Selasa, 01 Juli 2014

[RANDOM] Saya Pilih Yang Mana Ya...

Hellooo...(^o^)/

Dear July, please be nice t...*dibekep*

Dulu, setiap masuk ke bulan yang baru saya sering bikin status seperti itu di recent updates BlackBerry Messenger atau di wall Facebook. Ya tapi setelah sadar, kalau tiap bulan itu pasti akan baik kepada kita selama kita berusaha, nggak pernah bikin status itu. Paling cuma liatin orang-orang yang masih nulis itu, dan cuma ketawain orang-orang yang protes kepada mereka yang masih menulisnya. Jadi, sekarang saya mau nulis : Juli, lebaran masih lama ya? Halah...baru puasa 3 hari udah nanyain lebaran aja~

Omong-omong bulan Juli, kegalauan saya makin bertambah. Iya, selain karena lebaran yang masih lama, belum memutuskan mau beli kue kering apa aja, juga belum memutuskan mau beli baju yang kayak apa (eh, fokus jeung...), saya juga belum memutuskan mau pilih calon presiden yang mana. Kalau kata orang-orang, saya masih termasuk swing voters gitu~.  Ho'oh, nanti saya mau cari wangsit sambil naik ayunan, biar efek swingnya makin berasa. Atau nyanyik lagu-lagunya Swing Out Sisters dulu deh, biar makin joss pilihannya. Perasaan...calonnya cuma ada 2 paket, tapi galau dan bingungnya ngelebihin waktu saya memutuskan menerima lamaran suamik saya. Hahaha...


Yah, dua calon ini kenapa harus pakai acara pemilihan yak? Kenapa mereka nggak saling mengundi? Pakai koin gitu, misalnya. Yak, calon A pilih gambar wayang, calon B pilih angka 100. Terus KPU bingung cari koinnya, karena koin 100 itu udah nggak beredar lagi di Indonesia. Eh nggak segampang itu ya? Kalau ada pemilihan, kita semua jadi tahu calonnya kayak apa. Apalagi sekarang di tivi pakai ada acara debat calon presiden dan wakilnya. Yang kalau nggak salah, udah ada 3x acara debat ya? Saya emang nggak pernah nonton acara debat tersebut, dari dulu nggak suka nonton debat. Yang saya ingat, di debat pertama yang dikomentari oleh orang-orang Twitter adalah moderatornya...yang melarang penonton bertepuk tangan? Hahaha...


Yah Din, pantes aja elo masuk swing voters
nggak pernah nonton debat...
gimana elo tau mana yang mau elo pilih?



Yep, saya akui sampai sekarang saya nggak tahu program apa yang ditawarkan oleh kedua calon. Terlalu cuek? Bisa dibilang begitu. Yang saya tahu, kedua calon pasti punya kelebihan dan kekurangan. Masing-masing juga punya pendukung yang fanatik. Saking fanatiknya, hampir setiap hari saya melihat posting tentang kelebihan calonnya di akun sosial media, nggak ketinggalan posting tentang kekurangan lawannya. Bahkan beberapa teman pun sepertinya turut aktif di tim sukses masing-masing calon. Cuma ya itu, terlalu banyak posting kampanye yang menyanjung atau menjatuhkan justru membuat saya hilang selera untuk membacanya, dan akhirnya saya memilih untuk tidak membukanya.

Yang bikin saya bete adalah, suatu hari di Twitter...saya habis ngetweet apa gitu, yang tidak ada hubungannya dengan pemilihan presiden, tiba-tiba ada yang muncul di tab mention akun saya. Wat de fak, nggak kenal dan nggak follow saya juga, kenapa dia nyamber hore begitu? Ternyata itu bener-bener akun bot random yang sok kenal sok dekat padahal nggak tahu apa-apa, dan hampir semua akun yang saya follow merasakan kesamber akun-akun jahanam itu. Isinya ya begitulah, upaya menjatuhkan salah satu calon. Untung ada yang namanya tombol "block", jadi ya...dadah babay buat akun bot random itu. Hih.

Terus ada lagi nih, ibuk saya kirim sms. Isinya kalau nggak salah itung-itungan ajaib gitu. Apa ya namanya, otak-atik gathuk. Adaaa aja, orang yang nyocok-nyocokin. Kalau yang ini, saya sih jadi inget jaman SD dulu. Ck, tanggal lahir kita dicocok-cocokin dengan tanggal lahir cowok yang ditaksir. Makin gede angkanya, makin cocok. Apeu... Nah, berhubung yang kirim ibuk...nggak mungkin saya blok nomor hapenya ibuk kan? Saya cuma bisa nyengir aja pas baca isi sms itu. Akhirnya ya begini, sampai sekarang saya belum tahu siapa yang harus saya pilih. Padahal seminggu lagi ye~

Kalau mau jujur, saya takut sama calon no 1. Latar belakang militernya yang membuat saya takut. Beberapa hal mengingatkan saya kepada mantan presiden yang dulu, yang dengan mudah melenyapkan orang-orang yang menentangnya. Saya takut kalau beliau terpilih, banyak orang yang tiba-tiba menghilang dan tidak akan pernah kembali lagi, mungkin bisa jadi saya termasuk di dalamnya. Calon no 2? Saya takut kena PHP lagi. Kemarin udah di-PHP-in waktu pemilihan gubernur DKI.  Kalau kepilih, jangan-jangan beliau kasih PHP lagi ke saya. Auk ah gelap ~

Meskipun begitu, saya akan tetap memilih. Tadi ada teman yang mengingatkan, memilih atau tidak memilih semua ada konsekuensi dan tanggung jawabnya. Kalau kita memilih, siapapun yang terpilih dia yang bertanggung jawab terhadap amanah yang diterima dari semua pemilih. Kalau tidak memilih, andaikan yang terpilih adalah pemimpin yang dzolim...maka kita akan ikut bertanggung jawab atas kedzoliman tersebut. Bingung yak? Nggak usah bingung, tetep milih aja. Terserah, mau pilih calon yang mana. Paling nanti saya ngendon lama di bilik pencoblosan, pakai acara ngitung kancing baju dulu, kayak dulu waktu ngerjain soal ujian pilihan ganda gitu.

Udah ah, rambling malem-malemnya.  Have a great day~

Salam,
Dina









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)