Sabtu, 14 Januari 2012

Renungan Sejenak, Sabtu 2012-01-14

Sudah lama saya tidak menulis di blog ini. Terakhir, 6 Agustus 2011? Haeeemmm... Setelah saya resign nanti, mungkin saya akan lebih banyak menulis. Menulis tentang apa saja, supaya otak tetap bekerja menganalisis sesuatu.

Hmmmmm...setelah saya menikah, ternyata yang namanya sendiri memang tidak menyenangkan. Dari hari Kamis sore ditinggal suami untuk urusan pemerintahan, baru akan kembali hari Sabtu sore nanti. Biasanya di rumah selalu berjumpa, ini tidak sama sekali. Seperti ada yang hilang dalam hidup ini. Jiyaaaah...padahal hanya sebentar, apalagi kalau ditinggal berbulan-bulan. Saya bersyukur kepada Alloh, suami saya berkarya di Jakarta. Masih bisa bertemu setiap hari dan masih bisa selalu mendampinginya. Insya Alloh, selalu bersamanya sampai dipisahkan oleh Alloh SWT.
Kadang saya berpikir kembali, kok bisa ya...dulu berpikiran: aaah...biarlah saya tidak menikah kalau tidak kunjung bertemu jodoh saya. Salaah besaar!! Bagaimanapun memang lebih enak jika ada pendamping hidup...:)

Renungan pagi ini juga memasukkan keponakan saya sebagai komponen di dalamnya. Setahun yang lalu, tgl 18 Januari (eeeh, 4 hari lagi ding) adik saya berjuang antara hidup dan mati untuk melahirkannya. Setahun yang lalu bocah bayi itu belum bisa apa-apa, hanya bisa menangis dan menangis. Sekarang...wuidiiih, sudah hampir berlari dan kesana kemari.
Semoga saya dan suami bisa segera menyusul untuk memiliki momongan sendiri.

Hal lain yang saya renungkan adalah keputusan saya untuk berhenti bekerja. Well. per tgl 13 Februari besok saya full menjadi ibu rumah tangga. Tidak pusing lagi memikirkan pekerjaan kantor yang terkadang sampai terbawa ke rumah. Banyak yang bilang, ibu yang biasa bekerja di kantor akan shock jika menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Mungkin minggu-minggu pertama akan sangat menyenangkan tapi setelahnya, biasanya akan dilanda kebosanan. Hmmm...Insya Alloh bagi saya tidak akan ada hari yang membosankan kalau di rumah. Insya Alloh saya akan berkegiatan. Bismillaah...
Masalah gaji dan rizqi, Insya Alloh akan selalu dicukupkan oleh Alloh SWT. Berapapun yang diberikan oleh suami saya, harus bisa digunakan secara efisien.

Namanya renungan sejenak, kok jadi panjang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)