Hai... Halo...^____^
Apa kabar temans semua? Sudah lama sekali saya tidak menyapa temans lewat cerita baru di sini. Malam takbiran Idul Adha, ke mana saja? Ada yang ikut takbiran di sekitaran Sudirman - Thamrin? Atau mungkin lagi memilih-milih hewan kurban yang besok dan 3 hari setelahnya, akan disembelih? Atau seperti saya, posting cerita sambil nonton City Hunter di Animax?
Idul Adha kali ini saya dan suamik nggak makan ketupat dan teman akrabnya. Hihihi...nasib masih nebeng sama ibuk untuk urusan perketupatan. Ibuknya ke mana? Ibuk dan bapak saya pulang ke kampung, Pekalongan. Tadinya saya mau ikut juga, ternyata suamik nggak bisa tambah cuti. Ya masa' mau ninggal suamik sendirian aja, kasihan. Akhirnya nggak jadi ikutan pulang kampung. Eee, kalau diingat-ingat 2 lebaran tahun ini, saya nggak makan ketupat masakannya ibuk T_T. Ya wis nggak apa-apa :)
Lalu sore tadi seorang teman menunjukkan sebuah blog, yang ditulis wirausahawan muda dari Jogja. Blognya mas Saptu, yang salah satu ceritanya membuat saya mewek. Coba mampir dan baca cerita di blog Jadi Manusia Apa Adanya Sadja...! Saya benar-benar merinding membaca cerita tersebut, sekaligus merasa tertampar. Banyak sekali yang sudah saya dapatkan, tetapi belum atau tidak saya syukuri. Atau mungkin tidak sabar karena saya tidak kunjung diberi buah hati, tapi kembali lagi...pasti ada yang belum saya lakukan dengan sepenuh hati dan ikhlas. Subhanalloh... Semoga saya masih sempat menjadi manusia yang selalu bersyukur, bersyukur dan bersyukur. Amiiiin...
Bersyukur juga karena tahun ini kami masih bisa berkurban, meskipun jumlahnya tidak seperti tahun lalu. Tetap optimis, tahun depan bisa lebih dari tahun ini. Juga semoga kurban yang kami salurkan lewat Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa Republika ini sampai kepada yang berhak menerima, yang berdomisili jauh di sana, di mana daging adalah makanan mewah, sehingga tidak bisa dikonsumsi sesuka hati. Ah...malam ini saya lewatkan dengan leleran air mata di pipi saya.
Selamat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1434 H. Semoga amal kurban kita semua diterima Alloh SWT. Yang besok mengambil jatah kurbannya, selamat menikmati bakar-bakar sate kambing dan sapi, atau gule mungkin :D.
Salam,
Dina
Idul Adha kali ini saya dan suamik nggak makan ketupat dan teman akrabnya. Hihihi...nasib masih nebeng sama ibuk untuk urusan perketupatan. Ibuknya ke mana? Ibuk dan bapak saya pulang ke kampung, Pekalongan. Tadinya saya mau ikut juga, ternyata suamik nggak bisa tambah cuti. Ya masa' mau ninggal suamik sendirian aja, kasihan. Akhirnya nggak jadi ikutan pulang kampung. Eee, kalau diingat-ingat 2 lebaran tahun ini, saya nggak makan ketupat masakannya ibuk T_T. Ya wis nggak apa-apa :)
Lalu sore tadi seorang teman menunjukkan sebuah blog, yang ditulis wirausahawan muda dari Jogja. Blognya mas Saptu, yang salah satu ceritanya membuat saya mewek. Coba mampir dan baca cerita di blog Jadi Manusia Apa Adanya Sadja...! Saya benar-benar merinding membaca cerita tersebut, sekaligus merasa tertampar. Banyak sekali yang sudah saya dapatkan, tetapi belum atau tidak saya syukuri. Atau mungkin tidak sabar karena saya tidak kunjung diberi buah hati, tapi kembali lagi...pasti ada yang belum saya lakukan dengan sepenuh hati dan ikhlas. Subhanalloh... Semoga saya masih sempat menjadi manusia yang selalu bersyukur, bersyukur dan bersyukur. Amiiiin...
Bersyukur juga karena tahun ini kami masih bisa berkurban, meskipun jumlahnya tidak seperti tahun lalu. Tetap optimis, tahun depan bisa lebih dari tahun ini. Juga semoga kurban yang kami salurkan lewat Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa Republika ini sampai kepada yang berhak menerima, yang berdomisili jauh di sana, di mana daging adalah makanan mewah, sehingga tidak bisa dikonsumsi sesuka hati. Ah...malam ini saya lewatkan dengan leleran air mata di pipi saya.
Selamat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1434 H. Semoga amal kurban kita semua diterima Alloh SWT. Yang besok mengambil jatah kurbannya, selamat menikmati bakar-bakar sate kambing dan sapi, atau gule mungkin :D.
Salam,
Dina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)