Minggu, 18 November 2012

[MAKAN-MAKAN] Warung Leko, Bintaro, Tangerang Selatan

Selamat siang temans :)

Eheeee, saya sudah lama pengen menulis tentang restoran yang satu ini tapi lupaaaa terus, dan kebetulan juga kata-katanya baru berseliweran di otak saya siang hari ini.  Ada beberapa restoran di kawasan Bintaro tapi yang sering saya datangi tidak banyak.  Warung Leko adalah salah satu di antara yang tidak banyak itu.  Restoran ini ada di Rukan Kebayoran Arcade, Jl Boulevard Bintaro Jaya, Bintaro Jaya Sektor 7 Tangerang Selatan.  Dengan spesialisasi hidangan iga sapi penyet, sesuai dengan tag restoran ini yaitu Spesialis Iga Sapi Penyet.
Sebelum diajak ke restoran ini, saya belum pernah samasekali makan iga.  Bahkan dalam bentuk sop! Kalaupun makan sop iga, saya nggak ambil tulang iganya hanya mengambil daging dan kuah saja.  Nggak ngerti di mana enaknya menggerogoti daging yang nempel di tulang :D.  Suatu ketika di bulan puasa, unit kerja saya (sebelum saya berhenti)  mengadakan acara buka puasa bersama.  Teman-teman mengusulkan untuk berbuka puasa di restoran ini. Jadilah kami semua ke sana, walaupun saya dalam hati bertanya-tanya....saya bisa menikmati makanannya nggak yaaa....

Halaaaah...ternyata, tidak butuh waktu lama bagi saya untuk menyukai hidangan iga sapi penyet ini.  Lalu saya pun meracuni suami untuk ikut makan di restoran ini di lain hari. Ternyata, suami pun jadi ikutan suka.  Eheeeee...dan menjadi suatu kewajiban tiap sebulan sekali harus jajan dan makan di sini (-_-")

Warung Leko Bintaro ini lumayan  jauh dari rumah di Ciledug, tapi jalanannya tidak macet jadi kurang dari 40 menit sudah bisa sampai tujuan.  Kita bisa memilih untuk makan di dalam (non smoking) atau di luar ruangan (smoking).  Desain meja dan kursi seperti di warteg-warteg gitu, meja panjang dan kursi panjang dari kayu... Satu set meja bisa untuk 6 orang dewasa.

Tiap kali mampir kami selalu memesan menu yang hampir sama, yaitu Iga Penyet Goreng (suami kadang tambah pakai otot), Cah Kangkung, Nasi Merah, Es Jeruk Degan (suami kadang es jeruk biasa), dan tidak ketinggalan kerupuk (ini obat pedes yang paling manjur!).  Ada beberapa menu lain, tapi kami jarang memesannya.  Ayam goreng atau ikan terdapat di menunya, tapi karena jualan utamanya iga sapi penyet, ya kami selalu pilih itu...:)

Saat memesan, pasti ditanya...sambelnya mau sambel korek atau penyet?  Awal-awal saya selalu pesan sambel penyet, tapi kunjungan terakhir kemarin saya pilih sambel korek yang ternyata berasa lebih pedes boook!  Hahaha, kapok deh...banyakin kecapnya pas mau makan.

Bedanya apa antara korek dan penyet?  Sambel korek tidak menggunakan terasi dan tomat, hanya menggunakan cabai rawit merah, bawang putih dan merah, garam dan minyak.  Sedangkan sambel penyet menggunakan bahan yang sama, ditambah dengan terasi dan tomat (tolong dikoreksi kalau salah yaaa...).
Ini gambar menu yang kami pesan...
Waduuuh, minumannya nggak kepoto...:D

Okay, iga sapinya empuk sangat. Makanya saya langsung jatuh cinta dan merasakan enaknya menggerogoti daging yang menempel di tulang iga itu. Sambel korek dengan intensitas sedang menambah nafsu makan, sehingga kami kadang menambah 1 porsi nasi merah untuk berdua.  Taburan bawang putih goreng menguatkan rasa iga sapi yang bumbunya tentu saja adalah rahasia restoran ;).  Cah kangkung bertabur bawang putih goreng juga ikut meramaikan rasa di dalam mulut.  Semua bercampur dengan seimbang, kalau merasa terlalu pedas bisa tambahkan kecap di nasi atau di cobek iganya.  Atau sambil mengunyah kerupuk untuk mengurangi rasa pedas di mulut. Huaaah....huaaah...ini siapa sih, yang nemuin resep makanan kayak gini... *kepedesan**mbrebesmili**terharu*

Pelayanan di restoran ini cukup memuaskan, kami tidak perlu menunggu terlalu lama sampai makanannya datang.  Mungkin kalau datang rombongan lebih dari 6 orang, lebih baik jika melakukan reservasi menu terlebih dahulu,  khawatir menunggu terlalu lama dan keburu lapaaar.  Harga makanannya pun tidak terlalu mahal, per orang rata-rata IDR60,000 untuk menu standar seperti yang saya pesan.

Itu cerita saya tentang Warung Leko di Bintaro, kamu punya cerita juga tentang warung ini? Yuuk, sharing...:)

Thank you for reading and visiting my blog :)















2 komentar:

  1. ane pernah waroeng teko satu kali tapi ngeliat ini jadi pengen kesana lagi dan nyicipin salah satu menunya.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)