Sabtu, 10 Agustus 2013

[RANDOM] Lebaran Hari Kedua, 9 Agustus 2013 (panjang dan banyak gambar)

Halo temans ^____^

Hyaaaa...kemarin lebaran hari pertama sudah ketemuan dooong, sama keluarga besarnya. Nah, lebaran hari kedua biasanya giliran sama teman atau cuma jalan-jalan keliling kota. Saya bilang sama bapak, kok pengin lihat komplek Candi Gedong Songo di Bandungan. Kata bapak, hayo jalan...tapi harus berangkat pagi, kalau nggak nanti ramai sekali, wong libur lebaran. Hahaha, niat berangkat pagi tinggal niat, akhirnya jalan dari rumah jam 9 juga. Soale muter-muter cari sarapan dulu, yang akhirnya sarapan di warung pindang kudus dan soto sapi.

Perjalanan ke Bandungan melewati kota Ungaran, kali ini nggak lewat jalan tol keluar di Ungaran, melainkan dari kota Semarang naik ke atas. Lalu belok kanan dan terus melewati jalanan yang mendaki ke arah Bandungan. Pemandangan kanan kiri jalan amat sangat menyejukkan mata. Di beberapa spot terlihat pemandangan kota Semarang dan Ungaran, cantik sekali. Sepertinya kalau naik ke Bandungan di malam hari, pemandangannya pasti lebih cantik.


Dengan letak desa yang ada di kaki Ungaran, banyak penduduk desa yang mengusahakan budidaya tanaman hias di pinggir jalan, yang tentunya untuk dijual.




Ambil foto dengan keadaan mobil berjalan, buka jendela lebar-lebar, hirup dalam-dalam udara segar yang masuk ke mobil, sambil jepret-jepret nggak karuan. Untung hasil fotonya lumayan bagus XD.

Tanaman di atas kalau sudah layak dijual, dibawa ke kios tanaman hias yang ada di sekitar tempat wisata Bandungan. Ikuti saja terus jalan naik ini, nanti sampai di tempat wisata Bandungan. Kalau nggak salah kios-kiosnya ada di dekat hotel Nugraha Wisata.




Pilih-pilih tanaman untuk dibawa pulang :)

Oh iya, di sekitar desa wisata Bandungan ini banyak juga yang menjual tahu serasi dan susu kedelai. Kedai-kedainya ada di pinggir jalan, sayangnya saya nggak mampir dan icip-icip tahu serasinya, karena jalanan penuh dengan wisatawan yang jalan kaki atau naik kendaraan, jadi mau parkir juga ribet. Hihihi, begini deh kalau ke tempat wisata saat liburan, fully loaded!

Melanjutkan perjalanan lagi, kali ini mendaki ke tempat yang lebih tinggi. Akhirnya sampai juga di komplek Candi Gedong Songo. Hohoho...karena sudah siang, sampai di tempat sekitar jam 10.30, maka mobil dan motor yang mau masuk ke tempat parkir pun harus antri. Daripada antri semua, mending bapak dan saya masuk duluan ke lokasi wisata, sementara suamik menunggu di mobil yang harus antri masuk area parkir. Jalan kaki mendekati komplek candi, saya menjadi ilfil :(. Selain karena terlalu ramai dengan orang yang berwisata, pihak pengelola juga mengundang grup musik dangdut. Saya nggak anti dengan musik dangdut, hanya rasanya kok tidak tepat ya. Apa iya, tempat wisata musti diisi dengan musik dangdut? Buat saya yang sebenarnya ingin menikmati suasana komplek candi dengan tenang, meskipun ramai wisatawan, ada musik dangdut ini jadi terasa mengganggu sekali >,<.

Harga tiket masuk ke area komplek candi adalah IDR7,500 untuk wisatawan lokal, dan IDR50,000 untuk wisatawan asing. Di dalam ternyata ada penawaran lagi untuk jasa naik kuda dan pemandu. Oh iya, sesuai namanya yaitu Gedong Songo, di komplek ini ada sembilan candi. Merupakan peninggalan kebudayaan Hindu, bentuknya mirip dengan komplek candi yang ada di dataran tinggi Dieng, Wonosobo. Di papan informasi kalau mau mengitari seluruh komplek dengan berjalan kaki, jarak tempuhnya sekitar 4 km. Hihihi, kasian bapak kalau harus menemani saya berkeliling. Akhirnya saya putuskan jalan sendiri saja dan hanya mengunjungi candi Gedong I, sementara bapak menunggu di dekat pintu komplek .




Haeeee...karena banyak orang, jadi nggak semangat ambil foto. Nanti yang kefoto malah orang-orangnya :D. Ya sudah, saya nggak ambil banyak foto. Cuma saya agak miris dengan yang foto-foto sambil naik-naik ke candi. Itu kan peninggalan kuno, sayang kalau diinjak-injak. Cukup dilihat saja dari jauh, berdiri di samping candinya jangan diinjak lalu ambil foto. Laaaah...jadi ngedumel XD.

Saya akui pemandangan di sekitar komplek candi bagus banget. Mungkin karena itulah banyak orang yang datang sekedar untuk bersantai. Bawa tikar dan bekal makanan dari rumah, atau menyewa di tempat penyewaan tikar dan jajan di warung yang ada. Hawa yang dingin, pemandangan yang menghijau, makanan yang enak, hahaha...lengkap sudah :D.



Saya nggak lama di komplek candi karena sebentar lagi waktu sholat Jumat tiba. Puas lihat-lihat, sambil berharap bisa kembali lagi kalau tidak liburan, saya pun keluar dari komplek candi. Sampai di tempat antri parkir, KuroInno sudah ada di antrian paling depan. Kami memutuskan untuk langsung cabut dan mencari mesjid untuk sholat Jumat. Turun ke arah Ambarawa, menemukan mesjid, langsung parkir dan menunggu untuk sholat Jumat.

Selesai sholat Jumat, kami mencoba ke danau Rawapening lagi. Mau coba makan siang di Resto Apung Kampoeng Rawa, tapi ternyata penuh sekali tempat parkirnya. Nggak jadi deeh, dan melanjutkan perjalanan ke arah Salatiga. Melewati kota Ambarawa dan hendak melihat Museum Kereta Api Ambarawa, sayangnya tutup :(. Cuma lihat dari pinggir jalan saja, beberapa lokomotif kuno yang menjadi koleksi museum. Nggak ambil foto karena cuma lewat doang :D.

Dari Ambarawa lanjut ke Salatiga lewat jalan kecil di tengah-tengah pedesaan. Melewati sumber mata air Muncul yang banyak dikunjungi orang untuk ritual padusan sebelum berpuasa. Sampai di Salatiga langsung ke pasarnya, untuk menikmati semangkuk wedang ronde...




Lumayaaaan, rasanya hangat banget di perut. Kali ini sedikit melanggar pantangan dari pak dokter, mestinya nggak boleh makan kacang tanah tapi godaan wedang ronde ini besar sekali. Kalau mochi di dalam wedang ronde, saya pikir moga-moga nggak apa, asalkan jangan kueh mochi Gemini atau teng-teng kacang cap 2 Hoolo asli Salatiga yang terkenal itu :).

Kami melanjutkan perjalanan kembali ke arah kota Semarang. Mampir dulu di stasiun kereta api Tuntang yang sekarang menjadi kawasan cagar budaya. Tentang stasiun kereta api Tuntang akan saya ceritakan terpisah. Lalu mampir makan siang yang sudah sangat telat di rumah makan Sate Sapi Pak Kempleng. Hahaha...karena saya sudah agak pusing dan lapar, maka foto makanan di rumah makan ini nggak ada. Yang jelas, sate dan gule sapinya enak. Layak untuk dicoba :).

Sudah kenyang, saatnya kembali ke rumah. Tepaaaar di mobil...tekluk-tekluk ngantuk :D. Jalan-jalan hari ini random banget pokoknya...Capek tapi senang. Hihihi...suamik yang nyetir sepanjang jalan, makasih sayang :*. Bapak juga mau diajak keliling-keliling, makasih ya paak...:)

Terima kasih sudah main ke sini dan membaca cerita ini.

Salam,

Dina




2 komentar:

  1. enak tuh wedang rondenya, hehe :D
    visit my blog and join GFC ku balik ya :)
    http://sweetymeow.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, memang enak wedang rondenya. Minuman favorit tapi nggak bisa terlalu sering karena ada kacang tanahnya.
      Aku sudah di circle google+ kamu, kalau kamu sharing update blog kamu di google+ aku bisa baca kok :)
      Terima kasih.

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)