ada juga yang kecanduan, katanya ikut kontes kecantikan itu menegangkan dan bikin stress sekaligus menyenangkan. Walaaaah...

Well, semua ibu pasti ingin anaknya mendapatkan yang terbaik.  Cuma ibu-ibu Amerika ini kadang terlalu ambisius, sampai ada yang protes-protes ke juri karena anaknya nggak dapat apa-apa padahal sudah berusaha tampil maksimal.  Kata temen saya, bukan cuma ibu-ibu Amerika sih yang begitu...di Indonesia juga banyak.  Oiyaaaah?  Saya saja yang belum tahu kali ya. Belum pernah liat kontes kecantikan secara live di Indonesia....:D.  Itu mungkin saja sih yaa, ibu mana sih yang nggak pengen anaknya menang? Apalagi kalau hadiahnya menarik...:)

Itu cerita saya tentang acara Toddlers & Tiaras. Yang penasaran sama acara ini, sila brosing di YouTube atau di websitenya TLC (tapi video full tidak bisa dimainkan di Indonesia). Kata kunci ya Toddlers & Tiaras.

Thank you for reading and visiting my blog :)











Senin, 12 November 2012

[RANDOM] Ada apa saja di dompet kosmetik?

Selamat malam temans :)

Siang tadi saya iseng membereskan dompet kosmetik saya, yang kelihatannya kok gendut banget ya? Apa aja sih isinya? Saya pakai semua nggak sih? Bongkar punya bongkar, ooow...beberapa yang jarang dipakai harus disingkirkan.  Nggak dibuang sih, disimpan di tempat lain dulu, yang penting nggak menuh-menuhin dompet kosmetik :D dan setelah disingkirkan ternyata tetap sedikit gendut...(-_-")

Nggak bisa dipungkiri dompet kosmetik adalah satu hal yang penting dan harus/kudu/wajib/musti dipunya oleh seorang perempuan.  Bahkan seorang perempuan tomboy sekalipun pasti punya dompet kosmetik, walaupun mungkin isinya seminimal mungkin :).  Buat saya sendiri, hohoho...dompet kosmetik ini adalah senjata perang yang harus dibawa kemana-mana saya pergi, khususnya ketika harus menginap. Di rumah isinya tidak saya bongkar lagi, jadi kalau mau pergi ya satu dompet itu dibawa, pas disimpen ya juga satu dompet itu.  Di samping itu saya juga tidak menggunakan meja rias di rumah saya siiih...:D

Daaaan, walaupun saya tidak bekerja di kantor lagi, saya tetap berdandan meskipun hanya memakai pelembab dan bb cream.  Kenapa? Kan nggak pergi ke mana-mana? Buat apa dandan?  Ooooow, dandan itu memperbaiki mood :D.  Selesai beberes rumah, mandi, lalu dandan...itu amat sangat menghilangkan rasa capek.  Masa' mentang-mentang di rumah terus penampilan kucel? Nggak banget deh, kasihan suami.  Meskipun kadang suami agak pundung, karena pas mau pergi waktu dandannya kelamaan...bete dia nungguin saya dandan :D

Ayo, kita intip...ada apa aja di dompet kosmetik saya, tapi sebelumnya saya tegaskan ya, saya tidak bermaksud pamer di sini.  Niat saya bener-bener sharing, siapa tahu isi dompet kosmetik saya bisa jadi inspirasi buat pembaca. Atau mungkin ada yang bisa dibagi pembaca ke saya mengenai dompet kosmetiknya, hehehe....
Ini dia si dompet genduuud...
Itu kalau ditutup keliatan genduuud, aaaaah...saya lupa foto dalam keadaan tertutup.  Dibayangin aja ya :).  Mari dibongkar satu per satu...
Kalau agak nggak jelas, saya jembrengin di foto berikutnya...
Mohon abaikan untuk latar belakang foto ya, saya pinjem meja di kamar kerja suami karena pencahayaannya oke banget.

Okaaaay, saya jabarkan ya.

Di dalam dompet ajaib ini saya punya pelembab  (ini wajib banget mengingat kulit muka saya yang sebagian kering tapi kadang berminyak juga),  saya pakai SkinFood Fresh Apple Sparkling Pore Cream.  Pori-pori kulit wajah saya besar, jadi saya pakai pelembab ini karena bisa mengecilkan pori-pori, dan bekerja dengan sangat baik di kulit saya. Lembab tapi nggak berminyak :).  Lalu saya punya bb cream, saya pakai SkinFood Aloe Sunscreen BB Cream SPF20 PA+UV Protection.  Cuma kulit muka aja yang dilembabkan?  Nggak dong.... Makanya ada Sweet Lemon Lip Butter dari The Body Shop untuk melembabkan bibir.  Hohoho...3 senjata perang itu wajib dipakai di mukak. Terus buat tangan dan kaki setiap habis mandi pagi, saya menggunakan Johnson & Johnson's Milk Baby Lotion. Pelembab yang ringan dan segar, nggak lengket.  Body butter saya pakai menjelang mau tidur, khusus di kaki dan tumit :)

Kalau saya mau pergi barulah saya pakai alat-alat ngelenong yang berwarna-warni dan bedak tentu saja.  Bedak tabur saya gunakan sebagai oil control, jadi biar muka tidak terlalu cepat berminyak.  Saya menggunakan SkinFood Buckwheat Loose Powder.  Terus pakai lipstik deh, saya punya 2 lipstik yaitu Revlon Colorburst Rosy Nude dan Ristra Lip Care Stick Juicy Grape.  Kalau lagi iseng saya pakai Etude Fresh Cherry Tint Pink Cherry sebagai blusher di pipi.

Selain alat-alat ngelenong warna-warni, di dompet ada gunting kuku (kuku saya cepat panjang, harus rajin-rajin dipotong), ada kertas serap minyak dari SkinFood, cermin kotak kecil (in case nggak ada cermin di tempat tujuan pergi), dan ada beberapa sampel bb cream gratisan :D (cadangan kalau si aloe sun abis mendadak).  Saya tidak punya alat ngelenong untuk mata, karena mata saya sensitif jadi kalau dikasih riasan suka berair secara mendadak.  Nanti dikira nangis terus-terusan, waktu nikah aja saya harus berbekal tisu di pelaminan, buat ditotol-totol di bawah mata yang berair :D

Yes, itu isi dompet kosmetik saya, isi dompet kosmetik kamu apa aja? Sharing doong...;)

Thank you for visiting my blog and reading :)

















Jumat, 09 November 2012

[REVIEW] Bali Ratih Body Butter

Selamat siang temans :)

Hari ini postingannya review ya, sudah lama nggak buat review produk. Seperti biasa ya, review ini adalah pendapat pribadi saya, tidak ada paksaan dari pihak produsen dan juga tidak memaksa pembaca untuk ikut menggunakan produk ini. Jika akhirnya ada pembaca yang menggunakan produk ini dan memberikan hasil yang berbeda, semata dikarenakan perbedaan kondisi kulit.

Kali ini saya akan membahas Bali Ratih Body Butter,  lengkapnya Ultra Rich Moisturizer Body Butter.  Aroma yang saya pilih adalah almond nut.  Body butter adalah salah satu dari empat rangkaian skin care yang dikeluarkan oleh Bali Ratih.  Tiga lainnya adalah body scrubs, body lotion dan body mist.

Saya sekarang memakai produk ini sebagai pelembab kulit.  Sudah pernah saya tulis kalau saya punya jenis kulit yang kering, penggunaan body lotion saja tidak cukup melembabkan, walau kadang kalau lagi bosan ya pakai body lotion juga sih :).  Okeee, seperti apa kemasannya Bali Ratih Body Butter ini?
Ini dia...
Kemasan yang cantik bukan?  Sama seperti body scrubsnya, di bagian luar dibungkus dengan plastik.  Ada info akan diganti dengan aluminium foil di bagian dalam setelah tutup tapi saya belum mendapatkan kemasan yang seperti itu.  Bahasa yang digunakan di kemasan ada 3, Indonesia, Inggris dan Jepang.  Sasarannya turis yang datang ke Bali siiih...:)

Produsen Bali Ratih mengeluarkan 16 varian aroma untuk seluruh produknya. Yaitu almond nut, apple, avocado, chamomile, cherry, chocolate, coffee, greentea, lavender, mango, milk, olive, orange, strawberry, whitemusk, dan whiterose :).  Yang saya pilih kali ini adalah aroma almond nut, diterangkan di sini sebagai mediterranean aromatherapy...(nah loooh...apa itu ya???).  Ya pokoknya, aroma-aroma yang dikeluarkan Bali Ratih ini mempunyai efek aromaterapi yang berbeda-beda. Gitu kayaknya...*soktaudikit*

Ada bahan-bahan apa di dalam Bali Ratih Body Butter ini?  Mari kita intip...
Aheeeem, bahasa kimia semua.  Yang jelas ada cocoa butter (kayaknya bahan wajib buat pelembab ya...), olive oil (minyak zaitun), sunflower seed extract (ekstrak biji bunga matahari), beeswax (lilin lebah), aloe vera extract (ekstrak lidah buaya),  almond nut extract (ekstrak kacang almond), dan wewangian.  Ekstrak kacang almond dipercaya dapat menjadikan kulit lembut, halus, dan makin bercahaya...(lampuuu kaliii...). Aroma almond nut ini mirip dengan wewangian buat cowok, jadi nggak wangi manis seperti permen atau bunga, cenderung macho gitu...:D

Bagian dalamnya kayak gini ...
Body butter jelas lebih pekat daripada body lotion, makanya daya lembabnya juga lebih tinggi. Kalau dioleskan ke kulit tangan jadi seperti ini...
Nggak beleber kan?   Body lotion karena bentuknya sedikit cair, dituang sedikit ke tangan akan langsung beleber...
Setelah diratakan akan berasa lembuuut banget...dan yang pasti kulit lembab dan harum :)
Selalu pakai body butter sehabis mandi terutama habis mandi pagi, saya sendiri lebih suka pakai di malam hari.  Pagi hari pakai body lotion saja.  Wangi body butternya tahan lama, biasanya nggak pakai minyak wangi lagi karena dari body butter saja sudah cukup, itu kalau pas pakai di pagi hari :D

Enaknya pakai Bali Ratih Body Butter ini, nggak lengket ketika dioleskan, terutama di bagian tumit dan telapak kaki.  Tetap meninggalkan jejak minyak di lantai tapi nggak separah temannya yang dari Enggres itu :D.  Naaah, karena kemasannya kecil, kalau saya yang pakai berasa banget cepet abis.  Saya hanya pakai di tangan dan kaki, dalam waktu 2 minggu sudah habis isi 110 ml.  Kalau lagi super duper kering, sering oles-oles jadi cuma buat 10 hari gitu.  Rada boros :(

Sama halnya dengan body scrubs, body butter ini hanya dijual secara online, belum masuk ke supermarket tertentu.  Penjualan secara online mengakibatkan tidak adanya harga eceran tertinggi, harga eceran terendah ada :(.  Harga terakhirnya adalah IDR27,000.  Kalau beli satu saja via online shop, rugiiii....harus beli bareng produk lain, atau beli beberapa buah sekaligus.  Menghemat ongkos kirim.

Nilai positif produk ini :
  • Cocok untuk saya, yang bermasalah dengan kulit kering.
  • Harga terjangkau.
  • Wangi tahan lama dan banyak varian.
  • Kemasan kecil, sehingga mudah dibawa kalau pergi-pergi.

Nilai negatif produk ini :
  • Hanya bisa diperoleh lewat online shop, jadi tidak ada ketentuan harga tertinggi. 
  • Aroma tertentu karena favorit, stoknya sering habis dan harus menunggu tersedia kembali.
Nilai keseluruhan : 9/10

Beli lagi?  Tentu saja ;)

Tertarik mau beli?  Sila kirim order via email : deena_oedin@yahoo.com

Thank you for reading :)











Kamis, 08 November 2012

[MAKAN-MAKAN] Bandar Djakarta Ancol, Jakarta

Selamat malam temans :)

Posting hari ini masih nyambung dengan cerita kemarin.  Setelah menengok kehidupan bawah laut via akuarium di Seaworld, perut akhirnya berasa krucuk-krucuk...lapar :).

Makan di mana yaaaa...

Saya bingung, antara makan di sekitar TIJA atau keluar dulu baru cari restoran lain.  Setahu saya restoran di TIJA kebanyakan menghidangkan seafood, artinya ada udang dan kepiting yang tidak boleh saya makan, dan pastinya cukup mahal ya :D.  Suami bilang, terserah saya...mumpung di daerah Ancol, kapan lagi bisa makan hidangan seafood?  Pikir-pikir, baiklah...kita makan di Bandar Djakarta, lagipula sejak restoran ini dibuka pada tahun 2001, saya belum pernah sekalipun makan di sini.  Maklum, keluarga bukan penggemar berat seafood dan jarang makan di luar.

Jadilah, kami berdua menuju restoran Bandar Djakarta.

Pertama-tama....bingung banget! Asli, sumpah, beneran... Gimana cara pesennya? Kok ada acara memilih bahan segarnya dulu? Akhirnya setelah dijelasin sama mbak pelayannya baru ngerti deeeh...
Wooooh, kita memang harus tau mau makan hidangan apa dulu nih... Setelah memutuskan, langsung pilih bahan segarnya di pasar ikan dengan ditemani oleh mbak pelayan.  Kami memutuskan untuk membeli cumi dan ikan kerapu.  Haduuuuh, padahal saya ngiler banget ngeliat udangnya, besar-besar dan seger banget!  Tahaaaaan...T_T
Ayooo...dipilih..dipilih...apa yang kamu mau, ada berbagai jenis ikan laut, kerang-kerangan, udang, serta cumi...
Okay, setelah memilih, cumi dan kerapunya ditimbang.  Hihihi, timbangan kami nggak banyak kok...cumi 0,54 kg dan kerapu 0,36 kg.  Seperti biasa, lapor dulu makan untuk berapa orang?  Lalu ditanya, mau dimasak apa? Macam-macam menu masakan yang ditawarkan, karena bingung dan takut kecewa dengan rasanya, kami memilih yang mudah saja, cumi goreng tepung dan kerapu saus thailand . Kami juga memilih kangkung sebagai sayurannya, yang cocok dengan seafood tentu saja kangkung cah bawang putih.  Setelah menu oke, kami diberi nomor meja dan dipersilakan memilih meja mana yang disukai, dan menunggu masakannya matang :)

Menurut websitenya, kapasitas kursi di Bandar Djakarta sekarang adalah 1000 kursi. Wow, pantesan...tempat makannya luas banget. Banyak pilihan meja, apalagi kami datang sesaat sebelum jam 12, jadi masih bisa memilih meja dan tidak perlu menunggu antrian meja.  Kami memilih meja di tempat yang ada atapnya. tadinya mau di pinggir pantai tapi mejanya di bawah pohon, takut kejatuhan apa gituuuu... Nggak jadi deh :D
Menunggu, sambil pesan minuman dan makanan pembuka.  Minuman jus jeruk dan jus alpukat pun datang, demikian juga dengan otak-otak sebagai makanan pembuka.  Hmmmm, yummmmy...

Hooooo...makin lama kok makin ramai ya?  Dan makanan kami kok belum datang juga ya?

Yang saya tidak suka dari restoran yang ramai sangat adalah pasti lama menunggu masakannya matang.  Apalagi ini masakannya benar-benar fresh from the kompor, dan bahannya masih mentah, fresh from the sea :(.  Tambah lama deeh. Sampai-sampai saya nyemilin nasi, lalap, serta tumis kangkungnya duluan... Tapi rasa penasaran dan lapar ini segera terbayar begitu masakannya datang.

Ini dia cumi goreng tepungnya...
Dan ini kerapu saus thailandnya...
Sluuuurrrppp....yummmmmeeeh...

Cumi goreng tepungnya garing banget. Dicocol dengan saus sambel yang disediakan, dimakan bersama nasi yang masih hangat (eh, masih anget nggak ya? saking nunggunya lama :D).  Sampai penasaran, cumi goreng garing begini tepungnya pakai campuran apa aja ya?  Kerapunya juga digoreng garing, dengan saus yang seimbang rasa asam dan manisnya.  Biasanya kalau makan di restoran seafood deket Bintaro (sebut nama nggak yaaaa...), ada yang kurang mantep sama saus thailandnya.  Paduan yang pas antara irisan mangga, nanas, cabai merah besar, dan saus asam manis. Uaaaaah....ngeces...

Nasi dan lauknya habis, perut kenyang...sebelum membayar dan pulang, sholat Dzuhur dulu aaaah...
Saya suka dengan mushola yang disediakan manajemen restoran.  Luas dan lapang, disediakan sarung, mukena dan karpet sajadah.  Tempat wudhu juga dipisah antara laki-laki dan perempuan, dengan toilet yang bersih pula.  Acung 2 jempol untuk restoran yang menyediakan mushola yang luas :)

Waktunya membayar,  cek kembali bon yang diberikan.  Hmmmm....memang lumayan mahal :D
tapi menurut saya cukup adil.  Harga yang dibayar sesuai dengan yang dibeli, belinya banyak ya makin mahal.  Harga saus disesuaikan dengan berat ikan kerapunya dan ada ongkos masaknya.  Yang sedikit mahal saya lihat harga minumannya.  Kata suami, it's okay...mungkin kita baru akan ke Ancol lagi beberapa tahun mendatang...:D
Kalau mau seafood yang nggak mahal, bisa makan di daerah Muara Karang. Bisa pilih ikan juga, dan dimasak di warung-warung sekitar situ.  Sok tau banget saya, belum pernah ke Muara Karang juga :D

Yep, sedikit cerita saya mengenai Bandar Djakarta, Taman Impian Jaya Ancol.

UPDATE : Restoran Bandar Djakarta, Alam Sutera
Kemarin sore berlanjut malam, kami berdua berkesempatan makan malam di Bandar Djakarta, Flavor Bliss Alam Sutera.  Kebetulan suami mendapat undangan gathering alumni dari Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) Binus, dan boleh membawa keluarga.  Jadilah saya ikutan :D. Saya ceritakan di sini karena sama-sama restoran Bandar Djakarta, bedanya cuma yang satu di pinggir laut, yang satunya lagi di tengah-tengah kota (kota Alam Sutera maksudnya).

Karena ini gathering, maka hidangan yang disajikan sudah berupa masakan prasmanan.  Jadi saya nggak usah milih-milih lagi apa yang mau dimasak.  Untuk yang mau pesan sendiri, sistem pemesanan sama dengan yang di Ancol, musti memilih sendiri bahan masakan lautnya di pasar ikan.   Kali ini yang dipilih panitia adalah Sup Jagung Ayam, nasi putih, Kakap Saus Rujak, Kailan Ca Bawang Putih, Mi Goreng Bandar Djakarta, Udang Saus Mayones, Ayam Saus Mentega, dan Cumi Saus Singapur.  Saya pengen ambil kakap, tapi di atasnya ada taburan kacang tanah goreng :(, suami langsung bilang NO!  Udang saus mayonesnya melambai-lambai minta diambil, suami bilang TIDAK! Ya sudah, akhirnya saya cuma ambil sup jagung, nasi, mi goreng dan cuminya saja T_T.

Saya tidak tahu, apa karena disajikan prasmanan dalam jumlah yang agak banyak atau memang beda koki beda hasil masakan, saya merasa masakan Bandar Djakarta Alam Sutera ini rasanya biasa saja, so-so kalau kata suami.  Beda dengan sewaktu kami pesan sendiri di Bandar Djakarta Ancol.  Saya berkesimpulan sendiri, mungkin karena masaknya dalam jumlah agak banyak jadi rasanya agak hambar dan biasa saja.  Meskipun sebenarnya ya nggak bisa seperti itu siiih...;)

Berhubung malam minggu, suasana restoran ramai sangat!  Mungkin karena letaknya di tengah-tengah, suasananya sedikit terbuka, tanpa air conditioner walaupun ada banyak kipas angin, ditambah banyak sekali orang, lama-kelamaan saya merasa sedikit agak pusing.  Semestinya acara selesai jam 9 malam, tapi jam 7.30 saya minta ke suami untuk pamit pulang (kami datang dari jam 5 sore :D), akhirnya kami pun pamit ke panitia dan begitu keluar dari restoran, aaaaaah....menghirup udara luar berasa enak bangeeeet.  Kalau di Ancol kan, suasananya memang terbuka di pinggir laut serta banyak pohon kelapanya, jadi banyak angin silir-silir gitu, nyaman.  Aaaah, atau emang saya udah umur yak? Bukan masanya lagi gaul di malem minggu...*ngumpet*

Oia, di sini juga menyediakan musholla, tidak besar tapi bisa menampung sekitar 20 orang untuk shalat jamaah.  Tempat wudhu belum dipisah antara laki-laki dan perempuan.  Toiletnya besar, dan jumlah kubikelnya cukup memadai, toilet perempuan ada 6 kubikel.  Ada baby tafel-nya jadi buat yang bawa bayi dan harus ganti popok atau baju, ngga repot naruh bayinya. Acung jempol untuk hal-hal tersebut.

Hihihi...itu sedikit cerita tentang Bandar Djakarta Alam Sutera.  Ada pengumuman bahwa manajemen membuka cabang baru di Surabaya.  Yang di Surabaya dan berkesempatan makan di Bandar Djakarta, sharing dooong...:)

Thank you for reading and visiting my blog :)




Rabu, 07 November 2012

[JALAN-JALAN] Seaworld Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta

Selamat malam temans :)

Hari Minggu lalu saya dan suami dapat kesempatan untuk jalan-jalan ke tempat wisata.  Hahaha, mulai dari pertama kenalan, sampai akhirnya menikah kami belum pernah jalan ke tempat wisata. Yang ada jalan ke mall, cuci mata atau jalan ke supermarket untuk belanja bulanan. Waktu bulan madu?  Hehehe. Bulan madu saya pulang kampung :D

Berawal dari adik saya yang memberi tahu ada special deal dari Living Social Indonesia, yaitu tiket Seaworld hemat 30% dari harga normal weekday IDR50,000.  Waaaaw, lumayan...jadi IDR35,000 belum termasuk tiket masuk Ancol sih, tapi tetep lumayan.  Saya tanya ke suami, dia mau nggak jalan-jalan ke Seaworld.  Suami bilang, ayok aja...sesekali jalan ke Ancol.  Belilah saya special deal tiket dari Living Social ID, titip sama adik saya yang sekalian mau beli juga buat keluarganya. Yang penasaran dengan Living Social ID, sila klik di sini :)

Dapat vouchernya, berlaku dari tanggal 29 September sampai dengan 11 November 2012, tidak berlaku di tanggal 26-28 Oktober 2012 (libur Idul Adha).  Suami baru bisa nemenin tanggal 4 November, akhirnya kami pun pergi di hari itu.

Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), naik mobil pribadi dari rumah kami di Ciledug sekarang lebih mudah. Ada akses tol lingkar luar Jakarta, masuk dari Meruya lalu terus ke arah Pluit, keluar gerbang tol sudah dekat dengan pintu gerbang TIJA. Jika harus naik kendaraan umum, aksesnya juga lebih mudah yaitu dengan bus Trans Jakarta.  Kalau saya naik kendaraan umum, dari Ciledug ke Blok M dengan bis metromini 69, dari Blok M ke Harmoni dengan bus TJ, di Harmoni ganti bus yang menuju Ancol.  Mudah aksesnya tapi lumayan jauh ya bok dari Ciledug :D

Tiket masuk TIJA adalah IDR15,000 per orang, mobil pribadi dikenakan IDR20,000 per mobil.  Kami berangkat dari rumah masih cukup pagi, sehingga masih bisa parkir di area dekat Seaworld.  Karena menggunakan voucher, kami harus lapor dulu ke customer care untuk pengecekan.  Setelah dicek dan disetujui, voucher dibawa ke kasir untuk divalidasi dan barulah kami bisa masuk ke area wisata dengan cap di tangan kanan.

Begitu masuk ke dalam, langsung disambut beberapa akuarium besar berisi berbagai jenis ikan, kebanyakan ikan air laut (namanya juga Seaworld) dan beberapa akuarium berisi ikan air tawar, seperti arapaima dan arwana.  Arapaima, sering juga disebut pirarucu adalah ikan air tawar tropis yang banyak dijumpai di Amerika Selatan, merupakan fosil hidup dan salah satu ikan air tawar terbesar di dunia. Boleh dibilang langka ya...
Kayak apa si arapaima atau pirarucu? Here you are...
Secara bukan fotografer profesional, jadi fotonya seadanya aja ya. Nggak bisa atur pencahayaan, pakai blitz juga mantul cahayanya, jadi begini aja deh :D

Ada akuarium dugong juga, saya coba foto tapi dugongnya lagi males-malesan di bagian atas akuarium juga, jadinya cuma kayak gini :(
Duuuuh, jeng dugong ini kok tega amat sama saya yaaa? Nggak berpose sedikit pun, saya cuma dikasi perut sama buntut aja...(-_-")

Satu akuarium berisi contoh keadaan laut di bawah dermaga, lengkap dengan sampah-sampah yang berserakan di dasarnya. 
Sedih ngeliatnya, walaupun di sini terpelihara tapi nggak kebayang yang aslinya di laut sana kayak apa ya... Sungai aja sudah penuh dengan sampah...

Ooooow, ternyata sedang ada semi aquatic mammal showcase. Sayangnya, pas si mbak guide menerangkan hewan yang satu ini, sedang ada atraksi pemberian makan di touch pool.  Saya cuma denger sepintas lalu saja. Yang ada di akuarium ini adalah mamalia pengerat yang hidup di air dan di darat, mirip berang-berang tapi bukan berang-berang, namanya lupa :D
Ini penampilan si mamalia pengerat...
Kyahahaha, maaf ya...kecil banget, di ujung sono :D.  Bedanya dengan berang-berang, hewan yang ini nggak bikin bendungan sebagai sarangnya. Dan menurut mbak guide, mereka hidup dengan amat sangat bersosialisasi, tidak bisa hidup sendiri. Nggak kayak saya, yang cenderung anti sosial ini, heheheh...

Ada satu akuarium yang membuat saya sangat terpesona, karena airnya dingiiiiin....dan ternyata isinya kepiting kaki panjang yang berasal dari perairan Jepang Utara, yang memang dingin banget.  Jauh-jauh dateng dari Jepang Utara, jadi artis di Seaworld Indonesia, ini diaaaa...
Bagi saya, mereka terlihat cantik dan anggun.  Sedikit misterius malah, karena tenang sekaliiii...sama sekali nggak bergerak. Apa karena mereka dateng dari Jepang? Hehehehe....:D

Terus berjalan ke arah akuarium khusus ikan hiu. Ada rasa kagum sekaligus ngeri memandang akuarium ini, kalau kacanya pecah...piye yo?  Hahaha, khayal. Pas ngetuk-ngetuk kaca di semua akuarium, kerasa kok kalau kacanya super tebal.  Jadi kemungkinan pecah tiba-tiba itu kayaknya kecil banget. Hiu adalah salah satu ikan cantik yang saya kagumi.  Berenang hilir mudik dengan anggunnya... Ada juga yang males-malesan siih, kayak yang dibawah ini...
Sayang, saya melewatkan atraksi pemberian makan di akuarium hiu ini, karena jadwalnya siang sekali. Berlama-lama di Seaworld, perut sudah lapar karena paginya cuma sarapan dikiit. Ya sudahlah, lihat hiu makan di National Geographic aja...

Ada pula akuarium yang menerangkan bahwa ikan itu punya daya adaptasi yang tinggi sekali. Mau ditarok di akuarium yang mereng-mereng sekalipun mereka akan berenang dengan lurus dan nggak ikutan miring. Hehehe...kayak gini nih..
Kalau sudah begini, hanya bisa merenung bahwa ciptaan Tuhan itu luar biasa sekali ya?

Selesai lihat-lihat akuarium, sekarang mari bermain di touch pool.  Namanya kolam sentuh, isinya bisa disentuh tanpa harus takut.  Ada kolam berisi penyu, bintang laut dan hiu yang ramah :D
Saya cuma foto penyu sama bintang laut ajaah...
Masuk Seaworld belum lengkap tanpa masuk terowongan Antasena, yaitu terowongan sepanjang 80 meter di bawah akuarium raksasa yang berisi berbagai macam jenis ikan dan koral. Cuma sayangnya di akuarium raksasa ini koralnya nggak warna-warni.. Jadi warnanya monoton aja gitu.  Memandangi ikan berenang ke sana ke mari di atas kepala itu rasanya adeeeem dan menenangkan...

Dan saya berhasil dapet foto ini...
Kalau mau lihat ukuran yang sebenarnya bisa naik ke atas dan melihat akuarium dari panggung berjendela. Luaaaaas...dan kereeeen...

Jika berkunjung ke Seaworld, jangan melewatkan atraksi pemberian makan ikan di akuarium utama ya.  Ikan-ikan di kolam gede ini dikasih makan pagi jam 11 siang, ada 2 penyelam yang masuk ke dalam akuarium dan memberi makan anak-anaknya satu per satu.  Bisa dilihat di kaca depan akuarium kayak gini ...
Maap kalau potonya kecil, tapi beneran di dalam sana ada 2 penyelam yang kasih makan ikan-ikan cantik ini.  Jangan lewatkan juga cuci mata di toko souvenirnya. Jika ada souvenir yang menarik, bolehlah dibeli untuk koleksi dan kenang-kenangan kalau sudah pernah ke Seaworld.  Saya beli sepasang mug yang lucu, hehehe...kapan lagi ke Seaworld?

Muahahaha...itu kencan kami di Seaworld Indonesia. Cukup menyenangkan melihat kehidupan di bawah laut.  Kencan berikutnya ke mana ya? Pengennya siih, ke Seaworld mana gitu, di belahan dunia sebelah sono....*ngayal*

Okay...thank you for reading ya :). See you next posting...bye!





















Selasa, 06 November 2012

[RANDOM] Makan apa di kampung halaman...? (2)

Selamat malam temans :)

Melanjutkan postingan tadi siang tentang makanan di kampung halaman, sekarang saya ceritakan tentang makanan di kampung suami, Semarang.  Kalau orangtua saya kebetulan satu desa, lain halnya dengan suami saya.  Bapak mertua tinggal di Semarang, dan keluarga almarhum ibu mertua tinggal di Pati.  Jadi kalau saya dan suami pulang kampung, mampir dulu di Pekalongan, sowan-sowan sama saudara yang sepuh, baru lanjut ke Semarang dan Pati.

Jujur saya belum banyak jajan di Semarang, apalagi di Pati.  Saya dan suami tidak bisa berlama-lama di kampung, suami terbatas hari liburnya.  Di Pati juga cuma sehari, dan biasanya sudah dimasakkan sama tante, jadi nggak makan keluar deh...:)
Di Semarang, saya lebih banyak jajan makanan kecil...kalau makan besar, belum menemukan yang benar-benar khas Semarangan.

Yuuuuk, dimulai...

Jajanan pertama, tahu petis Prasodjo!
Saya kenal tahu petis sejak belum menikah dengan suami.  Jadi dulu, ada om yang suka dagang ke Semarang, kalau pas balik ke Pekalongan dan kebetulan saya dan keluarga sedang di kampung, suka dibawain tahu petis ini.  Waktu itu nggak tahu yang enak yang mana, yang jelas suka saja sama tahu petis.  Setelah menikah, dikasih tahu suami yang paling enak ya tahu petis Prasodjo.  Jualannya di emperan khusus pedagang kaki lima alun-alun Simpang Lima, Semarang.  Kalau Lebaraaaan, uaaaaah...ramai sangat!  Sampai harus antri demi mendapatkan tahu petis istimewa nan nikmat ini...
Bisa dibilang tahunya sih biasa, tahu kotak kayak tahu Sumedang tapi nggak kopong-kopong banget.  Yang bikin istimewa ya adonan petisnya itu...
Kayak apa penampilannya? Niiih...
Hahahaha...jangan jijik ngeliat yang hitam-hitam itu ya. Justru itulah inti dari tahu petis ini, tanpa petis bukan tahu petis namanya. Ya iyalaaaah...semua orang juga tauk :D
Sayangnya petis nan nikmat tak berdosa ini terbuat dari udang.  Saya lagi disuruh diet udang sama dokter kandungan, makanya nggak boleh dong makan petis ini.  Biasanya saya bisa menghabiskan beberapa potong sekali makan, aaaah...liburan kemarin, samasekali nggak jajan ini. Hiiiiks...:(
Nggak apa-apa, yang penting saya masih boleh makan cemilan selanjutnya.

Jajanan kedua, tahu baxo!
Saya nggak tahu kenapa penulisan baksonya jadi kayak gitu, tapi yang jelas ini tahu kulit biasa dengan isian bakso. Kayak tahu di bakso malang atau siomay gitu deh.. Awalnya hanya bisa dibeli di Ungaran, yang terkenal adalah tahu baxo ibu Pudji. Waduuuuh, Lebaran tahun 2011 beli tahu baxo ibu Pudji ini dengan perjuangan yang luar biasa.  Harus bersedia antri dan satu orang cuma boleh beli maksimal 2 kardus isi 10 tahu...O_O.  Tahun ini saya beli tahu baxo di kios samping toko oleh-oleh Istana Brilian di alun-alun Simpang Lima, namanya TahuCahUngaran. Toh, saya nggak bisa merasakan perbedaan rasanya ketika sudah digoreng...:D
Tahu baxo itu seperti ini..
Waktu beli bisa minta yang rebus atau sudah digoreng.  Saya lebih suka beli yang rebus, sampai di rumah bisa digoreng atau dikukus, atau jadi tambahan di masakan tumisan.  Kalau sudah digoreng enak disantap hangat-hangat, sambil nyeplus cabai rawit atau dicocol di sambel kecap. Nyaaaaam...:)

Jajanan ketiga, mi kopyok pak Dhuwur!
Ini jajanan favorit suami dan bapak mertua, tapi saya jadi ikutan doyan :D.  Mi dengan bumbu yang ringan dan cocok sebagai sarapan atau cemilan pengganjal perut.  Isinya mi, tauge, tahu goreng diguyur kuah berbumbu bawang putih doang, dikasih kerupuk gendar di atasnya.  Buat penggemar masakan berbumbu, mi ini jelas hambaarr luar biasa. Ya iya, bumbunya cuma bawang putih biarpun banyak tetep berasa kurang ya. Apalagi kalau dibandingkan sama mi ayam gerobak biru. Hehehehe...
Makanya di meja makannya disediakan kecap manis dan tambahan kuah berbawang putih, kali ada yang ngerasa kurang mantep.
Ini dia mi kopyoknya ..
Suami bisa makan 2 porsi untuk mi ini (-_-"), saya sendiri satu porsi sudah cukup. Kebanyakan bawang putih bisa bikin saya eneg :D.
Biasanya kami makan mi ini di jalan Veteran, di sana berkumpul banyak warung jajanan seperti warung Sego Pecel mbok Sardi, nasi goreng pak Sabar, warung Mbah Jingkrak, yang lainnya saya lupa. Maaf ya...:)

Jajanan keempat, bubur ayam Semarangan!
Pertama kali diajak makan bubur ayam ini sama suami, rasanya lucu tapi enak. Porsinya dikiiiit, sampai nambah. Isinya bubur, irisan cakue, irisan telur ayam yang dibacem, suwiran ayam (sedikiiiit...),  disiram kuah kaldu yang agak manis, plus taburan kerupuk.  Ada pilihan bubur misoa, tapi waktu itu saya nggak kebagian, sudah habis (cepet amat habisnya...).  Di meja ada tambahan lauk, pas diamati lebih lanjut ternyata itu brutu (pantat) ayam...:(.
Begini penampakannya...
Saya jajan bubur ayam ini di deket Simpang Lima, tepatnya di Jalan Erlangga.  Banyak pilihan gerobaknya, kemarin cobain yang judul gerobaknya Rizky. Paling ramai sih...:D
Jelas beda dengan bubur ayam Jakarta ya, apalagi bubur ayam Cirebon. Isian bubur ayam tergantung daerahnya ya...:D

Sebenarnya masih banyak jajanan lain, seperti lumpia Semarang, wedang ronde Simpang Lima, wingko babat, sama mochi Gemini.  Cuma sayangnya saya lagi nggak boleh makan itu semua...
Saya suka lumpia, walau tidak terlalu berlebihan. Tidak boleh makan lumpia, karena lumpia pakai ebi, yang merupakan anaknya udang. Big no!  Suami saya suka banget, tapi kali ini dia mengalah nggak jajan lumpia dulu, kasihan saya. So sweeet...*kisskiss*
Langganan dia kalau jajan lumpia Semarang adalah lumpia mbak Lien di jalan Pemuda, warungnya nyempil gitu dalam gang.  Harus jeli meneliti karena banyak warung lumpia yang mirip.

Wedang ronde dan mochi tidak boleh saya makan karena di dalamnya ada kacang tanah. Yep, dokter juga melarang saya mengkonsumsi kacang tanah...hauuuung *garukgaruktembok*
Padahal ya saya ini penggemar berat mochi!  Sayangnya mochi di Semarang kebanyakan berisi kacang tanah yang ditumbuk dan dicampur dengan gula merah.  Mbok ganti isinya dengan kacang meraaah....*nawar*

Wingko babat saya sudah bosan karena dulu sering dapat oleh-oleh dari saudara yang tinggal di Semarang. Makanya sekarang tidak pernah tertarik untuk beli wingko babat sebagai oleh-oleh. Kalau beli oleh-oleh untuk teman suami di kantor, dia lebih suka beli cake coklat di toko oleh-oleh Istana Brilian. Cake coklatnya seingat saya mantaaaap.  Kenapa pakai "seingat saya"?  Karena saya sudah lama tidak makan cake coklat Brilian, masuk dalam list forbidden food. Coklatnya :(.
Bisa dijadikan oleh-oleh juga adalah bandeng presto.  Hehehe, dari dulu saya cuma doyan ikan bandeng yang sudah dipresto.  Tapi kalau beli pas Lebaran tokonya luar biasa ramai, sekarang kalau pengin bandeng presto, minta tolong adik untuk belikan lalu kirim ke Jakarta pakai JNE. *nggakmaurepot*

Yep, itu cerita tentang jajanan di kampung halaman. Jangan lupa sharing jajanan di kampung halaman kamu ya!  Ada apa saja di sana, siapa tahu saya jalan-jalan ke sana bisa ikutan mencicipi...:)

Thank you for reading :)