Halo temans ^____^
Apa kabar hari ini? Semoga sehat semua ya.
Heee...kalau jalan ke forum atau boks komentar di situs streaming drama itu, pasti menemukan drama yang bagus. Kemarin secara tidak sengaja saya baca-baca komentar di sebuah judul drama, malah di sana banyak yang berkomentar kalau drama ini layak ditonton. Penasaran, saya pun menuju ke judul drama yang dimaksud, dan akhirnya nonton drama ini secara marathon. Muahaha...3 malam berturut-turut tidur di larut malam. Drama apa sih, sampek dibela-belain nonton?
Jeng...jeng... ini dia, Hanzawa Naoki.
Baru kali ini saya nonton drama Jepang yang bercerita tentang dunia perbankan, kebanyakan yang saya tonton bertema percintaan, komedi, atau sekolah. Tadinya saya khawatir ini adalah drama yang membosankan, hohoho...ternyata tidak, malah jadi penasaran dan terus klik button "next episode". Muahahaha...
Merupakan drama bergenre suspense, terdiri dari 10 episode (yang saya sukai dari drama Jepang), pertama kali diputar di stasiun tv TBS (Tokyo Broadcasting System) pada tanggal 7 Juli 2013 sampai dengan 22 September 2013. Disutradarai oleh Fukuzawa Katsuo dan Tanazawa Takayoshi, skenario dibuat oleh Yatsu Hiroyuki berdasarkan novel yang dikarang oleh Ikeido Jun. Aktor dan aktrisnya? Hmmm...nggak ada aktor ganteng di drama ini, yang ada aktor senior Sakai Masato, Ueto Aya, Oikawa Mitsuhiro, serta beberapa aktor senior lain. Iyeee, drama ini isi tokohnya kebanyakan bapak-bapak XD.
Hanzawa Naoki (Sakai Masato) adalah kepala bagian pinjaman di Tokyo Chuo Bank cabang Osaka Nishi. Suatu hari ada pengajuan pinjaman dari sebuah perusahaan, Nishi Osaka Steel, sebanyak 500 juta yen. Sebagai kepala bagian pinjaman, Hanzawa belum menyetujui pengajuan pinjaman ini dan masih akan meneliti dokumennya lebih lanjut. Hanya saja, kepala cabang Osaka Nishi, Asano Tadasu (Ishimaru Kanji) langsung menyetujui pinjaman tersebut, dan berkata akan menanggung semua resikonya jika terjadi apa-apa dengan perusahaan Nishi Osaka. Hanzawa pun tidak bisa berbuat apa-apa, karena semua dokumen pengajuan pinjaman sudah dikirim ke kantor pusat bank di Tokyo. Pinjaman pun disetujui kantor pusat, kantor cabang Osaka Nishi meraih bank dengan pencapaian terbaik, dan kepala cabang Asano menerima penghargaan kepala cabang yang berprestasi.
Di atas kertas, perusahaan Nishi Osaka Steel terlihat sebagai perusahaan yang stabil dan mampu membayar pinjamannya. Angka di atas kertas bisa dimainkan, dokumen yang diajukan ke bank Tokyo Chuo adalah dokumen yang angkanya sudah dimanipulasi. Kenyataannya, perusahaan tersebut terlibat dengan banyak masalah dan mempunyai hutang di mana-mana. Tiga bulan kemudian, perusahaan Nishi Osaka Steel menyatakan bangkrut, dan direkturnya Higashida Mitsuru (Ukaji Takashi) melarikan diri entah ke mana. Seperti biasa, kalau bos yang salah, yang disalahkan adalah anak buahnya. Dalam hal ini, kepala cabang Asano yang tadinya berkata akan menanggung semua resiko, ternyata malah melimpahkan kesalahan pada Hanzawa. Bank berpotensi mengalami kerugian, dan Hanzawa harus menanggung semuanya. Merasa tidak bersalah, Hanzawa pun bertekad harus mengembalikan 500 juta yen yang dipinjam Nishi Osaka Steel, dan akan mengejar direktur Higashida sampai ke manapun.
Yang mengejar Higashida bukan hanya pihak bank, tapi kantor pajak pun mengejarnya karena Higashida juga melakukan penggelapan pajak yang harus dibayar perusahaan. Hanzawa (pihak bank) berusaha mengejar segala aset yang dipunya Higashida untuk menutup pinjaman 500 juta yen, sementara orang dari kantor pajak yang bernama Kurosaki Shunichi (Kataoka Ainosuke) juga mengejar aset tersebut untuk menutup kekurangan pembayaran pajak. Ceritanya rebutan aset gitu. Dalam usahanya mengejar direktur Higashida, Hanzawa dibantu oleh Takeshita Kiyohiko (Akai Hidekazu), yang perusahaannya ikut ambruk terseret oleh kebangkrutan Nishi Osaka Steel. Anak buah Hanzawa selalu mendukungnya, juga teman-teman seangkatan masuk bank yaitu Tomari Shinobu (Oikawa Mitsuhiro) dan Kondo Naosuke (Takito Kenichi). Istri Hanzawa, Hana (Ueto Aya) juga selalu mendukungnya dengan selalu bersikap ceria dan tegar. Meskipun kalau berkumpul dengan para istri di komplek perumahan pegawai bank, Hana selalu dicela oleh istri atasan suaminya.
Akhirnya usaha Hanzawa dan Takeshita membuahkan hasil. Mereka menemukan bahwa kepala cabang Asano ternyata terlibat dengan direktur Higashida. Kepala cabang Asano mempunyai hutang sebanyak 50 juta yen, dan itu dibayar dengan komisi yang didapat dari pencairan pinjaman 500 juta yen di atas. Hanzawa juga akhirnya menemukan bank asing tempat direktur Higashida menyimpan semua uangnya, dan berhasil meyakinkan pihak bank asing bahwa uang tersebut uang illegal, serta mengembalikan uang 500 juta yen ke bank Tokyo Chuo. Well, Hanzawa ini orangnya baik banget. Tadinya dia mau membuka kesalahan kepala cabang Asano ini ke media massa, tapi akhinya tidak jadi karena kasihan dengan keluarganya. Hanzawa akhirnya meminta promosi untuk dirinya dan anak buahnya, sesuai dengan pilihan masing-masing anak buahnya. Hanzawa sendiri memilih untuk promosi ke kantor pusat di Tokyo, sebagai kepala deputi 2nd Operation Department (nggak bisa terjemahinnya).
Di sini, cerita tentang usaha Hanzawa di Osaka (Osaka arc) berakhir, dilanjutkan dengan sepak terjangnya di Tokyo (Tokyo arc). Karena ada di kantor pusat bank Tokyo Chuo, nasabah yang dipegang Hanzawa pun berskala lebih besar. Kali ini nasabah yang mengalami masalah adalah Hotel Iseshima, yang mempunyai pinjaman sebanyak 20 milyar yen di bank Tokyo Chuo. Hotel Iseshima mengalami kerugian sebesar 12 milyar yen karena kesalahan investasi, dan kali ini harus menghadapi pemeriksaan pihak FSA (Financial Services Agency). Jika Hotel Iseshima dinyatakan bangkrut, maka bank harus mengeluarkan 150 milyar yen dan ini harus dicegah oleh Hanzawa.
Hanzawa menemukan bahwa direktur eksekutif Ohwada Akira (Kagawa Teruyuki) berada di balik pemberian pinjaman 20 milyar yen ini. Persetujuan pemberian pinjaman diberikan direktur Ohwada, meskipun sudah ada pemberitahuan bahwa Hotel Iseshima mengalami masalah dengan keuangannya. Selain masalah pinjaman Hotel Iseshima, direktur Ohwada juga terlibat dengan permainan pinjaman dengan perusahaan lain, yaitu perusahaan Tamiya Elektronik. Di sini perusahaan Tamiya meminjam dari Tokyo Chuo sebanyak 30 juta yen, dan oleh perusahaan Tamiya dipinjamkan lagi ke usaha fashion Lafitte, yang ternyata milik istri direktur Ohwada. Tentu saja permainan pinjaman ini sama sekali tidak diperbolehkan. Yang menemukan masalah ini adalah Kondo Naosuke, teman Hanzawa yang dimutasi ke sana karena sifatnya yang temperamental.
Untuk menghindari Hotel Iseshima dinyatakan bangkrut oleh pihak FSA, Hanzawa menyarankan kepada direktur utama hotel Yuasa Takeshi untuk merger dengan jaringan hotel terbesar Amerika Serikat, Foster. Hal ini ditentang oleh direktur Hane Natsuko, yang selalu mengatakan Hotel Iseshima adalah sebuah hotel yang menjunjung nilai-nilai kuno dan tradisional Jepang, jadi tidak boleh ada campur tangan pihak luar. Direktur Yuasa yang berpikiran maju tidak setuju dengan hal ini, modernisasi tetap harus dilakukan dengan bantuan pihak luar, dengan tetap menjunjung nilai tradisional. Berdasarkan pemikiran ini, direktur Yuasa akhirnya menerima tawaran merger pihak Foster, dengan syarat direktur Yuasa tetap menjadi direktur utama dan para karyawan juga tidak dipecat / diganti yang baru. Well, dengan merger ini Hotel Iseshima selamat dari ancaman kebangkrutan :).
Masalah yang ditimbulkan oleh direktur Ohwada kemudian dibawa oleh Hanzawa ke pertemuan dewan direksi. Di sana segala bukti yang dipunyai Hanzawa dikeluarkan dan dikonfrontasi kepada direktur Ohwada. Direktur Ohwada tadinya menyangkal semua bukti, tapi akhirnya tidak bisa mengelak lagi dan menyatakan bahwa bukti yang dikeluarkan Hanzawa benar. Hanzawa meminta direktur Ohwada untuk berlutut dan meminta maaf kepada semua dewan direksi. Akibat dari tindakannya, yang dianggap tidak sopan oleh dewan direksi, Hanzawa pun dimutasi ke perusahaan efek Tokyo Central Securities (masih anak perusahaan bank Tokyo Chuo). Dan drama pun berakhir...(katanya sik, mau dibikin sambungannya).
Menurut saya, drama ini bagus. Mungkin karena ini cerita drama perbankan pertama yang saya tonton, meskipun tidak banyak aspek yang ditonjolkan karena hanya bercerita tentang pinjaman dan permasalahannya. Mengenai aktor dan aktrisnya, jempolan semua. Sakai Masato, saya nggak suka wajahnya, tapi sebagai Hanzawa dese jadi kelihatan keren XD. Ueto Aya (saya suka dia sejak peran di Attention Please) sebagai Hana yang ceria dan tegar, meskipun porsi tampilnya nggak banyak banget. Peran bapak-bapak yang lain? Kebanyakan tokoh antagonis, dan menurut saya yang memerankan cocok-cocok saja. Oh iya, ada quote yang keren dari Hanzawa Naoki.
"If I get screwed, I'll screw you back. It's double payback" |
Salam,
Dina
PS. Saya minta maaf untuk capture screen yang kurang pas. Juga karena ada watermark di capture screen saya. Foto tersebut memang hanya capture screen, tapi menurut saya susah juga mendapatkan capture screen yang tepat. Setidaknya, dengan adanya watermark saya menghargai kerja saya sendiri.
Terima kasih sudah membaca cerita saya *membungkuk*.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)