Hellooo...(^o^)/
Sudah pengen cerita tentang komik ini dari dulu, tapi nggak kelakon karena (lagi-lagi) ini komik yang digambar mangaka favorit saya, Yoshino Aki. Semoga teman semua nggak bosan dengan pilihan komik saya ya. Kali ini judulnya Shuukatsu! Kimi Ni Naitei, terjemahan bahasa Inggrisnya : Job Hunting! Tentative Decision on You. Saya belum menemukan judul bahasa Indonesia yang tepat, karena memang belum ada penerbit lokal yang menerbitkan (ya iyalah~). Pada intinya komik ini menceritakan tentang perjalanan seorang gadis yang sedang mencari pekerjaan.
Bergenre comedy, josei, romance, dan slice of life. Cerita dan gambar oleh Yoshino Aki. Terdiri dari 2 volume yang terbit pada tahun 2008 di Jepang. Dua volume nggak terlalu panjang kan? Makanya saya bisa cerita di sini (>.<). Terus, komik ini juga sedikit mengingatkan saya ke jaman baru lulus kuliah dulu, dan lagi semangat banget cari kerja. Dan tentu saja, gambar tokoh utama cowoknya guanteng banget~
Di tahun terakhirnya sebagai mahasiswa, Asaoka Yuuri mulai menyadari bahwa hidup ini tidaklah mudah. Hari ini Yuuri menjalani proses interview pegawai baru, untuk yang ke 50 kalinya. Yuuri sangat gugup sehingga tidak sadar kalau sesi diskusi kelompok sudah dimulai. Tadinya Yuuri ingin mengambil posisi sebagai ketua diskusi, tapi terlambat karena seorang cowok sudah mengambil posisi tersebut. Selama diskusi berjalan, pikiran Yuuri melayang ke mana-mana dan secara tidak sengaja mata Yuuri bertatapan langsung dengan mata ketua kelompok diskusi. Lalu si ketua menanyakan pendapat Yuuri tentang tema diskusi saat ini, Yuuri pun kaget dan langsung menjawab dengan jujur.
Selesai interview, Yuuri merasa bahwa dia akan gagal lagi. Yuuri yang berasal dari Kyoto merasa tidak nyaman mencari pekerjaan di Tokyo, dan dia juga tidak menyukai aksen bicara orang-orang Tokyo. Di stasiun kereta, Yuuri bertemu lagi dengan ketua diskusi, yang ternyata berasal dari Kyoto juga. Yuuri merasa heran karena sebagai mahasiswa yang sedang mencari kerja, cowok itu bisa membeli tiket dengan nomor kursi. Sementara Yuuri hanya bisa membeli tiket tanpa nomor kursi. Dan karena gaya cowok itu menyebalkan selama diskusi dan di stasiun, Yuuri pun merasa terganggu dan berpikir bahwa hari ini bukan hari yang menguntungkan buatnya.
Sepanjang perjalanan kereta dari Tokyo ke Kyoto, Yuuri terpaksa berdiri di bordes. Keretanya penuh dan Yuuri tidak mendapatkan kursi yang kosong. Yuuri tiba-tiba merasa pusing dan akhirnya pingsan. Ketika sadar, Yuuri sudah duduk di kursi penumpang dan melihat cowok menyebalkan tadi tertidur di kursi sampingnya. Yuuri kaget dan berpikir kenapa dia bisa ada di situ? Si cowok pun bangun dan langsung berkata, bahwa Yuuri tidak cocok dalam mencari pekerjaan. Yuuri tertegun mendengar perkataan cowok itu, dan menjadi semakin merasa sebal walaupun cowok itu sudah berbaik hati membawa Yuuri ke tempat duduknya.
Ketika ada pemeriksaan tiket, cowok itu menyerahkan tiketnya kepada Yuuri dan mengambil tiket Yuuri, lalu pergi ke bordes. Yuuri pun merasa tidak enak, karena di balik perkataannya yang menyebalkan ternyata cowok itu sangatlah baik, senyumnya pun sangat ramah. Sampai di Kyoto, keduanya langsung berpisah tanpa Yuuri sempat menanyakan nama cowok itu. Meskipun begitu, Yuuri mempunyai perasaan bahwa sesuatu akan terjadi karena ketika mereka berpisah, cowok tadi sempat menyebut nama keluarga Yuuri.
Di kampus, Yuuri bertemu dengan teman akrabnya. Sekelompok mahasiswi tiba-tiba menjerit gembira karena kedatangan seorang cowok. Yuuri memandang kelompok yang sedang ramai itu dan bertanya, siapakah yang datang? Temannya menjawab, apakah Yuuri tidak tahu bahwa yang datang adalah Manabe Ryouji, mahasiswa tingkat terakhir fakultas hukum dan sudah pasti akan mendapatkan pekerjaan? Yuuri pun berpikir, masa depan dan pekerjaan orang ini pasti sangat bagus. Ketika cowok itu menoleh ke arah Yuuri, ternyata Manabe Ryouji adalah cowok yang kemarin menjadi ketua diskusi kelompok dan pulang dengan kereta yang sama. Yuuri sangat terkejut, dan ketika Ryouji memanggilnya, Yuuri menghindar dengan mengatakan bahwa Ryouji salah orang, padahal sih nggak XD
Setelahnya, Yuuri dan Ryouji menjadi akrab. Ryouji membantu Yuuri dalam membuat resume lamaran pekerjaannya, memberi tahu trik-trik dalam menghadapi wawancara, juga menemani Yuuri ke Tokyo untuk wawancara yang lain (sebenarnya karena Ryouji juga ada wawancara di perusahaan lain). Meskipun menjadi akrab, Yuuri sering merasa bahwa Ryouji tidak akan terjangkau olehnya, dan makin lama Yuuri makin merasa kalau dirinya jatuh cinta kepada Ryouji. Teehee, lanjutannya sila baca sendiri di situs manga scanlation kesayangan anda.
Seperti biasa, manga karangan Yoshino Aki selalu membuat saya terpesona dengan gambarnya. Yoshino-sensei selalu menggambar postur tubuh yang proporsional untuk tokoh-tokohnya sehingga enak dilihat. Ini poin utama yang saya cari dari sebuah manga untuk perempuan (well, kecuali SkipBeat XD). Di segi cerita, manga ini juga menarik karena saya turut merasakan apa yang dirasakan tokoh utama wanitanya, yaitu sulitnya mencari pekerjaan. Ketika kita sudah diterima di sebuah perusahaan, ada saja yang membuat kita kepikiran haruskah kita mengambil atau menolak pekerjaan tersebut.
Sayangnya, penerbit lokal belum menerbitkan manga karangan Yoshino-sensei ini. Entah tidak lolos sensor, atau tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh penerbit Jepangnya. Eh sebentar, atau sudah terbit tapi saya tidak update ya? Karena akhir-akhir ini ada beberapa penerbit selain Elex dan MnC yang juga menerbitkan komik-komik Jepang, terutama yang ceritanya agak menjurus. Hahaha, dan jujur saya harus menutup mata ketika melewati rak komik tersebut di Gramedia, bukan karena cerita yang menjurus, tapi karena harus menahan diri untuk tidak membelinya.
Oke deh, selamat menikmati komik Shuukatsu! Kimi Ni Naitei. Semoga pilihan saya kali ini cukup menyenangkan dan memberi hiburan. Have a great day~
Salam,
Dina
Selesai interview, Yuuri merasa bahwa dia akan gagal lagi. Yuuri yang berasal dari Kyoto merasa tidak nyaman mencari pekerjaan di Tokyo, dan dia juga tidak menyukai aksen bicara orang-orang Tokyo. Di stasiun kereta, Yuuri bertemu lagi dengan ketua diskusi, yang ternyata berasal dari Kyoto juga. Yuuri merasa heran karena sebagai mahasiswa yang sedang mencari kerja, cowok itu bisa membeli tiket dengan nomor kursi. Sementara Yuuri hanya bisa membeli tiket tanpa nomor kursi. Dan karena gaya cowok itu menyebalkan selama diskusi dan di stasiun, Yuuri pun merasa terganggu dan berpikir bahwa hari ini bukan hari yang menguntungkan buatnya.
Sepanjang perjalanan kereta dari Tokyo ke Kyoto, Yuuri terpaksa berdiri di bordes. Keretanya penuh dan Yuuri tidak mendapatkan kursi yang kosong. Yuuri tiba-tiba merasa pusing dan akhirnya pingsan. Ketika sadar, Yuuri sudah duduk di kursi penumpang dan melihat cowok menyebalkan tadi tertidur di kursi sampingnya. Yuuri kaget dan berpikir kenapa dia bisa ada di situ? Si cowok pun bangun dan langsung berkata, bahwa Yuuri tidak cocok dalam mencari pekerjaan. Yuuri tertegun mendengar perkataan cowok itu, dan menjadi semakin merasa sebal walaupun cowok itu sudah berbaik hati membawa Yuuri ke tempat duduknya.
Ketika ada pemeriksaan tiket, cowok itu menyerahkan tiketnya kepada Yuuri dan mengambil tiket Yuuri, lalu pergi ke bordes. Yuuri pun merasa tidak enak, karena di balik perkataannya yang menyebalkan ternyata cowok itu sangatlah baik, senyumnya pun sangat ramah. Sampai di Kyoto, keduanya langsung berpisah tanpa Yuuri sempat menanyakan nama cowok itu. Meskipun begitu, Yuuri mempunyai perasaan bahwa sesuatu akan terjadi karena ketika mereka berpisah, cowok tadi sempat menyebut nama keluarga Yuuri.
Di kampus, Yuuri bertemu dengan teman akrabnya. Sekelompok mahasiswi tiba-tiba menjerit gembira karena kedatangan seorang cowok. Yuuri memandang kelompok yang sedang ramai itu dan bertanya, siapakah yang datang? Temannya menjawab, apakah Yuuri tidak tahu bahwa yang datang adalah Manabe Ryouji, mahasiswa tingkat terakhir fakultas hukum dan sudah pasti akan mendapatkan pekerjaan? Yuuri pun berpikir, masa depan dan pekerjaan orang ini pasti sangat bagus. Ketika cowok itu menoleh ke arah Yuuri, ternyata Manabe Ryouji adalah cowok yang kemarin menjadi ketua diskusi kelompok dan pulang dengan kereta yang sama. Yuuri sangat terkejut, dan ketika Ryouji memanggilnya, Yuuri menghindar dengan mengatakan bahwa Ryouji salah orang, padahal sih nggak XD
Setelahnya, Yuuri dan Ryouji menjadi akrab. Ryouji membantu Yuuri dalam membuat resume lamaran pekerjaannya, memberi tahu trik-trik dalam menghadapi wawancara, juga menemani Yuuri ke Tokyo untuk wawancara yang lain (sebenarnya karena Ryouji juga ada wawancara di perusahaan lain). Meskipun menjadi akrab, Yuuri sering merasa bahwa Ryouji tidak akan terjangkau olehnya, dan makin lama Yuuri makin merasa kalau dirinya jatuh cinta kepada Ryouji. Teehee, lanjutannya sila baca sendiri di situs manga scanlation kesayangan anda.
Seperti biasa, manga karangan Yoshino Aki selalu membuat saya terpesona dengan gambarnya. Yoshino-sensei selalu menggambar postur tubuh yang proporsional untuk tokoh-tokohnya sehingga enak dilihat. Ini poin utama yang saya cari dari sebuah manga untuk perempuan (well, kecuali SkipBeat XD). Di segi cerita, manga ini juga menarik karena saya turut merasakan apa yang dirasakan tokoh utama wanitanya, yaitu sulitnya mencari pekerjaan. Ketika kita sudah diterima di sebuah perusahaan, ada saja yang membuat kita kepikiran haruskah kita mengambil atau menolak pekerjaan tersebut.
Sayangnya, penerbit lokal belum menerbitkan manga karangan Yoshino-sensei ini. Entah tidak lolos sensor, atau tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh penerbit Jepangnya. Eh sebentar, atau sudah terbit tapi saya tidak update ya? Karena akhir-akhir ini ada beberapa penerbit selain Elex dan MnC yang juga menerbitkan komik-komik Jepang, terutama yang ceritanya agak menjurus. Hahaha, dan jujur saya harus menutup mata ketika melewati rak komik tersebut di Gramedia, bukan karena cerita yang menjurus, tapi karena harus menahan diri untuk tidak membelinya.
Oke deh, selamat menikmati komik Shuukatsu! Kimi Ni Naitei. Semoga pilihan saya kali ini cukup menyenangkan dan memberi hiburan. Have a great day~
Salam,
Dina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)