Kamis, 20 September 2012

[RANDOM] Ternyata saya tidak sanggup golput...*sigh*

Selamat malam temans :)


Hari ini adalah hari pemilihan kepala daerah Provinsi DKI putaran ke-2. Buat yang punya hak pilih, tentu ada kewajiban untuk kasih suaranya dooong...;). Tentu saja pasti ada beberapa orang yang tidak ingin menggunakan hak pilihnya ini, kita menyebutnya dengan orang yang golput. Tidak memilih siapa-siapa, tidak peduli siapa yang akan jadi pemimpin. Tadinya saya mau masuk golongan itu...hehehe. Jagoan saya sudah kalah di putaran ke-1. Setelah itu, aaah...malas milih deh, saya ga peduli siapa yang jadi gubernur. Paling juga gitu-gitu aja, ngga ada perubahan. Atau kalau nggak, janji janji tinggal janji...malesin aja. Yuuuuk...golpuuut...:D


Etapi kata suami, kalau mau golput...golput yang cerdas dong. Apaan siih, pakek cerdas-cerdas segala? 
Jadi gini...ketimbang golput dengan tidak datang ke TPS mendingan golput dengan datang ke TPS tapi rusak tuh surat suara...(ooh suamiku...)

Ngerti maksudnya ya? 

Golput tidak datang ke TPS, jatah surat suara kita bisa dimanipulasi (tipu-tipu) oleh pihak yang berkepentingan. Entah bagaimana caranya itu, tapi yang namanya usaha dapat suara...pasti ada triknya...(sotooooy mode : ON). Golput datang ke TPS, jatah suara kita dipakai, tapi kita rusak. Coblosannya 2 kali, jadi tetap dihitung dan direkapitulasi sebagai suara rusak...:D

Naaaaah, sampai kemarin saya masih punya pikiran untuk menggunakan cara itu. Hingga akhirnya tadi pagi mandi sambil bertapa cari wangsit, saya berpikir dan berpikir ulang. Kalau saya golput, saya tidak akan terbebani pikiran : andai saya milih A...pasti nggak begini, andai saya milih B...pasti nggak begitu. At least kalau saya kecewa, ada penghiburan...ah, saya kan golput waktu itu. Tapi balik lagi, kalau saya kecewa...ke mana saya harus mengadu??? Ke mana saya harus komplain??? Kan saya golput...:(


Based on pemikiran ini akhirnya saya memutuskan, saya nggak jadi golput. Chicken? Maybe.


Saya kasih tau suami, saya nggak jadi golput. Suami saya cuma nyengir, itu terserah kamu...katanya begitu. Terus kamu mau milih siapa, tanyanya. Saya bilang, entah nanti di bilik coblosan, siapa pun yang menang...semoga amanah dan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.

Well, hasilnya sudah mulai kelihatan..:D

Belum resmi dan disahkan oleh KPUD memang, tapi harapan orang-orang Jakarta akan Jakarta baru yang lebih maju sudah diletakkan di bahu pasangan ini. Bagi saya, tidak ada harapan lain selain Jakarta yang lebih baik lagi. Secara saya dan suami mencari nafkah juga di Jakarta Raya ini. Ditambah, ini pemilihan terakhir gubernur DKI untuk saya...5 tahun ke depan mungkin saya akan mulai memilih gubernur Banten. Etapi, Banten kan kerajaan ya...pemerintahan dijalankan oleh Ratu...jadi saya nggak usah milih dong... Kwaaaakwaaaaw...:D

Selamat untuk pak Joko Widodo dan pak Basuki Tjahaja Purnama, semoga amanah dalam menjalankan tugas, tidak lupa akan harapan kami semua kepada anda berdua, tidak hanya obral janji-janji ketika kampanye. Untuk pak Fauzi Bowo, terimakasih sudah memimpin Jakarta selama 5 tahun kemarin, dan terimakasih sudah legowo menerima hasilnya.


For better Jakarta, and Indonesia...!



Thank you for reading :)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)