Selamat malam temans :)
Lama nggak posting tulisan, maklum...saya ini pengacara. Pengangguran banyak acara, acara mengurus rumah maksudnya :D
Kali ini saya mau posting tulisan, yang mungkin...sedikit norak-norak bergembira. Norak karena saya baru pertama kali menginjakkan kaki di tempat ini. Yep, tempat ini adalah Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Okay, biasanya saya dan suami naik pesawat dari terminal 2. Kali ini karena kami hendak berhemat, kami menggunakan maskapai Indonesia AirAsia. Cerita terbangnya di lain posting ya ;).
Sebelumnya penerbangan AirAsia selalu menggunakan terminal 1, tapi karena terminal 1 sudah terlalu penuh dan jadwal penerbangan maskapai ini cukup banyak, maka mereka pindah ke terminal 3.
Turun dari taksi, whoaaaaaa....saya ternganga. Terminal 3 ini kereeeeen! Kayak terminal bandara di luar negeri (soktau kayak pernah ke luar negeri). Desainnya minimalis, banyak menggunakan kaca sehingga pada siang hari sinar matahari bisa langsung menerangi area terminal, hemat listrik...:D
Ini bagian depannya. Maaf sekali lagi, gambar-gambar saya ambil dari google.co.id karena saya lupa bawa kamera (what a stupid blogger!) :p
Seperti biasa, sebelum masuk ke area terminal...tiket calon penumpang dicek terlebih dahulu. Daaaaan...petugas-petugas di terminal 3 ini masih muda-muda! Sangat berbeda dengan para petugas di terminal 1 atau 2, yang rata-rata sudah senior dan berumur.
Gambar pemeriksaan tiket yang saya temukan, petugasnya yang senior...jadi begini gambarnya...
Tiket diperiksa, sudah oke...langsung masuk ke detektor barang pertama. Karena kami sudah melakukan check-in via web, kami tidak perlu lagi check-in di counter AirAsia. Oia, maskapai yang menggunakan terminal 3 adalah Indonesia AirAsia (internasional dan domestik), Lion Air (tujuan ke Bali), dan Mandala Airlines.
Masuk ke lobby keberangkatan, banyak kafe dan executive lounge. Perut masih kenyang dengan makanan, kami memutuskan untuk langsung masuk ruang tunggu keberangkatan domestik, padahal masih lama :D.
Whoaaaaa...saya ternganga lagiiih...
Ya ampuuuuun...luarnya udah keren, dalemnya lebih kereen lagiiih.
Ruang tunggu di terminal 3 berbeda dengan di terminal 1 atau 2. Di sini penumpang semua tujuan penerbangan menunggu di ruangan yang sama. Yang membedakan hanya ruang tunggu internasional dan domestik. Jadi mau terbang ke Semarang, Bandung, Bali...semua menunggu di satu ruangan besar. Pas mau boarding, baru diinfokan penumpang harus menuju ke gate mana. Yang suka jalan-jalan liat-liat sekeliling atau bosan duduk, bisa mengelilingi ruangan luas ini :D.
Kalau di terminal 1 atau 2 kan, ruang-ruang tunggu dipisah per tujuan keberangkatan. Misal naik Garuda, yang nunggu mau ke Jogjakarta ruang tunggunya berbeda dengan yang mau ke Surabaya.
Ah ya, mungkin karena ini adalah terminal untuk budget airline, fasilitas untuk boarding pun lebih sederhana. Tidak ada pemakaian garbarata untuk naik ke pesawat.
Penasaran sama yang namanya garbarata? Kayak gini lhooo...
Dari ruang tunggu, penumpang langsung menuju ke pesawat tanpa harus berpanas-panas atau berhujan-hujan. Ada pendingin udara di koridornya, jadi ngga sumuk kalau harus menunggu penumpang di depan kita mencari tempat duduk dan menaruh kopernya di tempat penyimpanan.
Di terminal 3 ini, penumpang keluar dari gate, langsung jalan kaki menuju pesawatnya :D dan naik tangga biasa. Kayak gini...
Kalau panas ya kepanasan, kalau hujan belum tau...dipinjemin payung sama pihak airline atau bandara nggak ya? Atau malah modal payung sendiri? :D
Yang asik dari boarding model begini, kita bisa foto-foto norak sebelum naik ke pesawat, foto deket tangga..foto dengan latar belakang pesawat yang akan kita naiki..macem-macem deh. Kalau pakai garbarata, ngga bisa foto-foto. Cuma bisa foto di ruang tunggu aja :D. Namanya juga budget airline, untuk menekan harga tiket..biaya-biaya lain juga ditekan. Kalo kata suami, sewa parkir pesawat dan fasilitasnya di bandara itu tidak murah...*manggutmanggut*
Mungkin hari itu adalah hari menganga untuk saya. Tidak henti-hentinya saya mengagumi terminal 3 ini. Pokoknya saya salut dengan arsitek yang merancang terminal ini. Pengennya semua terminal diremajakan sehingga bentuknya sama semua kayak gini yah...
Kalau melihat rencana pengembangan bandara Soekarno-Hatta, semoga semua terealisir...semoga duitnya ada...:D
Omong-omong menganga...ada satu hal lagi yang bikin menganga. Kali ini kami berdua menganga bodoh. Biasa menggunakan maskapai lain, di mana harga tiket sudah termasuk bagasi, kami memilih memasukkan koper ke bagasi. Kali ini dengan AirAsia, bagasi tidak termasuk harga tiket, jadi harus membayar lagi untuk bagasi. Koper dengan ukuran sedang dan 1 buah tas tangan/laptop boleh masuk kabin. Ternyataaaa, saya lupa mengeluarkan gunting dari koper ini. Pas lewat detektor kedua, yang sepertinya lebih akurat...si gunting kliatan deh sama pak petugas ganteng. Akhirnya disita...:D
Ya Tuhaaaaan...kami berdua bertatapan dan merasa bodoh sekali, tapi sehabis itu ya cengar-cengir lagi.
Ya sudahlah, lain kali harus lebih berhati-hati kalau mau bawa koper masuk kabin.
So, hari itu jelas adalah hari saya ternganga dan terus ternganga. Moga-moga terminal 3 ini selalu dipelihara oleh kita semua, pengguna terminal keren ini. Sayang kalau terminal bagus, tapi tidak kita pelihara.
That's my story about terminal 3 Soetta.
Thank you for reading :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)