Halo temans ^____^
Saya posting cerita ini dari rumah bapak mertua di Semarang lhooo...
Ish...siapa yang nanyak? *ditendang pemirsa*
Ceritanya agak panjang, nggak pakai foto, sila ambil kue nastar untuk nemenin baca cerita yang nggak begitu penting ini :p.
Jadi begini, berhubung libur Lebaran tahun ini ditaruh sebelum Lebaran, maka suamik memutuskan untuk pulang kampung sebelum hari H. Biasanya kami berdua baru jalan pulang sesudah sholat Id, makan bareng keluarga orangtua saya, sungkem sama ibu-bapak, baru jalan ke Semarang. Kali ini berbeda, H-3 kami sudah jalan ke Semarang. Sesekali sholat Id di Semarang, juga menemani bapak mertua. Karena kali ini adik ipar dan istrinya sudah pulang duluan ke kampungnya, jadi kalau kami baru jalan sesudah sholat Id, bapak nanti sholat sama siapa?
Kami pulang tanggal 5 Agustus, jalan dari rumah di Petukangan jam 7 pagi. Whuooo...jalanan ke kota lancar jaya, karena banyak yang sudah mudik hari Sabtu dan Minggu tanggal 3 - 4. Masuk tol dalam kota, masih lancar jaya. Doa saya dalam hati semoga lancar terus sampai jalur Pantura. Masuk tol Cikampek juga masih lancar, yang biasanya antri di loket pengambilan tiket, ini cukup lancar. Mulai antri di gerbang tol Cikopo untuk membayar. Sudah lama antrinya, ternyata polisi melarang semua pemudik untuk ke arah Pantura. Semua mobil dialihkan ke jalur Selatan, melewati jalur alternatif Sadang - Subang - Kadipaten - Cirebon. Haiiish...ngerti gitu, tadi belok masuk ke tol Cipularang dan keluar di gerbang tol Sadang >,<
Sepanjang jalan Sadang - Subang cukup lancar, hanya macet di pasar dan beberapa pertigaan, selebihnya lancar jaya. Demikian juga dengan jalur Subang - Kadipaten. Jalur Kadipaten - Cirebon agak macet karena banyak mobil yang sebelumnya berada di jalur Pantura juga dialihkan sedikit ke arah selatan. Hmmm...padahal kayaknya sudah macet-macet hari Sabtu dan Minggu kemarin :D, ternyata pulang hari Senin masih kedapatan macet juga. Masuk tol Palikanci di gerbang Plumbon dan alhamdulillah, jalan tolnya pun lancar jaya. Kami memilih untuk keluar di gerbang tol Kanci, karena kalau lanjut ke gerbang tol Pejagan, sering macet di jalan keluarnya :).
Wohooo...Kanci - Losari, lancar jaya. Masuk kota Brebes sekitar jam 4 sore, perkiraan sampai di Semarang sekitar jam 9 malam. Masuk kota Tegal agak sedikit tersendat, lalu kami memutuskan untuk istirahat sebentar di SPBU MURI, Tegal. KuroInno diparkir, mesinnya dimatikan, dan saya siap-siap mau ke toilet. Suami tiba-tiba iseng, mencoba menyalakan mesin KuroInno lagi. Jreng...jreng...ada sedikit drama di sini, mesinnya nggak mau nyala samasekali >.<. Coba nyalain lampu interior juga nyalanya redup, dicoba untuk klakson juga nggak ada bunyi.
Wah, kenapa ini? Matiiiik...pikir saya. KuroInnooo...
Akhirnya kami minta tolong satpam SPBU untuk memanggilkan tukang bengkel terdekat. Sambil menunggu, saya coba browsing di hp, bengkel Toyota yang siaga di daerah Tegal di mana. Hasil googling, bengkel Nasmoco Tegal siaga 24 jam. Langsung suami telepon ke bengkel tersebut, dan langsung dibantu oleh staf bengkel yang menyatakan akan mengirim tim Nasmoco Home Service (NHS) ke SPBU. Tunggu punya tunggu, bapak tukang bengkel yang dipanggil satpam SPBU datang. Melihat kondisi aki, dibilang akinya mungkin habis. Akhirnya diputuskan untuk tukar tambah aki. Si bapak tukang bengkel pergi mau tukar tambah aki, tim NHS datang. Orang NHS bilang, lebih baik dicek dulu semuanya, jangan-jangan bukan hanya karena akinya.
Suami saya memutuskan untuk memakai jasa NHS. Bapak tukang bengkel pun ditelepon oleh pak Satpam untuk kembali, dan kami pun membatalkan jasanya. Tetap kami bayarlah, kasihan...sudah jauh-jauh dipanggil dari bengkelnya. Oleh tim NHS kami disarankan untuk ke bengkel Nasmoco, supaya diperiksa lebih teliti. Untungnya nggak jauh dari SPBU Muri :). Cek punya cek, ternyata memang hanya akinya yang habis, dan harus diganti yang baru. Fiuuuuh.... Sambil menunggu aki dipasang dan semua mesin dicek ulang, kami makan malam dengan bekal yang kami bawa dari rumah.
Jam 19.30 dinyatakan selesai semua urusan administratif dan teknis, kami pun melanjutkan perjalanan ke Semarang. Mata dan punggung sudah berat rasanya. Pengen tidur nggak bisa, karena nggak tega sama suami yang nyetir sendirian. Akhirnya sampai juga di Semarang, jam 23.30. Selesai menurunkan sebagian barang, cuci muka, sikat gigi dan tidur.
Yang namanya perjalanan jauh sembari berpuasa, agak berat. Pas istirahat, godaan makan dan minum pasti muncul. Walaupun akhirnya saya bisa menahan diri sik, karena pikir saya selama masih bisa berpuasa, lebih baik puasa saja. Anggap saja berpuasa di rumah, tapi ini sambil bergerak. Hihihi, drama aki yang habis juga menambah pengalaman, kalau mau jalan jauh..kondisi mobil harus benar-benar dicek. Segala mesin harus diperiksa lagi. Etapi kata suamik, kalau aki memang rada-rada tricky. Kadang nggak ketahuan kalau akan habis, tiba-tiba aja habis gitu...XD
Alhamdulillah, semuanya sehat di sini. Bapak mertua sehat, eyang putri sehat, kami berdua sehat (eh..suamik agak flu ding...). Yang jelas Semarang panas ya...Hahahaha, kayak Tangerang nggak panas aja. Yang jelas, saya berterimakasih kepada tim Nasmoco Home Service yang sudah membantu KuroInno, juga kepada bapak satpam SPBU Muri yang sudah bantuin teleponin tukang bengkel setempat. Juga terimakasih Alloh, ketahuan aki habis di SPBU yang ramai itu. Nggak kebayang kalau berhenti di tempat sepi, lalu baru ketahuan aki habis, pasti follow up servicenya lebih lama... Berkah Ramadhan...:)
Hayooo, temans punya cerita mudik apaaa... Tinggalin alamat blog di kolom komen, nanti saya main-main ke sana. Aheeeey, saya mau istirahat dulu. Terimakasih sudah main ke sini dan membaca cerita ini :)
Salam,
Dina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)