Selasa, 22 Oktober 2013

[FILM] Architecture 101

Halo temans ^____^

Apa kabar hari ini? Semoga sehat semua ya.

Uhmmm, kemarin saya iseng nonton film Korea. Film ya, yang 2 jam itu. Ini karena sebelumnya saya menonton drama Korea yang kebetulan saya suka sekali dengan pemeran utama wanitanya. Kok, nonton drama Korea? Katanya nggak suka. Tetep nonton kok, tapi tergantung pemainnya juga. Nggak semua saya tonton. Kali ini saya nonton film dengan pemeran utama perempuan yaitu Han Ga-in. Iya, saya suka melihat penampilannya. Selalu tampil sederhana dan cantik :). 

Film yang saya tonton berjudul Architecture 101. Di-release di Korea Selatan pada tanggal 22 Maret 2012, ditulis dan disutradarai oleh Lee Yong-joo. Bergenre melodrama dan romance, dengan durasi kurang lebih 2 jam. Dibintangi oleh Han Ga-in, Uhm Tae-woong, Lee Je-hoon, dan Suzy Miss A. Bercerita tentang 2 mahasiswa yang bertemu di kelas Pengantar Arsitektur dan jatuh cinta. Lima belas tahun kemudian, sang gadis melacak cinta pertamanya, untuk membantunya membangun rumah impiannya.


Cerita dibuka dengan suasana pagi di sebuah biro arsitek. Secara tiba-tiba, arsitek bernama Lee Seung-min (Uhm Tae-woong) didatangi oleh Yang Seo-yeon (Han Ga-in). Seo-yeon bermaksud merenovasi rumah keluarganya yang sudah berumur 30 tahun lebih di pulau Jeju. Seung-min yang tadinya lupa siapa Seo-yeon, segera menjadi ingat kembali. Sebenarnya Seung-min tidak ingin menerima proyek pekerjaan tersebut, karena merasa sudah banyak pekerjaan dan hanya seorang bawahan. Setelah melihat kondisi rumah di pulau Jeju, dan segala kenangan masa kecil Seo-yeon, Seung-min pun menerima proyek desain dan renovasi rumah itu.


Awalnya desain yang diajukan oleh Seung-min, sama sekali tidak berkenan di hati Seo-yeon. Selalu terasa ada yang kurang atau salah, dan sempat merasa bingung harus diapakan rumah tersebut. Akhirnya desain terakhir disetujui, dan mulailah proyek renovasi rumah. Seo-yeon dan Seung-min pun banyak menghabiskan waktu di proyek tersebut. Membuat Seung-min sedikit melupakan rencana pernikahan dengan tunangannya Eun-chae (Go Joon-hee), dan ini membuat Eun-chae sedikit cemburu. Seiring dengan berjalannya proyek, Seung-min pun menyadari bahwa ada yang harus diselesaikan antara dia dan Seo-yeon, di masa lalu.


Lima belas tahun yang lalu, Seung-min (Lee Je-hoon) dan Seo-yeon (Suzy) tinggal di lingkungan yang sama (Jeongneung-dong, Seoul) dan menghadiri kelas pengantar arsitektur yang sama. Seung-min ingat kalau Seo-yeon menyukai Jae-wook (Yoo Yeon-seok) yang kaya dan tampan. Seung-min juga ingat kalau dia tidak mampu menyatakan ketertarikannya pada Seo-yeon.  Juga ingat kalau dia sampai minta bantuan sahabatnya Nab-ddeuk (Jo Jung-suk), bagaimana cara mendapatkan anak perempuan. Berharap bisa mengakui perasaannya pada Seo-Yeon di waktu yang tepat, Seung-min meminta Seo-yeon untuk menemuinya pada hari pertama salju turun, di rumah kosong yang sering mereka datangi. 


Pada satu malam, Seung-min melihat Jae-wook dan Seo-yeon yang mabuk, memasuki apartemen Seo-yeon bersama-sama. Takut menghadapi kemungkinan yang terburuk, dia memilih mengakhiri persahabatannya dengan Seo-yeon. Juga karena mengira bahwa Seo-yeon telah memilih Jae-wook. Hari pertama salju turun pun tiba, dan Seo-yeon yang tidak tahu apa-apa, menunggu di rumah kosong sendirian saja. Patah hati, Seo-yeon pun meninggalkan  CD player portabel dan CD artis favoritnya di rumah tersebut.


Hari ini, Seo-yeon menerima paket berisi CD player portabel dan CD yang dulu ditinggalkannya dari Seung-min. Yang berarti bahwa Seung-min ternyata pergi ke rumah kosong itu dan mengingat janji mereka. Pada akhirnya, Seung-min masih memilih tunangannya Eun-chae dan terbang bersamanya ke Amerika, sementara Seo-yeon duduk di rumah yang dibangun Seung-min untuknya, sambil mendengarkan CD kenangan mereka berdua.

Nggak happy ending ya? Iya.

Well, film ini alur ceritanya maju-mundur, bergantian antara cerita di masa sekarang dan masa lalu. Biar nggak bingung, enaknya nonton dari awal. Yang saya suka juga adalah detail tahun 90-an yang terlihat jelas. Waktu itu MP3 player masih jarang ya, jadilah yang dipakai CD player portabel (saya sempat punya dulu :D). Lalu alat komunikasi, mungkin di tahun itu yang memakai ponsel di Korea hanya orang yang sudah bekerja dan punya penghasilan tetap. Mahasiswa? Cukup pakai pager dan telepon umum. Oh my...pager, saya sempat akrab juga dengan benda itu. Meskipun nggak punya, tapi senang meninggalkan pesan ke teman lewat operator pager, meminta dia untuk menelepon ke rumah dan dia telepon... Woooy, fokuuus. Gaya berpakaian juga, rok span dan siluet A yang dipakai Seo-yeon memang jadi trend di tahun itu. Juga foam yang sering dipakai cowok-cowok untuk menata rambutnya. Hahaha, 90's rocks...




Hmmm, film ini enak ditonton karena tidak perlu mengerutkan kening. Ceritanya mudah dipahami walau dengan alur cerita maju-mundur. Oh iya, saya juga suka dengan desain rumah Seo-yeon yang baru. Sudahlah di pinggir pantai, dibikinin desain yang keren pulak sama Seung-min. Aaaah...mau juga rumah kayak begituuu :). Nonton di mana? Seperti biasa, gooddramadotnet. 


Okeeeeh, selamat menikmati Architecture 101 :).

Salam,
Dina



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)