Selamat pagi temans :)
Di hari Minggu yang indah ini, sembari nunggu cucian diprogram di mesin cuci...izinkan saya menulis tentang tempat makan yang saya kunjungi. Sengaja saya buat kategori "makan-makan" bukannya "review" karena saya cuma iseng ingin berbagi pengalaman saja. Hihihi...sama aja yak?
Seperti biasa, dalam menulis ini tidak ada paksaan dari pihak lain, terutama pihak restoran, juga tidak ada paksaan ke pembaca yaaah ;).
Santai ajaaah...
Sebenarnya saya dan suami sudah lamaaaa pengin makan di restoran ini. Yup, sebuah restoran bakmi jawa di Pejompongan. Nama restorannya memang "Bakmi Jawa". Tempatnya di Jl. Penjernihan Raya no 25 Pejompongan Jakarta Pusat. Setiap kali lewat jalan ini, kami selalu nengok ke arah restoran tersebut. Suami sambil mengenang, dulu sering makan bersama keluarga di situ. Saya sendiri lupa, saya pernah ke situ ngga ya...waktu kecil dulu? Hehehe, keluarga saya bukan penggemar makan di luar jadi mungkin belum pernah ke situ. Atau sudah pernah tapi saya lupa blaaasssss...:D
Alasan lain saya pengen makan di situ adalah saya kangen bakmi jawa dan wedang ronde (padahal saya harus menghindari kacang tanah...*sigh*). Dua menu ini adalah menu nostalgia 5 tahun kuliah di Jogja. Well, dulu....saya dan teman-teman cewek di kos-kosan suka makan bakmi ini kalau bosan makan nasi. Cara memasak bakmi yang khas membuat saya jatuh cinta dengan bakmi jawa ala Gunung Kidul ini. Yup...khas karena bakmi dimasak per porsi di atas tungku dengan arang kayu sebagai bahan bakarnya. Jadi kalau kita berlima makan, ya nunggu si bapak lima kali masak bakmi :D
Belum lagi kalau sebelum kita datang, ada pelanggan lain yang sudah antri. Tapi di situlah kesabaran kita diuji...(jyaaaaah...). Makin lama mengantri, makin lapar...makin lahap makan bakminya...;)
Okaaay, akhirnya Sabtu siang kemarin kami memutuskan mampir di restoran Bakmi Jawa ini. Kami datang sesaat sebelum jam makan siang, kira-kira jam 11.30 jadi tempat parkir masih lega. Biasanya ramai banget looh...
Penampakan pintu masuk restoran seperti ini :
Terlihat di situ, khas Jogjakarta sekali. Menurut hasil googling, pemilik restoran ini masih ada hubungan dengan Trah Pugeran. Apa ya...ada hubungan dengan keraton Jogja gitu deh. Pas banget ya...saya lagi kangen sama bakmi khas Jogja, restoran ini menyediakannya...:)
Begitu masuk ke dalam, disambut motor gede Harley Davidson model kuno. Katanya yang punya restoran juga penggemar motor HD ini, jadilah salah satu koleksi motornya ditarok di restoran. Ini penampakannya :
Maaf yaaak, udah ada gambar makanannya. Hasil googling untuk foto motor HD-nya cuma dapet ini yang keren. Maklum, lupa bawa kamera sendiri. Mungkin harusnya saya bawa kamera kemana-mana saya pergi ya...cateeet.
Bagian dalam restoran khas Jawaaa sekaliiii. Meja dan kursi makan terbuat dari kayu jati kuno. Soale berat waktu digeser...:D
Kursinya ada yang kursi per orang, ada juga yang kursi panjang. Sebagaimana filosofi wong Jowo, yang suka kumpul ramai-ramai waktu makan ya...
Kayak gini interior restorannya :
Pilih meja mana yang disuka..kalau pas kosong ya.
Lalu pelayan akan menghampiri kita dengan daftar menunya. Maaf lagi, daftar menu nggak ada fotonya :(. Hidangan khasnya tentu bakmi/bihun yang direbus/goreng. Standarnya bakmi/bihun, sayuran, telur, daging ayam, dan semacam risol/bakwan. Oiya...telur dan ayam yang digunakan adalah telur dan ayam kampung. Di Jogja juga begitu, jadi aromanya khas :). Kalau pengin ada tambahan lauk juga bisa, ada rempelo, brutu, sayap, ceker, atau paha. Pilihan menu lain juga ada pastinya, dan banyak macamnya....ada gudeg, nasi liwet, dan hidangan khas Jawa lainnya.
Menu minuman, yang khas pasti wedang ronde :D tapi jangan khawatir, kalau tidak suka wedang ronde ada pilihan es kelapa, es campur, atau juice buah-buahan. Juga ada pilihan menu jajan pasar tradisional seperti lumpia, klepon, nogosari, cenil, dan lain-lain.
Suami saya memilih bakmi rebus dan wedang ronde, lalu saya memilih bihun rebus dan wedang ronde juga.
Ini penampakannya :
Suapan pertama bakminya...aaaaah, betapa saya terharu. Saya kangen rasa ini. Saya sering makan bakmi jawa di daerah Bintaro tapi rasanya beda. Rasa di restoran ini persis rasa bakmi jawa di Jogja. Kuahnya segar, sayurannya matang dan tidak keras, demikian pula dengan telur dan ayam kampungnya. Rempelo atinya pas porsinya. Tidak berlebih dan tidak kurang. Menyenangkan sekali.
Demikian juga dengan wedang rondenya...enak :D. Mochinya lembut... dan terasa sekali adonan gula merah-kacang di dalamnya. Air jahenya juga mantap.
Kami berdua puas dengan pilihan menu kali ini. Lain kali kami akan kembali dengan pilihan menu lain, gudegnya mungkin atau nasi liwetnya. Harga makanannya tidak terlalu mahal... satu porsi bakmi/bihun rebus IDR20,000; lauk tambahan IDR8,000 per lauk; wedang ronde IDR10,000 per mangkuk. Belum termasuk pajak restoran, tapi tetap ramah di kantung kok...;)
Buat penggemar bakmi Jawa dan sedang jalan-jalan di sekitar Pejompongan, sesekali mampir di restoran ini. Atau menikmati foto-foto saya dulu saja...:D
Program cucian saya sudah selesai....saatnya menjemur...
Thank you for reading :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)