Sabtu, 09 November 2013

[PERSONAL] Cinta Dalam Sepotong Coklat

Halo temans ^____^

Masih ingat kan, kalau saya tidak boleh makan coklat, kacang tanah, kepiting dan udang, sebagai bagian usaha saya untuk hamil? Sampai sekarang masih nggak makan coklat, padahal yang namanya coklat itu enak banget. Lihat iklan susu coklat di majalah atau televisi, pasti ngiler...pengeen. Lewatin toko kue yang special coklat gitu, duuuh...ngeces. Untungnya masih bisa bertahan untuk tidak makan coklat. Kalau kacang tanah, yang saya rindukan adalah makan gado-gado. Sumpaaaah...pengen gado-gado sangaaadh...tapi nggak berani :(.

Aaaah, sampai suatu hari suami saya pulang bawa susu coklat kotak. Saya hanya menatap nanar susu kotak tersebut. 

Kenapa...kok cuma diliatin? 

Aku pengeeeen...  Suami nggak tega kali ya, akhirnya dia bilang.. 

Ya sudah...kamu minum aja

Beneran boleh?

Iya, nggak apa-apa. Kotaknya kecil kan, cuma 200 ml. Bukan yang 1 liter?

Whoooaaa...rasanya enak buangets, pemirsah! Setahun lebih saya menahan diri nggak minum susu coklat, padahal sebelum dilarang hampir tiap hari saya minum susu coklat. Hahaha, 200 ml cukup deh, menuntaskan rasa kangen saya sama susu coklat.

Sampai pada 3 hari lalu, suami kirim foto...katanya dapet oleh-oleh dari temannya, dari Jepang. Walaaah, gambarnya sekotak coklat Meiji dan sebungkus KitKat Green Tea. Okaaay, KitKat nggak bikin saya penasaran, karena udah pernah cobain sebelumnya. Coklat Meijinya ini lhooo, bikin pengen aja...


Di rumah, buka kotak coklatnya...

Aku boleh nyicipin? Separuuuh aja, separuhnya kamu yang makan.

Ngapain separuh, udah...ambil satu. Nggak apa-apa.

Akhirnya ambil dan makan coklatnya sepotong. Ish, coklat Jepang emang beda yah. Enak banget, isian macadamia di dalemnya juga renyah. Hahaha...sebenarnya satu butir kurang, tapi saya tahan keinginan untuk makan lagi. Toh, nggak makan coklat demi kami berdua :). Cinta dalam sepotong coklat, dalam bentuk izin suami untuk memakannya... Love you, suamiku...

Salam,

Dina



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca cerita ini.
Sila berkomentar tentang tulisan saya di sini. Saya lebih menghargai jika komentar yang diberikan sesuai dengan isi posting blog dan tidak ANONIM. Kalau ada alamat blog, cantumkan saja nanti saya main ke sana :)