Kamis, 29 Agustus 2013

[RANDOM] Iseng Membuat Lip Balm

Halo temans ^____^

Beberapa waktu lalu, lipstick favorit saya patah. Sepertinya karena kepanasan di dalam tas. Saya bawa entah ke mana tapi terus terbawa di dalam tas sehingga kepanasan dan akhirnya patah. Mau dipakai, malah mengsol-mengsol nggak jelas di bibir akhirnya saya simpan saja. Lalu ce Phanie dari Diary of A Product Junkie posting cerita membuat sendiri lip balm berwarna, yang salah satu bahannya adalah lipstick. Waaah...ide bagus nih, memanfaatkan lipstick yang tidak bisa dipakai. Kalau mau baca ceritanya ce Phanie, sila klik judul blognya dia ya :)

Apa saja bahan yang diperlukan?

Sesuai resep dari ce Phanie, bahan yang dipakai adalah minyak zaitun (olive oil), lilin lebah (beeswax), dan lipstick. Alatnya gampang, yang ada di dapur saja : mangkuk tahan panas, panci, sendok, dan jangan lupa jar kecil untuk menaruh hasilnya.


Minyak zaitun yang saya pakai adalah jenis extra virgin olive oil (EVOO). Kayaknya sih bisa memakai minyak lain, seperti minyak kelapa (coconut oil) dan minyak almond (almond oil), asal jangan minyak kelapa sawit :D. EVOO ini biasa dipakai di campuran salad dan tidak untuk menggoreng karena titik didihnya rendah. Saya pakai karena ada di dapur dan enak di kulit, cuma kalau langsung dipakai di bibir rasanya kayak habis makan gorengan XD.

Itu lilin lebah dari mana, ambil dari sarang lebah?

Lilin lebah (beeswax) bisa didapatkan di toko bahan kimia. Kemarin saya coba menghubungi pak Jimmy, pedagang di Kaskus yang jualan bahan-bahan kimia seperti lilin lebah, shea butter, atau essential oil. Sama dia beli minimal 1 kg, laaaah...baru buat percobaan masa' beli 1 kg. Banyak banget... Untungnya ce Phanie mau jualan lilin lebahnya, akhirnya beli sama dese deh. Thank you...:)

Cara membuatnya mudah :

  • Ukur minyak zaitun sesuai tempat yang akan dipakai. Kebetulan saya mau buat 2 jar kecil itu, maka saya tuang minyak zaitun sebanyak 2 jar kecil. Taruh di mangkuk tahan panas.
  • Ambil sedikit lilin lebah dan taruh ke dalam mangkuk. Kemarin punya saya sepertinya kebanyakan deh :D. 
  • Panaskan air di dalam panci atau wajan, taruh mangkuk yang berisi minyak zaitun dan lilin lebah. Biarkan lilin lebahnya meleleh lalu aduk rata.



  • Ambil lipstick yang patah, cowel sedikit dengan menggunakan tusuk gigi dan campurkan ke dalam lelehan di mangkuk.
  • Aduk sampai warna lipstick merata dalam lelehan. Matikan api dan biarkan sebentar.

  • Tuang campuran ke dalam jar kecil yang sudah disterilkan dengan air mendidih. Isssh, saya lupa ambil foto pas menuang di jar. Yah, bayangin aja yak...
  • Biarkan mendingin dalam suhu ruang atau masukkan ke dalam kulkas supaya lebih cepat membeku. 
Hasilnya seperti apa?

Taraaaaaa...


Hehehe, teksturnya mirip banget sama Etude House Hello Kitty Cake Fragrance :D. Agak keras dan susah diambil. Tadinya saya berharap hasilnya mirip-mirip sama kayak Lip Butternya TBS laaaah...*ngayal babuk*. Buatan rumah tentu beda dengan buatan pabrik, yang jelas bahannya juga beda sih. Lagipula ini kan percobaan pertama...*membela diri*

Sempat nggak mau dipakai tapi mikir...udah dibikin ngapain nggak dipakai. Untungnya di bibir baik-baik saja. Malah enakan pakai lip balm ini daripada pakai punya TBS. Kok bisa bilang lebih enak? Kemarin saya puasa Syawal (mumpung masih bulan Syawal), karena puasa tentu konsumsi air putih berkurang doong. Biasanya kalau saya pakai lip butter TBS di pagi hari, siang-siang itu bibir jadi kering dan sedikit mengelupas. Nah, pakai lip balm buatan sendiri ini, sampai siang bibir nggak mengelupas. 

So happy \(^o^)/ ...

Emang sih warnanya nggak muncul di bibir, mungkin karena lilin lebahnya terlalu banyak. Selama nggak ada masalah serius dengan bibir saya, akan tetap saya pakai. Cuma nggak tahu nih, daya tahannya berapa lama. Mustinya pakai pengawet alami seperti vitamin E, tapi saya nggak pakai. Ya sudahlah, kalau sudah mulai ada bau-bau aneh ya harus dibuang. Bikin lagi, mumpung masih punya bahan-bahannya :D.

Yang mau coba, silakan lhooo...nanti saya dibagi ceritanya :)

Selamat mencoba.

Salam,

Dina




Selasa, 27 Agustus 2013

[MUSIK] Kalafina

Halo temans ^____^

Di postingan awal saya pernah bercerita kalau saya menyukai komik, anime dan musik Jepang. Salah satu pemusik dari Jepang yang saya sukai adalah Yuki Kajiura (maafkeun kalau bahasa di posting itu masih agak norak dan ceritanya juga nggak panjang). Yuki Kajiura ini mungkin bisa disebut musisi yang komplet-plet. Bisa nyanyi, main piano, membuat komposisi lagu, memproduseri band atau grup vokal. Salah satu grup vokal yang diproduseri beliau adalah Kalafina, yang tentu saja jadi grup vokal favorit saya. 

Saya dulu menganggap mereka sebagai grup vokal yang kelam dan misterius. Kenapa saya sebut kelam? Karena mereka selalu tampil dengan dandanan gothic lolita dominan warna hitam, terkadang dengan warna putih. Kayaknya nggak ceria gitu. Apalagi jika dibandingkan dengan vokalis binaan Yuki Kajiura yang lain yaitu Yuuka Nanri, waduuuuh...so gloomy. Pelan-pelan saya cari video musiknya di Youtube, ternyata lagunya enak-enak :D. Personilnya juga cantik-cantik. Sejak itulah saya ngefans dengan Kalafina. 

Jadi, siapa sik Kalafina ini?

Kalafina dibentuk oleh komposer Yuki Kajiura pada tahun 2007, terutama untuk menyanyikan lagu tema anime Kara no Kyoukai. Grup vokal ini pertama kali muncul pada bulan Januari 2008 dengan dua anggota asli dari proyek FictionJunction Yuki Kajiura, Wakana Otaki dan Keiko Kubota. Pada bulan Mei 2008, dua vokalis Maya Toyoshima dan Hikaru Masai, dipilih dari audisi dengan 30.000 peserta yang diadakan oleh Sony Music Jepang dan Yuki Kajiura, dikonfirmasi sebagai anggota terakhir dari Kalafina. Lalu pada bulan Mei 2009, Sony Music Jepang mengumumkan bahwa Maya tidak lagi menjadi anggota Kalafina. Hanya 3 orang saja yang aktif : Wakana, Keiko dan Hikaru.


Single pertama mereka berjudul Oblivious, versi cd album dinyanyikan oleh Wakana dan Keiko saja. Versi baru yang beredar sudah dinyanyikan oleh mereka bertiga. Seperti di video Youtube ini...



Single berikutnya adalah Sprinter/ARIA, fairytale dan Lacrimosa yang disusul dengan release album pertama di bulan Maret 2009 yang diberi judul Seventh Heaven.

Bulan Mei 2009, single berikutnya dirilis yaitu Storia, yang merupakan ending dari film dokumenter NHK yang berjudul Rekishi Hiwa Historia. Bulan Agustus 2009 mereka merilis single Progressive, dan Hikari no Senritsu pada bulan Januari 2010. Lalu pada bulan Agustus 2010, album kedua Red Moon dirilis di Jepang.





Video Youtube yang saya dapatkan versi live semua, karena versi original video banyak yang di-banned :(. 

After Eden yang merupakan album ketiga dirilis pada bulan September 2011, setelah sebelumnya meluncurkan single ke 8 dan 9 Kagayaku Sora no Shijima ni wa dan Magia.



Album keempat yaitu Consolation dirilis pada bulan Maret 2013, dan saya belum punya T_T. Tiga album pertama saya punya semua, tapi yang keempat belum :D. Maklum, ibu rumah tangga yang nggak pengin punya kartu kredit, jadi sedikit gigit jari ketika mau transaksi di online shop luar negeri yang hanya menerima kartu kredit.

*ngurek-urek tembok*

Etapi, kenapa suka sama Kalafina?

Pertama, semua vokalisnya cantik :D....*halah*. 
Nggak ding, yang jelas suaranya bagus. Nggak semua grup vokal punya tampilan live yang keren dan bagus. Kalafina? Jangan ditanya. Yuki Kajiura punya standar yang tinggi dalam memilih semua vokalis lagunya. Coba dengarkan Saeko Chiba, See-Saw (Chiaki Ishikawa), FictionJunction Yuuka (Yuuka Nanri), FJ Kaori (Kaori Oda), atau Emily Bindiger. Semua punya kualitas vokal yang prima, malah kadang versi panggung lebih bagus daripada versi rekaman.



Kedua, lagu-lagunya bagus. 
Hampir semua lagu Kalafina ditulis dan dikomposisikan (written and composed) oleh Yuki Kajiura. Selalu ada unsur klasik di setiap lagu, menggunakan alat musik violin dan piano. Memang sik, pertama dengar akan terasa aneh tapi setelah beberapa kali didengar, baru akan terdengar bahwa lagu ini memang bagus. Ciri khas lagu dan musik Yuki Kajiura.



Ketiga, penampilan panggung yang khas.
Keseringan nonton Youtube yang kebanyakan tampilan mereka di panggung, saya jadi memperhatikan kostum dan panggungnya. Suasana panggung seperti teater, megah dan besar dengan latar belakang semi gothic. Kostum panggung pun tetap bergaya lolita, dengan korset gaya Eropa yang menjadi ciri khasnya. Rrrrr, saya perhatikan semua vokalisnya Yuki Kajiura selalu memakai korset di setiap penampilan panggungnya, apakah itu untuk membantu mengeluarkan suara yang prima? Entahlah...



Keempat, mereka mau datang ke Indonesia! 
Alasan yang benar adalah yang tiga itu doang. Yang keempat itu, nemunya nggak sengaja ketika browsing ke websitenya Anime Festival Asia (AFA) Indonesia 2013. Pengen tau artisnya siapa saja, ternyata ada Kalafina! Hoooraaaay.... Tahun 2012 Kalafina manggung di AFA Malaysia, tahun sebelumnya di AFA Singapura, kali ini mereka ke Indonesia. 



Saya bilang sama suamik, kalau Kalafina mengadakan konser tunggal di Singapura atau Kuala Lumpur, saya mau jebol celengan...saya mau nonton mereka. Eternyata, saya nggak perlu jebol celengan buat beli tiket pesawat, cukup buat beli tiket AFA Indonesia 2013 saja. Meskipun mungkin waktu konsernya nggak lama kali ya, secara waktunya dibagi bersama 2 penampil yang lain yaitu BabyMetal dan fripSide. Duuh, saya nggak sabar menunggu tanggal 7 September besok :D

Nggak panjang-panjang ceritanya. Kalau sempat dan bisa ambil foto di event AFA Indonesia akan saya ceritakan di blog. Bonus video Youtube, lagu epic dari See-Saw yang dinyanyikan ulang oleh Kalafina, merupakan ending anime Kidou Senshi Gundam Seed : Anna ni Issho Datta no ni...


Selamat menikmati :)

Salam,

Dina

Catatan : semua foto saya ambil dari Google, dengan segala hormat untuk pengunggahnya.







Senin, 26 Agustus 2013

[RANDOM] Komik Strip Yahoo 25 Agustus 2013

Halo temans ^____^

Suka komik strip? Coba main ke yahoo.com. Jangan edisi Indonesia, tapi edisi Internasional. Di sana ada Yahoo! News yang salah satu fiturnya komik strip ini. Di surat kabar biasanya ada fitur komik strip ini, berisi tentang isu-isu politik atau kejadian sehari-hari. Kalau komik strip lokal mungkin temans kenal dengan Mice (dulu Benny dan Mice) di harian Kompas Minggu.

Tidak semua komik strip saya baca juga, beberapa saja yang berwarna. Kadang niih, letak lucunya juga saya tidak tahu karena ya itu, komik strip biasanya dibuat berdasar isu yang sedang menghangat atau kebiasaan orang lokal yang diangkat menjadi komik. Yang sering saya baca...

Garfield



Heathcliff



Peanuts

Selamat menikmati :)

Salam,

Dina

Kamis, 22 Agustus 2013

[GDOTD] Hari lahir Claude Debussy

Halo temans ^____^

Ohooo...surprise...surprise...

Buka Google search hari ini dan ternyata menemukan doodling yang cantik banget. Ada lagunya juga...:)



Aktifkan dulu pengeras suara di laptop atau PC, klik button play-nya, dan nikmati animasi yang diiringi lagu ciptaan Claude Debussy ini. Hehehe, saya suka musik klasik tapi tidak terlalu mendalam, untungnya pernah dengar nama pak Debussy ini.


Dari Wikipedia : Achille-Claude Debussy adalah seorang komponis Perancis. Bersama dengan Maurice Ravel, ia adalah salah satu tokoh yang paling menonjol terkait dengan musik impresionis, meskipun ia sendiri tidak menyukai istilah impresionis pada komposisi musiknya.

Selamat menikmati Google Doodle hari ini, dan selamat hari lahir pak Claude Debussy :)

Salam,

Dina




Rabu, 21 Agustus 2013

[MAKAN-MAKAN] Ah Mei Cafe Puri Indah Mall, Jakarta Barat

Halo temans ^____^

Kali ini saya bercerita tentang kafe Ah Mei, di Puri Indah Mall Kembangan, Jakarta Barat. Bisa dibilang saya punya memori daun pisang tentang kafe ini. Selain karena makanannya menurut saya enak, kafe ini adalah tempat pertama kali janjian sama suamik :). Hihihi, kafe yang gampang diinget di Puri Indah katanya begitu. Iya juga sik, karena kafe ini ada di luar mall, jadi mudah terlihat dari area parkir luar.

Jadi, ada makanan apa saja di kafe ini?

Di menunya tertulis kafe ini menyediakan Singapore Original Hawkers Food. Kata om Google, hawker food ini adalah makanan yang biasa dijajakan di pinggir jalan. Sebutan hawker food ini dikenal di Singapura, Malaysia, Hongkong dan kepulauan Riau. Biasanya ada di tempat terbuka dengan beberapa kios yang menyajikan makanan yang tidak mahal harganya tapi dengan rasa yang enak. Di kafe Ah Mei ini, makanan dari beberapa kios itu dikumpulkan dan dijadikan satu menu kafe.







Pertama ke sini cuma pesan teh tarik, yang menurut saya sik...enaaaaaak. Apalagi dibandingkan dengan teh tarik instan yang beredar di pasaran (ya eyalaaaah...). Baru setelah menikah, main ke sini dan memesan menu makanan. Beberapa kali ke sini, belum semua menu dicobain. Yang udah dicobain itu Hainam Rice (with steam or roast chicken), Laksa, Char Kuey Teow, Ah Mei Special Fried Rice, Murtabak Mutton, Set Roti Prata, Kaya Toast, dan Set Sandwich. Sejauh ini hanya kecewa dengan Ah Mei Special Fried Rice, yang lainnya menurut saya enak :D. Kalau minuman nggak pernah pesan yang lain, cuma teh tarik saja...

Es teh tarik dan teh tarik panas

Beberapa kali lagi makan di sini, lebih sering beli Hainam Rice with Roast Chicken. Ini juga enak, nasinya gurih. Hmmm, karena nggak pernah makan nasi hainam jadi nggak bisa bandingkan dengan nasi hainam yang dijual di Singapura atau rumah makan masakan Cina :). Untuk kali ini saya mau coba menu yang lain.

Nasi Briyani with Fried Chicken

Jadi temans, saya lupa menyingkirkan kerupuk dari atas nasi, semua foto yang ada nasinya ketutup kerupuk semua  (T_T). Lain kali saya pesan lagi dan foto dengan memindahkan kerupuk terlebih dahulu. Nasi briyani ini kalau saya bilang nasi dengan beraneka ragam bumbu, sampai nggak tahu bumbu apa saja yang dipakai. Pas makan nasinya, saya ketemu dengan kacang mede dan biji pala (kalau nggak salah). Disantap dengan siraman kuah kari dan ayam goreng crispy berbumbu jahe. Hahahaha, menurut saya enak, sayang porsi nasinya sedikit sekali. Nggak sebanding dengan ayam goreng yang lumayan besar potongannya. Nasinya habis duluan, ayamnya dicemil deh :D. Jadi tambah lagi nasi berbumbu yang saya suka, selain nasi uduk dan hainam.

Suamik kali ini pesan menu lain juga. Yaitu...

Nasi Goreng Tom Yam

Kata suamik ini enak, dibandingkan dengan Ah Mei Special Fried Rice. Mau cobain tapi ternyata ada udangnya. Nasi goreng dengan rasa kuah Tom Yam katanya begitu :D. Kalau saya sudah bisa makan udang lagi, saya juga mau cobain XD (entah kapan...).

Kafe ini lumayan enak untuk jadi tempat kumpul dan ngobrol, tapi tidak bisa terlalu banyak. Sebagian meja ada di dalam ruangan ber-AC, dan sebagian lagi ada di teras (untuk yang merokok). Dinding ruangan dalam ada gambar Singapura masa kini dan masa lalu. Juga ada rak yang diisi dengan hiasan berupa teko kuno dan kemasan kaleng susu. Saya ambil foto bagian dalam, tapi kata suamik dilarang foto akhirnya saya hapus.

Harga minuman dan makanan berkisar di harga IDR15,000 - 50,000. Per orang rata-rata IDR60,000. Kalau pesanannya banyak, jadi mahal juga :D. Habis putar-putar belanja atau cuci mata, kalau nggak mau makan berat, sekedar minum dan makan snack juga ada di menu. Oh iya, kafe ini sudah ada sertifikasi halal dari MUI dan masih berlaku, jadi nggak khawatir ada bahan yang nggak halal. Ada yang pernah makan dan minum di kafe Ah Mei juga? Cerita dong :).

Terima kasih sudah main dan membaca cerita ini.

Salam,

Dina




Sabtu, 17 Agustus 2013

[GDOTD] Dirgahayu Indonesia-ku yang ke 68

Halo temans ^____^

Apa itu GDOTD? 

Kalau kamu sering cari-cari atau bertanya di halamannya Google, pasti sering lihat kalau logo Google kadang berubah menyesuaikan ada kejadian apa di hari itu. Kalau di Indonesia menyesuaikan dengan hari besar atau peringatan apa di Indonesia, kalau internasional ya berubah biasanya jam 12 siang. Kadang nih ya, doodlingnya itu lucu-lucu, sayang kalau dilewatkan dan saya baru sadar hari ini. Jadi saya memutuskan untuk menyimpan dalam bentuk dokumen gambar, biar ada kenangannya :). Saya posting di sini dengan sub judul Google Doodle Of The Day (GDOTD).

As for today...



DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA

68 TAHUN BERLALU SEJAK PROKLAMASI KEMERDEKAAN 

17 AGUSTUS 1945

SEMOGA TERUS JAYA




Kamis, 15 Agustus 2013

[MAKAN-MAKAN] Jajan Lebaran 2013

Halo temans ^____^

Eh eh, semoga temans nggak bosan dengan cerita saya seputar lebaran tahun ini yak. Hahaha, banyak aja yang mau diceritain. Semua berkelebatan di otak, mau cerita ini...mau cerita itu..tapi tenang aja, ini cerita terakhir tentang lebaran 2013 ;). Please, bear with me...

Kemarin pas bulan puasa, berat badan saya turun. Nggak banyak memang, 4 kg :D. Biasanya ada di angka 65 kg, pas mau lebaran itu jadi 61 kg. Etapi sekarang udah naik lagi kayaknya >,<. Kebanyakan jajan selama pulang kampung kemarin. Jadi ya, kemarin itu saya jajan makanan di bawah ini...

Nasi Goreng Pak Sabar



Menu spesialnya adalah nasi goreng babat. Ini racun dari suamik, katanya nasi goreng babat pak Sabar ini enak sangat. Sejak menikah, suamik janji mau ajak saya jajan di sini tapi nggak kelakon terus. Sekalinya ke Semarang pas libur lebaran, jadi warung pak Sabar ini nggak buka. Untung kali ini warungnya masih buka, akhirnya kesampean juga makan di sini.

Saya pesan nasi goreng babat, suamik dan bapak pesan nasi goreng babat telur. Untuk minuman, semua pesan jeruk hangat. Seperti apa penampakan nasi goreng babat ini?


Hahaha...standar nasi goreng masakan Jawa Tengah, bukan nasi goreng masakan Cina. Bumbunya pakai terasi (yang sebenarnya saya nggak bisa makan), dan juga kecap. Hmmm, karena saya pikir ini masakan daerah Pantura yang identik dengan pedas, saya pesannya sedang saja. Ternyataaaa...nggak pedas sama sekali >,<, malah cenderung manis. Ihiks, ternyata pak Sabar ini orang Solo, yang suka manis-manis di masakannya, bilang sedang jadinya manis. Kata bapak, kalau beli lagi harus pesan kecapnya jangan banyak-banyak. Noted :).

Untungnya nasi goreng babat ini emang enak, hihihi...babatnya empuk nggak alot. Yang nggak ada hanya irisan timun atau tomat sebagai garnish, padahal biasanya ada. Belum kenyang dengan nasi goreng, penasaran pengin cicip tahu kopyok telur. Pesan 1 porsi untuk dimakan berdua suamik, kalau pesan 2 khawatir nggak habis. Ini dia, tahu kopyok telur...


Intinya sik, telur dadar gitu :D. Cuma ada tambahan irisan tahu dan daun bawang, dimakan dengan saus kacang+kecap+bawang putih, dengan garnish irisan kol dan tauge setengah matang. Saya nggak begitu suka :(, suamik suka-suka aja sik :D. Dealnya paro-paroan, tapi saya cuma bisa makan seperempatnya aja. Lidah saya nggak cocok sama tahu telur kopyok ini. Ada beberapa menu lain sik, kapan-kapan cobain lagi...hihihi.

Warung nasi goreng pak Sabar ini ada di jalan Depok, kota Semarang. Jangan tanya saya jalan itu di sebelah mana ya, saya ini buta kota Semarang. Cuma ngerti rumah bapak, Simpang Lima, Erlangga, dan Pandanaran thok...

Nasi Pindang Kudus dan Soto Daging Jl Gajah Mada
Lebaran hari kedua, mau masak bingung, akhirnya keluar rumah cari sarapan. Banyak warung makan yang belum buka :(. Putar-putar akhirnya ke Jalan Gajah Mada, dan nemu warung nasi pindang kudus dan soto daging ini.




Nasi pindang ini nasi dan daging yang disiram dengan kuah pindang, ditambah dengan daun melinjo. Bisa dimakan dengan tambahan lauk seperti telur, paru atau babat. Saya memilih telur sebagai tambahan lauk. Rasa nasi pindang di warung ini enak tapi porsinya sedikit banget. Buat saya aja kurang, apalagi buat suamik dan bapak :D. Akhirnya kami tambah dengan soto daging, hohoho...




Rasa soto dagingnya mengecewakan karena hambar, tidak ada rasa gurih atau asin sama sekali. Entah mas pelayannya buru-buru atau lupa, sepertinya tidak memasukkan garam ke racikan sotonya :D. Hahaha, yang bikin sakit hati juga adalah ketika membayar. Mungkin karena masih lebaran hari kedua ya, harga yang dipatok untuk pembeli lumayan mahal. Jadi tambah kelihatan mahal dan nggak cucok karena kecewa dengan rasa sotonya. Moga-moga kalau nggak lebaran nggak semahal ini ya...

Warung Sate Sapi Pak Kempleng, Ungaran 
Nggak terasa, putar-putar di Kabupaten Semarang dan sekitarnya...perut menjadi lapar dan kepala sedikit pusing. Mampir makan di warung sate sapi Pak Kempleng di Ungaran. Fotonya saya ambil dari google ya...

sumber : http://kuliner.panduanwisata.com

Kata bapak, ukuran satenya besar dan kalau pesan 1 orang 1 porsi, pasti kebanyakan. Kami pesan 2 porsi sate dan 1 porsi gule sapi untuk bertiga. Lalu ternyata, sate yang datang ukurannya lebih kecil :). Mungkin karena harga daging sapi yang lagi mahal, jadi menyesuaikan ukuran supaya tidak harus menaikkan harga terlalu banyak *sok tau*. Aslinya sate dicocol dengan saus kacang, tapi karena saya nggak makan kacang, saya minta kecap. Jadi kayak sate kambing, dicocol dengan kecap lombok bawang. Rasa sate dan gulenya mantaaap, tidak mengecewakan. Rrrrr, apa karena lapar ya? :D

Warung sate sapi Pak Kempleng ini gampang ditemukan, ada di kanan-kiri jalan raya Ungaran - Semarang. Semuanya ramai dikunjungi pelanggan, entah karena lebaran atau sehari-hari memang ramai ya? Hihihi...

Ayam Goreng Panas Bu Bengat, Gringsing, Batang 
Rumah makan yang ini ada di jalur Semarang - Pekalongan. Tepatnya di Gringsing, kabupaten Batang, beberapa saat sebelum memasuki daerah Alas Roban. Penasaran karena tiap lewat sini selalu ramai dengan pengunjung. Kami mampir makan di sini dalam perjalanan menuju Pekalongan. Untungnya karena sampai di tempat sudah jam 2 lewat, pengunjung yang makan sudah lumayan berkurang. Meskipun begitu, untuk mendapatkan meja dan makanannya, saya hampir berebutan dengan pengunjung lain :D.

Biasanya pengunjung akan dilayani di meja, artinya pesanan akan ditulis oleh pelayan tapi karena ramai, pengunjung langsung memesan makanan di jendela dapur.





Menunggu makanan agak lama karena ramai, akhirnya datang juga : 2 potong dada ayam goreng panas, 1 mangkuk sayur asem, 2 porsi nasi putih, lalapan dan sambalnya...


 

Hmmmm, entah kenapa saya merasa ada yang kurang. Dulu, saya pernah diajak makan di sini sama ibuk dan seingat saya rasa ayam gorengnya itu enak sekali. Garing dan gurih, tapi sekarang kok rasanya biasa saja. Apa karena dulu masih lidah anak kecil, atau memang rasa ayam gorengnya sudah berubah, atau memang karena ramai jadi semua serba terburu-buru? Musti cobain lagi di luar lebaran nih, sebagai pembanding. Sayur asemnya lebih mirip sop :D, nggak ada asem-asemnya sama sekali. Kalau disuruh milih, kayaknya enakan makan di Ayam Goreng Mbok Berek Ny Astuti :D

Wohoooo, itu tempat saya jajan lebaran tahun ini. Tahun besok harus beda tempat lagi yaaah...:D. Insya Alloh, jika ada rezeki dan umur, bisa main lagi ke Semarang.

Terima kasih sudah main ke sini dan membaca cerita ini :)

Salam,

Dina

Selasa, 13 Agustus 2013

[PHOTO] Stasiun Kereta Api Tuntang, Salatiga

Halo temans ^____^

Stasiun Kereta Api Tuntang? Di mana tuh? :D

Hahaha, kemarin pas mutar-mutar di sekitar Ambarawa, Salatiga, dan Ungaran, saya menemukan stasiun yang cantik ini. Ternyata ini stasiun peninggalan jalur kereta api Yogyakarta-Kedungjati yang sekarang sudah ditutup. Stasiun ini ada di kecamatan Tuntang, perbatasan antara kota Salatiga dan kabupaten Semarang. Dibangun tahun 1871 dan mulai beroperasi di tahun 1873. Katanya dulu melayani kereta wisata dari Ambarawa - Tuntang, tapi tidak lama karena ada beberapa ruas rel yang rusak.Ah, karena saya belum mendalami sejarah perkeretaapian Indonesia, daripada salah langsung lihat foto-fotonya saja yuk...
















Terima kasih sudah main ke sini :)


Salam,

Dina

Sabtu, 10 Agustus 2013

[RANDOM] Lebaran Hari Kedua, 9 Agustus 2013 (panjang dan banyak gambar)

Halo temans ^____^

Hyaaaa...kemarin lebaran hari pertama sudah ketemuan dooong, sama keluarga besarnya. Nah, lebaran hari kedua biasanya giliran sama teman atau cuma jalan-jalan keliling kota. Saya bilang sama bapak, kok pengin lihat komplek Candi Gedong Songo di Bandungan. Kata bapak, hayo jalan...tapi harus berangkat pagi, kalau nggak nanti ramai sekali, wong libur lebaran. Hahaha, niat berangkat pagi tinggal niat, akhirnya jalan dari rumah jam 9 juga. Soale muter-muter cari sarapan dulu, yang akhirnya sarapan di warung pindang kudus dan soto sapi.

Perjalanan ke Bandungan melewati kota Ungaran, kali ini nggak lewat jalan tol keluar di Ungaran, melainkan dari kota Semarang naik ke atas. Lalu belok kanan dan terus melewati jalanan yang mendaki ke arah Bandungan. Pemandangan kanan kiri jalan amat sangat menyejukkan mata. Di beberapa spot terlihat pemandangan kota Semarang dan Ungaran, cantik sekali. Sepertinya kalau naik ke Bandungan di malam hari, pemandangannya pasti lebih cantik.


Dengan letak desa yang ada di kaki Ungaran, banyak penduduk desa yang mengusahakan budidaya tanaman hias di pinggir jalan, yang tentunya untuk dijual.




Ambil foto dengan keadaan mobil berjalan, buka jendela lebar-lebar, hirup dalam-dalam udara segar yang masuk ke mobil, sambil jepret-jepret nggak karuan. Untung hasil fotonya lumayan bagus XD.

Tanaman di atas kalau sudah layak dijual, dibawa ke kios tanaman hias yang ada di sekitar tempat wisata Bandungan. Ikuti saja terus jalan naik ini, nanti sampai di tempat wisata Bandungan. Kalau nggak salah kios-kiosnya ada di dekat hotel Nugraha Wisata.




Pilih-pilih tanaman untuk dibawa pulang :)

Oh iya, di sekitar desa wisata Bandungan ini banyak juga yang menjual tahu serasi dan susu kedelai. Kedai-kedainya ada di pinggir jalan, sayangnya saya nggak mampir dan icip-icip tahu serasinya, karena jalanan penuh dengan wisatawan yang jalan kaki atau naik kendaraan, jadi mau parkir juga ribet. Hihihi, begini deh kalau ke tempat wisata saat liburan, fully loaded!

Melanjutkan perjalanan lagi, kali ini mendaki ke tempat yang lebih tinggi. Akhirnya sampai juga di komplek Candi Gedong Songo. Hohoho...karena sudah siang, sampai di tempat sekitar jam 10.30, maka mobil dan motor yang mau masuk ke tempat parkir pun harus antri. Daripada antri semua, mending bapak dan saya masuk duluan ke lokasi wisata, sementara suamik menunggu di mobil yang harus antri masuk area parkir. Jalan kaki mendekati komplek candi, saya menjadi ilfil :(. Selain karena terlalu ramai dengan orang yang berwisata, pihak pengelola juga mengundang grup musik dangdut. Saya nggak anti dengan musik dangdut, hanya rasanya kok tidak tepat ya. Apa iya, tempat wisata musti diisi dengan musik dangdut? Buat saya yang sebenarnya ingin menikmati suasana komplek candi dengan tenang, meskipun ramai wisatawan, ada musik dangdut ini jadi terasa mengganggu sekali >,<.

Harga tiket masuk ke area komplek candi adalah IDR7,500 untuk wisatawan lokal, dan IDR50,000 untuk wisatawan asing. Di dalam ternyata ada penawaran lagi untuk jasa naik kuda dan pemandu. Oh iya, sesuai namanya yaitu Gedong Songo, di komplek ini ada sembilan candi. Merupakan peninggalan kebudayaan Hindu, bentuknya mirip dengan komplek candi yang ada di dataran tinggi Dieng, Wonosobo. Di papan informasi kalau mau mengitari seluruh komplek dengan berjalan kaki, jarak tempuhnya sekitar 4 km. Hihihi, kasian bapak kalau harus menemani saya berkeliling. Akhirnya saya putuskan jalan sendiri saja dan hanya mengunjungi candi Gedong I, sementara bapak menunggu di dekat pintu komplek .




Haeeee...karena banyak orang, jadi nggak semangat ambil foto. Nanti yang kefoto malah orang-orangnya :D. Ya sudah, saya nggak ambil banyak foto. Cuma saya agak miris dengan yang foto-foto sambil naik-naik ke candi. Itu kan peninggalan kuno, sayang kalau diinjak-injak. Cukup dilihat saja dari jauh, berdiri di samping candinya jangan diinjak lalu ambil foto. Laaaah...jadi ngedumel XD.

Saya akui pemandangan di sekitar komplek candi bagus banget. Mungkin karena itulah banyak orang yang datang sekedar untuk bersantai. Bawa tikar dan bekal makanan dari rumah, atau menyewa di tempat penyewaan tikar dan jajan di warung yang ada. Hawa yang dingin, pemandangan yang menghijau, makanan yang enak, hahaha...lengkap sudah :D.



Saya nggak lama di komplek candi karena sebentar lagi waktu sholat Jumat tiba. Puas lihat-lihat, sambil berharap bisa kembali lagi kalau tidak liburan, saya pun keluar dari komplek candi. Sampai di tempat antri parkir, KuroInno sudah ada di antrian paling depan. Kami memutuskan untuk langsung cabut dan mencari mesjid untuk sholat Jumat. Turun ke arah Ambarawa, menemukan mesjid, langsung parkir dan menunggu untuk sholat Jumat.

Selesai sholat Jumat, kami mencoba ke danau Rawapening lagi. Mau coba makan siang di Resto Apung Kampoeng Rawa, tapi ternyata penuh sekali tempat parkirnya. Nggak jadi deeh, dan melanjutkan perjalanan ke arah Salatiga. Melewati kota Ambarawa dan hendak melihat Museum Kereta Api Ambarawa, sayangnya tutup :(. Cuma lihat dari pinggir jalan saja, beberapa lokomotif kuno yang menjadi koleksi museum. Nggak ambil foto karena cuma lewat doang :D.

Dari Ambarawa lanjut ke Salatiga lewat jalan kecil di tengah-tengah pedesaan. Melewati sumber mata air Muncul yang banyak dikunjungi orang untuk ritual padusan sebelum berpuasa. Sampai di Salatiga langsung ke pasarnya, untuk menikmati semangkuk wedang ronde...




Lumayaaaan, rasanya hangat banget di perut. Kali ini sedikit melanggar pantangan dari pak dokter, mestinya nggak boleh makan kacang tanah tapi godaan wedang ronde ini besar sekali. Kalau mochi di dalam wedang ronde, saya pikir moga-moga nggak apa, asalkan jangan kueh mochi Gemini atau teng-teng kacang cap 2 Hoolo asli Salatiga yang terkenal itu :).

Kami melanjutkan perjalanan kembali ke arah kota Semarang. Mampir dulu di stasiun kereta api Tuntang yang sekarang menjadi kawasan cagar budaya. Tentang stasiun kereta api Tuntang akan saya ceritakan terpisah. Lalu mampir makan siang yang sudah sangat telat di rumah makan Sate Sapi Pak Kempleng. Hahaha...karena saya sudah agak pusing dan lapar, maka foto makanan di rumah makan ini nggak ada. Yang jelas, sate dan gule sapinya enak. Layak untuk dicoba :).

Sudah kenyang, saatnya kembali ke rumah. Tepaaaar di mobil...tekluk-tekluk ngantuk :D. Jalan-jalan hari ini random banget pokoknya...Capek tapi senang. Hihihi...suamik yang nyetir sepanjang jalan, makasih sayang :*. Bapak juga mau diajak keliling-keliling, makasih ya paak...:)

Terima kasih sudah main ke sini dan membaca cerita ini.

Salam,

Dina