Jumat, 05 Desember 2008

kartu kredit, gaya hidup or gaya mati?

Aku kadang heran dengan orang yang punya kartu kredit dan pemakaiannya melebihi limitnya. Apa ga sadar kalo itu cuma pinjeman ya? Emang sih, pinjemannya bukan dalam bentuk uang tunai, tapi dalam bentuk account yang ada jumlah uangnya. Yang namanya dipinjemin pasti harus dikembalikan kan…nah, ini sih banyakan lupa ngembaliin. Dalam artian tidak semua tagihan pemakaiannya dibayar, melainkan secara parsial. Jadinya pemakaian berapa tapi karena dibayar parsial jadi nambah bunga deh, belum lagi kalo telat dan kena late charge. Nambah deh hutangnya, tadinya cuma belanja berapa juta gitu ya, begitu kena bunga jadi berjuta-juta dan ga kuat bayar tuh, masuk collection deh. Minta reschedule tapi namanya dah telanjur masuk daftar hitam BI. Selamat deh, pinjemannya bakal ditolak di mana-mana bank di Indonesia. So…kalo punya kartu kredit, bijaklah dalam pemakaiannya. Sesuai dengan pepatah, “Jangan besar pasak daripada tiang”. Kalo tiap bulan dianggarkan belanja max.1 juta ya pake aja kartunya sampai sebatas itu. Kalo masih pengin beli lagi, ditahan dulu dan diinput untuk budget bulan depannya. Kalo udah kebeli orang, anggap aja belum rezekinya untuk punya barang itu. Hiduplah lebih baik dengan ikhlas….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)