Setelah gojag-gajeg ga jelas mau ikut sholat ied di tanggal berapa, akhirnya done : ikut sholat dan berhari raya pada hari ini.
Kata khatib sewaktu shoiat tadi, tidak seharusnya hari raya idul adha tahun ini pada 2 tanggal. Semuanya sudah jelas, jamaah calon haji menjalankan ibadah wukuf di padang Arofah pada tanggal 9 Dzulhijah yang jatuh di tanggal 15 November, esok harinya pasti tanggal 10 Dzulhijah. Wallahualam...mau ikut tanggal yang ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi silakan, mau ikut tanggal pemerintah Indonesia ya silakan.
Berhari raya pada hari ini artinya masih harus masuk kerja, jadilah saya sholat dengan memakai pakaian kerja, setelan rapi. Pulang sholat tidak bisa ikut makan ketupat bersama keluarga, malah langsung on the way ke kantor.
Ini belum seberapa ya, dibanding yang harus merayakan di negeri orang di mana umat Islam menjadi minoritas. Tidak ada penentuan tanggal hari raya oleh pemerintah, tidak ada hari libur pada hari raya tersebut, yang akhirnya harus izin cuti dari pekerjaan, tapi semangat untuk tetap merayakannya.
Tetap semangat juga untuk mengikuti tauladan nabi Ibrahim AS, yang dengan penuh keikhlasan menjalankan perintah Alloh SWT untuk mengurbankan putra yang disayanginya yaitu nabi Ismail AS. Mengikhlaskan sebagian pendapatan kita untuk membeli hewan qurban, menyembelihnya, dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan. Untuk pengurbanan tersebut, balasan nikmat dan barokah datangnya dari Alloh SWT semata. Amiiin YRA...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)