Kamis, 08 November 2012

[MAKAN-MAKAN] Bandar Djakarta Ancol, Jakarta

Selamat malam temans :)

Posting hari ini masih nyambung dengan cerita kemarin.  Setelah menengok kehidupan bawah laut via akuarium di Seaworld, perut akhirnya berasa krucuk-krucuk...lapar :).

Makan di mana yaaaa...

Saya bingung, antara makan di sekitar TIJA atau keluar dulu baru cari restoran lain.  Setahu saya restoran di TIJA kebanyakan menghidangkan seafood, artinya ada udang dan kepiting yang tidak boleh saya makan, dan pastinya cukup mahal ya :D.  Suami bilang, terserah saya...mumpung di daerah Ancol, kapan lagi bisa makan hidangan seafood?  Pikir-pikir, baiklah...kita makan di Bandar Djakarta, lagipula sejak restoran ini dibuka pada tahun 2001, saya belum pernah sekalipun makan di sini.  Maklum, keluarga bukan penggemar berat seafood dan jarang makan di luar.

Jadilah, kami berdua menuju restoran Bandar Djakarta.

Pertama-tama....bingung banget! Asli, sumpah, beneran... Gimana cara pesennya? Kok ada acara memilih bahan segarnya dulu? Akhirnya setelah dijelasin sama mbak pelayannya baru ngerti deeeh...
Wooooh, kita memang harus tau mau makan hidangan apa dulu nih... Setelah memutuskan, langsung pilih bahan segarnya di pasar ikan dengan ditemani oleh mbak pelayan.  Kami memutuskan untuk membeli cumi dan ikan kerapu.  Haduuuuh, padahal saya ngiler banget ngeliat udangnya, besar-besar dan seger banget!  Tahaaaaan...T_T
Ayooo...dipilih..dipilih...apa yang kamu mau, ada berbagai jenis ikan laut, kerang-kerangan, udang, serta cumi...
Okay, setelah memilih, cumi dan kerapunya ditimbang.  Hihihi, timbangan kami nggak banyak kok...cumi 0,54 kg dan kerapu 0,36 kg.  Seperti biasa, lapor dulu makan untuk berapa orang?  Lalu ditanya, mau dimasak apa? Macam-macam menu masakan yang ditawarkan, karena bingung dan takut kecewa dengan rasanya, kami memilih yang mudah saja, cumi goreng tepung dan kerapu saus thailand . Kami juga memilih kangkung sebagai sayurannya, yang cocok dengan seafood tentu saja kangkung cah bawang putih.  Setelah menu oke, kami diberi nomor meja dan dipersilakan memilih meja mana yang disukai, dan menunggu masakannya matang :)

Menurut websitenya, kapasitas kursi di Bandar Djakarta sekarang adalah 1000 kursi. Wow, pantesan...tempat makannya luas banget. Banyak pilihan meja, apalagi kami datang sesaat sebelum jam 12, jadi masih bisa memilih meja dan tidak perlu menunggu antrian meja.  Kami memilih meja di tempat yang ada atapnya. tadinya mau di pinggir pantai tapi mejanya di bawah pohon, takut kejatuhan apa gituuuu... Nggak jadi deh :D
Menunggu, sambil pesan minuman dan makanan pembuka.  Minuman jus jeruk dan jus alpukat pun datang, demikian juga dengan otak-otak sebagai makanan pembuka.  Hmmmm, yummmmy...

Hooooo...makin lama kok makin ramai ya?  Dan makanan kami kok belum datang juga ya?

Yang saya tidak suka dari restoran yang ramai sangat adalah pasti lama menunggu masakannya matang.  Apalagi ini masakannya benar-benar fresh from the kompor, dan bahannya masih mentah, fresh from the sea :(.  Tambah lama deeh. Sampai-sampai saya nyemilin nasi, lalap, serta tumis kangkungnya duluan... Tapi rasa penasaran dan lapar ini segera terbayar begitu masakannya datang.

Ini dia cumi goreng tepungnya...
Dan ini kerapu saus thailandnya...
Sluuuurrrppp....yummmmmeeeh...

Cumi goreng tepungnya garing banget. Dicocol dengan saus sambel yang disediakan, dimakan bersama nasi yang masih hangat (eh, masih anget nggak ya? saking nunggunya lama :D).  Sampai penasaran, cumi goreng garing begini tepungnya pakai campuran apa aja ya?  Kerapunya juga digoreng garing, dengan saus yang seimbang rasa asam dan manisnya.  Biasanya kalau makan di restoran seafood deket Bintaro (sebut nama nggak yaaaa...), ada yang kurang mantep sama saus thailandnya.  Paduan yang pas antara irisan mangga, nanas, cabai merah besar, dan saus asam manis. Uaaaaah....ngeces...

Nasi dan lauknya habis, perut kenyang...sebelum membayar dan pulang, sholat Dzuhur dulu aaaah...
Saya suka dengan mushola yang disediakan manajemen restoran.  Luas dan lapang, disediakan sarung, mukena dan karpet sajadah.  Tempat wudhu juga dipisah antara laki-laki dan perempuan, dengan toilet yang bersih pula.  Acung 2 jempol untuk restoran yang menyediakan mushola yang luas :)

Waktunya membayar,  cek kembali bon yang diberikan.  Hmmmm....memang lumayan mahal :D
tapi menurut saya cukup adil.  Harga yang dibayar sesuai dengan yang dibeli, belinya banyak ya makin mahal.  Harga saus disesuaikan dengan berat ikan kerapunya dan ada ongkos masaknya.  Yang sedikit mahal saya lihat harga minumannya.  Kata suami, it's okay...mungkin kita baru akan ke Ancol lagi beberapa tahun mendatang...:D
Kalau mau seafood yang nggak mahal, bisa makan di daerah Muara Karang. Bisa pilih ikan juga, dan dimasak di warung-warung sekitar situ.  Sok tau banget saya, belum pernah ke Muara Karang juga :D

Yep, sedikit cerita saya mengenai Bandar Djakarta, Taman Impian Jaya Ancol.

UPDATE : Restoran Bandar Djakarta, Alam Sutera
Kemarin sore berlanjut malam, kami berdua berkesempatan makan malam di Bandar Djakarta, Flavor Bliss Alam Sutera.  Kebetulan suami mendapat undangan gathering alumni dari Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI) Binus, dan boleh membawa keluarga.  Jadilah saya ikutan :D. Saya ceritakan di sini karena sama-sama restoran Bandar Djakarta, bedanya cuma yang satu di pinggir laut, yang satunya lagi di tengah-tengah kota (kota Alam Sutera maksudnya).

Karena ini gathering, maka hidangan yang disajikan sudah berupa masakan prasmanan.  Jadi saya nggak usah milih-milih lagi apa yang mau dimasak.  Untuk yang mau pesan sendiri, sistem pemesanan sama dengan yang di Ancol, musti memilih sendiri bahan masakan lautnya di pasar ikan.   Kali ini yang dipilih panitia adalah Sup Jagung Ayam, nasi putih, Kakap Saus Rujak, Kailan Ca Bawang Putih, Mi Goreng Bandar Djakarta, Udang Saus Mayones, Ayam Saus Mentega, dan Cumi Saus Singapur.  Saya pengen ambil kakap, tapi di atasnya ada taburan kacang tanah goreng :(, suami langsung bilang NO!  Udang saus mayonesnya melambai-lambai minta diambil, suami bilang TIDAK! Ya sudah, akhirnya saya cuma ambil sup jagung, nasi, mi goreng dan cuminya saja T_T.

Saya tidak tahu, apa karena disajikan prasmanan dalam jumlah yang agak banyak atau memang beda koki beda hasil masakan, saya merasa masakan Bandar Djakarta Alam Sutera ini rasanya biasa saja, so-so kalau kata suami.  Beda dengan sewaktu kami pesan sendiri di Bandar Djakarta Ancol.  Saya berkesimpulan sendiri, mungkin karena masaknya dalam jumlah agak banyak jadi rasanya agak hambar dan biasa saja.  Meskipun sebenarnya ya nggak bisa seperti itu siiih...;)

Berhubung malam minggu, suasana restoran ramai sangat!  Mungkin karena letaknya di tengah-tengah, suasananya sedikit terbuka, tanpa air conditioner walaupun ada banyak kipas angin, ditambah banyak sekali orang, lama-kelamaan saya merasa sedikit agak pusing.  Semestinya acara selesai jam 9 malam, tapi jam 7.30 saya minta ke suami untuk pamit pulang (kami datang dari jam 5 sore :D), akhirnya kami pun pamit ke panitia dan begitu keluar dari restoran, aaaaaah....menghirup udara luar berasa enak bangeeeet.  Kalau di Ancol kan, suasananya memang terbuka di pinggir laut serta banyak pohon kelapanya, jadi banyak angin silir-silir gitu, nyaman.  Aaaah, atau emang saya udah umur yak? Bukan masanya lagi gaul di malem minggu...*ngumpet*

Oia, di sini juga menyediakan musholla, tidak besar tapi bisa menampung sekitar 20 orang untuk shalat jamaah.  Tempat wudhu belum dipisah antara laki-laki dan perempuan.  Toiletnya besar, dan jumlah kubikelnya cukup memadai, toilet perempuan ada 6 kubikel.  Ada baby tafel-nya jadi buat yang bawa bayi dan harus ganti popok atau baju, ngga repot naruh bayinya. Acung jempol untuk hal-hal tersebut.

Hihihi...itu sedikit cerita tentang Bandar Djakarta Alam Sutera.  Ada pengumuman bahwa manajemen membuka cabang baru di Surabaya.  Yang di Surabaya dan berkesempatan makan di Bandar Djakarta, sharing dooong...:)

Thank you for reading and visiting my blog :)




10 komentar:

  1. Salam perkenalan dari Malaysia.. thanks for the review.. coz tengah kumpul maklumat.. insyaAllah akan ke Jakarta nanti :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mrs.RR
      Salam perkenalan juga dari saya :).
      Bila awak nak ke Jakarta? Semoga kunjungan awak ke Jakarta nanti menyenangkan. Senang bisa membantu dengan review ini...:)

      Hapus
  2. Hopefully begitu lah.. lambat lagi Dina, hujung tahun nanti insyaAllah.. huhu.. mau tanya.. Dina tau butik Dian Pelangi terletak di area mana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh, butik Dian Pelangi? Menurut link ini : dianpelangi.com, di Jakarta ada di Kemang dan Bintaro, Jakarta Selatan. Tepatnya di mana saya tidak paham karena belum pernah ke butiknya. Bukankah di Kuala Lumpur juga ada butiknya? Maaf kalau Mrs RR tidak di KL :).

      Hapus
  3. Huhu.. yups I tahu butiknya ada di area Bangsar, KL.. tapi sengaja mahu compare price.. klu lebih murah di Jakarta @ Bandung.. kan untung beli di sana? it's ok sy sekadar bertanya :)

    Jemput singgah @ my blog.. keep in touch ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar juga :). Nampaknya saya juga harus berkunjung ke butik Dian Pelangi. Okay, i will visit your blog and keep in touch with you.
      Thank you Mrs RR :)

      Hapus
    2. Maaf numpang Komen ...butiknya pernah lihat sih di daerah Kemang Timur, Jaksel

      Hapus
  4. Wah seru ya berada di sana, harus ke sana juga neeh ^_^

    Salam kenal

    BalasHapus
  5. harus coba nih makanannya!

    Jam tangan pria keren dibawah 149ribu

    https://shopee.co.id/Jam+Tangan+Pria+Keren+Dibawah+149.000+29+Jul+-+1+Agt-col.22673?smtt=1.3261

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)