Selasa, 09 November 2010

Petukangan - Bintaro PP

Hari ini saya mau berbagi yang ringan-ringan saja. Cerita tentang perjalanan saya pergi dan pulang kantor ^^

Bulan November 2010 ini genap 5 tahun saya bergedung di daerah Bintaro sektor 7 Tangerang. Sebelumnya kantor saya bergedung di jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Harus pindah ke gedung yang lebih luas dikarenakan banyaknya manusia yang terlibat dalam bisnis ini. Halaaaah...

Bergedung di daerah Bintaro mengharuskan saya menggunakan moda transportasi angkutan kota (angkot) sebanyak 2x setiap perjalanan pulang dan pergi. Tidak ada bis yang melewati rute saya. Artinya sudah 5 tahun ini saya tidak menaiki Metro Mini di pagi hari, dan lanjut dengan bis TransJakarta Blok M - Kota. Naik MM hanya hari Sabtu or Minggu kalau ada janji dengan teman.

Saya punya kebiasaan buruk dengan moda transportasi ^^. Naik kendaraan roda empat apapun saya akan langsung tertidur. Yaaah, kecuali kalau sudah asyik dengan ponsel. Karena sering tidur inilah saya lebih suka memilih tempat duduk di pojok kendaraan, bisa di pojok belakang atau di depan dekat pak supir. Hanya suka bete kalau pak supirnya merokok, I don't wanna be a passive smoker. Kalau sudah duduk di pojok, disuruh si bapak geser ga akan pengaruh. Mau nggeser ke mana lagi...

Bicara tentang geser, suatu hari pernah dismackdown pak supir. Saya duduk di pojok dekat pintu karena sebentar lagi mau turun,lalu ada serombongan ibu-ibu mau naik...maka saya diminta bergeser. Saya bilang, "Sebentar lagi saya turun pak". Waaaw...si bapak langsung ngedumel, "Bu, kayak naik mobil pribadi aja, disuruh nggeser ga mau". Aiiiih, bukan ga mau pak, wong bentar lagi saya mau turun masak disuruh ke dalem lagi. After that, saya tidak mau lagi duduk di dekat pintu selain takut jatuh saya bete kalau ditegor lagi...

Petukangan - Bintaro saya tempuh sekitar 45 menit kalau tidak macet. Lain lagi ceritanya kalau saya terjebak macet di dekat rel Ulujami, di mana harus antri menunggu kereta api yang lewat terus. Kalau di situ sudah antri panjang, saya memilih untuk berjalan kaki sampai simpul depan antrian, keluar dari simpul antrian dan ganti angkot lain.
Terkadang saya membayangkan, kalau ke kantor naik kereta api mungkin menyenangkan rasanya. Kalau yang ini mungkin efek kebanyakan baca manga dan nonton dorama Jepang ya.

Berharap Jakarta dan kota pendukung sekitarnya punya moda transportasi yang lebih baik lagi di masa depan. Berharap perjalanan pulang pergi ke kantor bisa lebih menyenangkan walau naik kendaraan umum. Harapannya banyak ya... Saat inipun sudah cukup menyenangkan walau kadang gregetan dengan kemacetan dan cara abang angkot membawa kendaraannya. Kalau udah ugal-ugalan saya ikut deg-degan dan ga bisa tidur bang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)