Minggu, 07 November 2010

Orang yang datang, orang yang pergi part 2

Kali ini saya tidak membicarakan tentang pernikahan, kelahiran, atau kematian seperti di part 1. Kali ini saya berbicara tentang orang yang datang dalam pekerjaan aka orang baru, dan orang yang pergi dalam pekerjaan aka resign.

Saya selalu merasa sedih sekaligus senang setiap kali ada teman yang berkata, "Mbak, saya mau resign". Jreeeeeng...
Sedih karena saya harus melepas teman yang sudah dididik sedemikian rupa sehingga bisa menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan mampu menangani komplain dengan tepat.
Senang karena artinya teman ini mendapatkan pekerjaan dan tempat kerja yang minimal lebih baik dari yang sekarang. Lebih baik dalam segala hal tentunya : gaji, status kepegawaian di masa datang, lokasi, dan lainnya.

Tadi pagi saya ngobrol dengan seorang teman via FB. Kami mengobrol banyak tentang status kepegawaian. Di mana di tempat saya bekerja sekarang, status kepegawaian menjadi suatu hal yang sensitif untuk dibicarakan.
Hal inilah, salah satu yang menyebabkan tingginya turnover di tempat saya bekerja. Banyak teman yang sampai sekarang masih belum menjadi pegawai tetap, padahal sudah bertahun-tahun bekerja. Lalu beban pekerjaan, hampir sama dengan pegawai tetap tapi fasilitas yang didapatkan jauh berbeda.
Saya tidak tahu ada di tangan siapakah keputusan untuk menjadikan seorang teman itu pegawai tetap atau stay outsorce forever. Apakah direct supervisornya atau higher authority.

Ketidakjelasan tentang status inilah yang akhirnya bisa membuat teman memilih untuk hengkang ke tempat lain. Ini juga yang membuat saya sebal dengan sistem manajemen yang ada. Kenapa tidak mempertahankan yang ada, dengan melakukan pengangkatan status. Kenapa memilih melepas, belum tentu mendapatkan staf baru dengan kualitas dan keteguhan bekerja yang sama.
Itu terus berputar di kepala saya, tapi posisi saya dalam hal ini bukanlah a decision maker. Jadilah saya menerima apapun yang dia putuskan.

Menerima orang baru juga bagi saya adalah suatu hal yang berat. Saya termasuk orang yang tidak mudah beradaptasi dengan hal-hal baru. Saya bukan orang yang sabar dalam mengajarkan dan mengenalkan pekerjaan kepada teman baru. Saya akan selalu berkata bahwa saya galak dan tidak bisa menolerir kesalahan, itulah kelemahan saya.
Hanya saya berusaha menahan diri untuk tidak terlalu meledak-ledak dalam menghadapi teman baru. Geeeez, inilah yang membuat saya sedih jika ada teman yang pergi.

Saya berharap ada kejelasan untuk status teman-teman saya, terutama dalam unit kerja saya. Yang sudah lebih dari 2 tahun, saya harap ada proses pengangkatan menjadi pegawai tetap. Sehingga proses orang yang datang dan orang yang pergi tidak terlalu sering berulang.
Wish our luck for this...^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)